08. Rasanya sakit

659 73 13
                                    

✧✧✧

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

✧✧✧

Setelah kemarin Jeno dan Jaemin saling memaafkan satu sama lain, kini mereka memulai aktivitas atau rutinitas barunya itu

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Setelah kemarin Jeno dan Jaemin saling memaafkan satu sama lain, kini mereka memulai aktivitas atau rutinitas barunya itu. Yaitu dengan diawali Jaemin yang harus bangun pagi-ah itu bukan sebuah keharusan, melainkan ia terpaksa bangun karena rasa mual yang mengganggu perutnya itu.

Jeno-suami siaga satu, siap untuk membantu Jaemin dikala sang suami sedang kesusahan. Bahkan, Jeno setia memijat tengkuk leher Jaemin dan membaluri perut Jaemin menggunakan minyak hangat agar membuat rasa mualnya itu berkurang. Tapi, tetap saja.

"Masih mual?" Tanya Jeno saat melihat Jaemin telah membasuh mulutnya menggunakan air dari wastafel.

Jaemin menganggukan kepalanya sebagai jawaban bahwa ia telah selesai mengeluarkan isi perutnya itu, yang padahal belum ia isi sama sekal-masih kosong. Bahkan, ia hanya memuntahkan cairan bening saja seperti morning sickness pada umumnya.

"Kita beli susu hamil sekalian belanja bulanan mau? Kamu juga kayanya harus keluar rumah nyari udara seger, harus banyak gerak juga," usul Jeno.

"Terserah kamu aja, aku ngikut."

Jeno tersenyum tipis, "yaudah kalo gitu kamu mandi dulu, aku tunggu di luar. Abis itu baru aku mandi. Kamu gausah siapin sarapan, biar kita makan di luar aja. Aku gamau kamu capek," celoteh Jeno membuat Jaemin mendesah malas. Malas mendengar celotehan dari suaminya itu.

"Iya, bawel!" Ketus Jaemin.

"Hehe, yaudah aku keluar nih?"

"Iya sana!!" Usir Jaemin lalu mendorong Jeno agar keluar dari kamar mandi.

Pada akhirnya, Jeno pun keluar dari kamar mandi. Menunggu Jaemin yang sedang mandi, sembari memainkan ponselnya itu. Memeriksa beberapa pekerjaan. Tapi, untuk hari ini Jeno berjanji pada dirinya sendiri bahwa akan fokus pada Jaemin terlebih dahulu daripada pekerjaannya itu. Jaemin lebih penting dari apapun.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Jaemin keluar dari kamar mandi. Bergantian dengan Jeno, ia masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi. Sedangkan Jaemin memilih baju untuk ia pakai hari ini. Sepertinya akan ada banyak acara bersama Jeno. Dan akan ada beberapa rutinitas baru yang harus ia jalankan selama hamil.

Forgivable mistake | NoMinМесто, где живут истории. Откройте их для себя