23

545 127 25
                                    

Satu bulan berlalu..

Semenjak Keenan tinggal di rumah Jimin.. yoongi sama sekali belum mengunjungi nya..bahkan Sagara pun hanya beberapa kali datang menemui Jimin.. membuat Jimin merasa aneh..

Ada apa.. pikir Jimin..apa karena Keenan yg tinggal bersama nya disini..atau karena yoongi memang sudah menjauh darinya..

Pertanyaan buruk sering kali menghampirinya.. tentang

Apa ini waktunya yoongi pergi meninggalkan nya..atau yoongi sengaja menjauh agar Jimin bisa menerima Keenan selaku orang baru yg mencintai nya .. entahlah..Jimin bingung untuk sekedar memikirkan hal ini...

"Yoongi..aku rindu.." Jimin menunduk.. hatinya terasa sakit mengingat ucapan ucapan yoongi tentang perpisahan..

Bahkan belum berpisah pun Jimin sudah merasa kehilangan seperti ini..bisakah dia kuat nanti jika waktu nya sudah tiba.. bisakah Jimin menerima yg lain sebagai pengganti yoongi..

"Jimin.." usapan lembut pada pundak Jimin menyadarkan nya dari lamunan..

Hanna yg tiba-tiba muncul membuat Jimin sedikit terkejut..tapi setelahnya dia menatap sendu ibunya itu..ingin sekali Jimin memeluk Hanna sambil bercerita apa yg sedang dia rasakan..tapi Jimin masih belum berani mengungkapkan semuanya..

"Kenapa belum tidur sayang..ibu lihat akhir akhir ini kamu sering sekali melamun..ada apa.."

"Tidak papa Bu..ya sudah..Jimin masuk yahh..Jimin rasa sekarang Jimin mulai mengantuk.."

"Iya..cepat tidur.. semoga mimpi indah.." Hanna mengusap lembut kepala putra sulungnya itu..

Walau dalam hati Hanna bertanya ada apa dengan putranya itu..tapi Hanna tidak akan memaksa jika memang Jimin tidak mau cerita tentang masalahnya.. biarkan saja nanti dia akan cerita sendiri jika waktunya memang sudah tiba..

.
.
.
.
.
.
.

Tok

Tok

"Jim..boleh aku masuk.."

"Masuklah.."

Keenan melangkah masuk kedalam kamar Jimin.. menghampiri Jimin yg sedang duduk di teras kamarnya..

Yahh Jimin memang kembali termenung di teras kamarnya.. walaupun dia pamit untuk tidur pada ibunya..tapi sungguh dia sama sekali tidak mengantuk..

"Kau masih belum tidur.."

Jimin hanya menggeleng malas..tapi matanya tertuju pada apa yg Keenan bawa.. Keenan membawa anak kucing yg terlihat lucu .. berwarna abu-abu..yg membuat Jimin tertarik..

"Kau menyukainya.." tanya Keenan saat dia melihat Jimin yg terus memperhatikan anak kucing yg dia bawa.."aku menemukannya dijalan..dia mengikuti ku sepanjang jalan..aku pikir dia memang ingin pulang bersama ku..jadi aku memutuskan untuk membawanya..kau suka.."

Jimin mengambil alih anak kucing yg Keenan bawa..Jimin tersenyum sambil menatap wajah kucing mungil itu..tapi entah kenapa..Jimin merasa jika kucing itu juga tersenyum kearahnya..

"Lihat..dia tersenyum padaku..dia seperti merespon ku jika seperti ini.. bukankah dia terlihat pintar.."

"Mungkin kucing ini menyukai mu..kau mau memelihara nya..jika tidak aku akan membu.."

"Jangan.."dengan cepat Jimin memotong ucapan Keenan.."aku akan memelihara nya.. menurut mu nama apa yg bagus .."

"Terserah kamu aja.." Keenan mengusap kepala kucing itu dengan lembut..dan benar.. kucing itu merespon nya dengan menatap wajah Keenan..

Cinta Dari Dunia Lain Where stories live. Discover now