31. The Night Circus by Erin Morgenstern

725 26 10
                                    

Judul: The Night Circus
Karya: Erin Morgenstern
Penerbit: Mizan Fantasi
Bahasa: Bahasa Indonesia
Cover: Softcover
Tahun terbit: 2013
ISBN: 978-979-433-754-7
Sinopsis:

Bersiaplah memasuki Le Cirque des Rêves. Jangan terlalu terkejut karena sirkus ini bukanlah sirkus biasa. Di sini kau bisa menemukan Labirin Awan, khayalan-khayalan yang menjadi kenyataan, sari apel terlezat di dunia, Pohon Permohonan, dan wanita cantik dengan gaun penuh untaian surat cinta.

Dalam Le Cirque des Rêves pula, Prospero sang Pesulap menjadikan Celia, putrinya sendiri, sebagai ajang taruhan. Prospero mengharuskan Celia untuk bertarung dengan Marco Alisdair, yang merupakan murid dari musuh bebuyutan sang Pesulap. Selama bertahun-tahun, Celia dan Marco berusaha saling menjatuhkan lewat berbagai wahana dan atraksi mendebarkan: panggung ilusi, raven, selubung sihir, api unggun seputih salju, dan binatang-binatang dari kertas.

Namun, kompetisi itu terhambat saat mereka perlahan-lahan saling jatuh cinta. Dan keduanya semakin kewalahan saat sesuatu yang jahat mulai mencelakai, bahkan membunuh orang-orang di sirkus, satu demi satu ....

Dari dulu sebenarnya mau beli buku ini, cuman selalu ada aja halangannya. Ketika nemu orang jual buku ini dengan harga murah dan kondisi layak baca, aku tanpa pikir panjang langsung beli buku ini.

The Night Circus ini mengisahkan tentang dua pesulap hebat bernama Prospero sang Pesulap dengan Mr.A.H, mengadu anak didik mereka. Celia Bowen, anak kandung dari Prospero sang Pesulap sendiri, dengan Marco Alisdair, anak yatim piatu yang dipilih oleh Mr.A.H.

Namun mereka bedua tidak begitu memahami bagaimana pertandingan tersebut sampai akhirnya mereka jatuh cinta kemudian mengetahui bagaimana cara mengakhiri pertandingan tersebut.

Bisa kubilang buku ini 'lumayan' berat, butuh ketelitian memperhatikan latar waktu dari setiap bab dalam buku ini. Kalian juga harus mengingat-ingat bagaimana cerita sebelumnya dari latar waktu yang terakhir kalian baca, agar setiap cerita di setiap bab dalam buku ini menyambung menjadi sebuah cerita. Aku sendiri butuh waktu untuk menyambungkan cerita dari setiap bab.

Aku beritahu, jika kalian berhasil melakukan hal yang kutuliskan diatas. Kalian dipastikan tidak akan bisa berhenti membaca buku ini. Yap, aku sendiri mengalaminya. Tapi sayangnya aku baru 'ngeh' banget ketika sampai di halaman 300an lebih. Hal yang kurasakan dari baca buku ini dari halaman awal sampai pertengahan buku ini adalah mengambang. Aku ngerti apa yang sedang kubaca cuman rasanya kayak..... Ngambang. Antara ngerti dan gak ngerti. Bingung hal apa yang sebenarnya menjadi masalah.

Rasanya lega banget ketika berhasil menyelesaikan buku ini. Well, buku ini berpotensi banget untuk diabaikan oleh seorang pembaca yang memiliki sifat bosanan. Aku sendiri sempat mengalami hal itu, sempet aku anggurin dua sampai tiga hari, cuman karena pengen banget memperpendek timbunan di rak buku, akhirnya aku paksa-paksain untuk baca terus dengan penuh kesabaran dan keyakinan. Akan ada sesuatu yang menakjubkan yang bakal Erin Morgenstern sajikan pada kisahnya ini.

Dan aku gak tahu perasaan apa selain lega untuk menggambarkan perasaanku selesainya membaca buku ini. Sedih dan senang, semuanya bercampur menjadi satu. Baru kali ini aku merasa suka sama semua karakter pada sebuah buku. Mulai dari Celia, Marco, Poppet dan Widget, Bailey, Chandresh, Mr.A.H, Prospero si Pesulap, Isobel, si kembar Burgesa, bahkan sampai Caroline sekalipun.

Buku ini sudah pasti masuk ke dalam daftar Buku Terfavorite Sepanjang Masa Versi Najla.

Aku sih rekomendasikan buku ini kepada kalian, cuman bagi kalian yang bukan penggemar fantasi, keputusan ada di tangan kalian deh mau beli buku ini atau engga.

Gimana menurut pendapat kalian bagi yang sudah baca buku ini? Jangan sungkan-sungkan untuk comment ya! Mari kita fangirl sama-sama!. Kalau ada buku rekomendasi, aku menerimanya dengan senang hati.

Salam Bibliophilia<3

BibliophiliaWhere stories live. Discover now