chapter 13

3.1K 171 0
                                    

Happy reading


••••••

Erland duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya, ia duduk dengan angkuh, melihat keluarga wilson sedang berkeringat dingin di hadapannya. Ia tersenyum miring.

"Saya tidak ingin basa basi di sini, Marco jelaskan kepada orang tua payah ini." Dingin Erland. Ia menatap orang tua Tasya bergantian, dan atensinya beralih menatap Tasya dengan tajam, Tasya yang mendapatkan tatapan itu sedikit takut namun ia merasa tambah jatuh cinta dengan tatapan Erland.

"Baik, seperti yang tuan Erland bilang, anak anda yang bernama Tasya sudah berani menyakiti istri dan calon anak tuan Erland, bukan kah sudah di beri peringatan di awal namun mengapa anak anda masih mencari gara-gara dan hampir membuat kedua nyawa berharga tuan Erland hilang." Tegas Marco.

Nafas kedua paruh baya itu tercekat dan menatap tajam Tasya, anak sialan ini mengapa mencari gara-gara dengan tuan Anderson"batin Hunter

Hunter Wilson ayah dari Tasya dan Sabrina, ibu mereka bernama Fira cyza.

"Hukuman apa yang harus saya berikan kepada keluarga anda?." Tanya Erland.

Lalu Hunter bersujud di kaki Erland.

"Saya minta maaf tuan Erland atas kesalahan putri saya, jangan ambil perusahaan saya tuan." Ucap Hunter bergetar. Ia sangat takut karena memang perusahaan nya meminjam uang dengan jumlah yang besar kepada perusahaan Erland, ia juga belum bisa membayar nya, bahkan rumah sebesar ini hanya bisa membayar setengahnya saja. Hunter juga sudah berkali-kali memperingatkan Tasya dan Sabrina untuk tidak menggangu keluarga Anderson tapi nasi sudah menjadi bubur.

Kaki Erland menginjak kepala Hunter, membuat Fira dan Tasya histeris.

"SUAMIKU/AYAHHH." Teriak mereka berdua.

"Marco ambil alih perusahaan mereka dan suruh si tua Bangka ini menandatangani nya." Teriak Erland. Ia merasa sudah tidak betah lagi berada di ruangan ini.

Marco segera menghampiri Hunter yang masih terbaring di lantai, kaki Erland sudah tidak di atas kepalanya lagi, namun Erland berjalan ke arah Tasya.

Tasya was-was saat Erland mendekati nya.

Erland menarik tangan Tasya dan memutar nya

Krekkk...

Bunyi tulang terdengar.

"Aghhhh, sakitt." Teriak Tasya.

Fira yang melihat anaknya di siksa ingin menghampiri nya namun tubuhnya di kunci oleh bodyguard Erland.

"Tangan ini yang berani mendorong istriku dan membuat nya masuk ke rumah sakit, bagaimana kalau kedua tangan ini saya Potong dan saya berikan kepada hewan kesayangan saya hm?." Tanya Erland dingin

"Hikss jangan siksa anakku tuan, ampuni dia." Lirih Fira frustasi.

"Marco ambil semua aset yang ada di rumah mereka dan sisakan rumah ini saja." Ucap Erland.

Mereka bertiga menggeleng. Berteriak untuk tidak mengambil harta mereka.

"Baik, tuan." Balas Marco, walaupun ia dan Erland teman dekat namun Marco juga harus profesional dalam bekerja.

Changing Antagonis Donde viven las historias. Descúbrelo ahora