11. Kerumah Zella (21+) ✔️

86.7K 797 9
                                    

Happy Reading!🔞

✿✿✿





Mereka bertiga tiba di rumah Zella jam sebelas malam. Sebenarnya Maura ingin membawa Gerald ke rumah sakit, tapi cowok itu menolaknya, akhirnya dengan terpaksa mereka membiarkan Gerald ikut ke rumah Zella.

Zella segera pergi ke kamarnya meninggalkan Gerald dan Maura di ruang tamu. Dia tidak ingin mengganggu mereka.

Maura menarik pelan tangan Gerald dan mendudukkannya di sofa, lalu beranjak mengambil kotak P3k dan mulai mengobati luka Gerald.

Dia sedikit ngeri melihat banyak luka di tubuh Gerald, apalagi luka di telapak tangannya sangat parah. Dengan penuh hati-hatian, Maura mulai mengobati luka di tangan Gerald, meniupnya pelan agar cowok itu tidak terlalu merasakan sakit.

Disisi lain, Gerald hanya terdiam menatap Maura, luka seperti itu hanya biasa menurutnya. Sebenarnya ada rasa senang dihatinya ketika melihat Maura khawatir padanya. Tanpa sadar senyum terbit di sudut bibirnya.

"Selesai" ucapnya ketika selesai mengobati luka ditangan Gerald.

"Di sana ruang tamunya, Lo bisa istirahat di sana. Gue mau ke kamar Zella" sambung Maura lagi dengan nada gugup. Ia sadar sejak tadi Gerald terus menatap dirinya. Ketika akan beranjak, Gerald dengan cepat menarik tubuh Maura hingga terjatuh diatas pangkuannya. Kedua tangannya langsung memeluk pinggangnya.

"Gerald Lo apa-apaan sih, lepas gak!!" Maura berusaha melepaskan diri. Ia jadi bingung dengan tindakan Gerald, bukankah cowok itu sangat membencinya.

"Gerald lepasin"

"Maaf, tolong seperti ini dulu Ra, sebentar aja. Gue kangen sama Lo" Gerald membenamkan wajahnya di leher Maura, menghirup aroma tubuh gadis itu.

Maura merasa sedikit tidak nyaman saat bibir Gerald mulai mengecup lehernya.

"Gerald jangan kayak gini, nanti dilihat Zella" Maura kembali berusaha melepaskan diri dari pelukan gerald, tapi cowok itu malah semakin erat memeluknya. Maura merasa tidak nyaman saat lidah Gerald mulai bermain di lehernya. Gerald sialan!! Dia harus segera menghentikan Gerald agar tidak terlalu jauh menyentuhnya.

Maura mengigit kuat tangan Gerald lalu segera berdiri dan dengan gerakan cepat menampar wajahnya.

Plak!

"Sialan! Lo pikir gue cewek apaan, hah?!" Teriak Maura dengan emosi menggebu-gebu, dia sangat marah melihat tindakan Gerald yang sangat lancang menyentuhnya. Tidak ada lagi pandangan cinta di sorot matanya yang ada hanya kebencian.

"Apa sebenarnya mau Lo? Bukannya Lo benci sama gue. Tapi kenapa tiba-tiba Lo nyentuh gue seakan-akan Lo punya perasaan lebih ke gue" Maura berucap dengan mata berkaca-kaca. Sementara Gerald sangat syok dengan tindakan Maura yang menamparnya.

"Gue benci Lo Gerald, gue nyesel pernah suka sama Lo. Mulai sekarang anggap kita gak saling kenal. Soal pertunangan kita, Lo tenang aja, gue udah batalin pertunangan Kita seperti yang Lo inginkan. Setelah kelurga Lo datang dari luar negeri keluarga gue bakal datang ke rumah Lo untuk membatalkan pertunangan kita. Setelah itu Lo bebas ngelakuin apapun yang Lo inginkan. Gue gak akan ganggu Lo lagi"

Deg!

Maura menarik nafasnya kasar mengontrol perasaan sesak dihatinya,  air matanya jatuh tanpa bisa ditahan lagi. Maura buru-buru menghapusnya. Sejujurnya ia tidak ingin menangis di hadapan Gerald, tapi kali ini luapan emosinya tidak bisa mengendalikan dirinya. 'Tenang Ra, sedikit lagi semuanya akan berakhir'

Transmigrasi Azella (21+) | On Going + Revisi Où les histoires vivent. Découvrez maintenant