𝐀𝐑𝐓

3.2K 271 12
                                    

Harris Caine seorang pemuda sederhana yang sangat menyukai seni, jika ada waktu luang, ia akan memungkinkan dirinya untuk mengunjungi museum seni ataupun pameran seni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Harris Caine seorang pemuda sederhana yang sangat menyukai seni, jika ada waktu luang, ia akan memungkinkan dirinya untuk mengunjungi museum seni ataupun pameran seni. Ia memiliki ketertarikan dengan seni sejak ia masih kecil, ibu Harris dulunya adalah seorang pelukis profesional sedangkan ayah Harris hanya seorang pemabuk berat semenjak usahanya bangkrut, ibu Harris kemudian menceraikan suaminya lantaran ia hanya bisa menghambur hamburkan uang milik nya. Jadi Harris tinggal bersama ibu nya sejak ia berumur enam tahun, ibu nya mengajarkan Harris tentang seni saat harris masih berusia delapan tahun. Harris memiliki banyak sekali penghargaan atas bakatnya itu. Banyak orang yang mengenal seorang Caine, semua orang yang menyukai seni pasti mengenal Caine. Caine adalah marga dari ibu nya Harris, semenjak Harris tinggal bersama ibu nya, Harris mengikuti marga ibu nya.

Di sekolah pun Harris juga mengikuti kelas seni, Harris selalu saja mengikuti lomba seni antar sekolah ataupun bahkan antar kota untuk mewakilkan sekolahnya, sampai dimana saat harris sedang melukis di dekat jendela di kelas seni nya sendirian, ia tidak sengaja melihat seorang pria dengan Surai berwarna ungu dan gitar di punggungnya, bergurau ria dengan temannya yang yang memiliki surai hitam, pink dan juga abu. Harris terus menatap pria itu, pria ber surai ungu tersebut sangat memikat minat Harris.

'siapa dia? Apakah dia dari kelas musik? .. kenapa aku baru pertama kali melihatnya?' batin Harris.

Saat pria tersebut merasa ada yang menatapnya terus menerus, pria berambut ungu itu mengalihkan pandangannya untuk mencari orang yang menatapnya, sampai pandangan Harris dan orang itu bertemu, jantung Harris berdegup kencang tiba tiba dan itu sedikit membuatnya gugup saat harris mulai terus di tatap balik oleh orang itu. Harris langsung menutup jendela kelas itu dan berbalik badan membelakangi jendela dan menghadap kanvas nya.

'kenapa ini? ... Kenapa jantungku tiba-tiba berdegup kencang? ..'

Harris menggelengkan kepalanya dan mencoba mengabaikan perasaan itu. Disisi lain pria itu terkekeh kecil hingga membuat ketiga temannya itu keheranan.

"Lu kenapa yon?" Tanya krow yang memiliki surai berwarna abu

"Engga, gada apa apa" jawab Rion yang sedari tadi di perhatikan oleh harris.

"Halah bohong lu, pasti lu Nemu cewe cantik kan yang merhatiin lu?" Celetus gin yang memiliki surai berwarna hitam

"Lah emng Rion suka cewe?" Ceplos Zaki yang memiliki surai berwarna pink

"Bener juga lu zak"

"Rion kan seleranya cowok cantik bukan cewe cantik"

"Kalian mending diem atau mulut kalian gue kuncir pake senar gitar gue biar diem"

"Caelah sensi amat"

"Tau tu yon"

Rion Kenzo seorang pemuda yang memiliki bakat di bidang musik, selain musik ia juga memiliki bakat dalam berbisnis dan juga menciptakan lagu. Rion memiliki bakat dalam bidang bisnis juga karena ayahnya seorang ceo, ia sudah di tuntut ayahnya sejak ia masuk SMP, ayahnya Rion mengizinkan Rion bermain musik jika Rion ingin belajar bisnis dengan ayah nya, jika Rion menolak maka ayahnya akan membuang semua alat musik yang Rion punya. Rion sendiri memiliki kebencian terhadap seni, ia berpikir kenapa orang orang bisa menyukai seni? Padahal itu hanya sebuah gambar yang tidak berarti bagi nya, sedangkan ia menyukai musik karena menurutnya musik itu bisa menenangkan pikiran dalam diri kita sendiri.

𝐑𝐈𝐎𝐍𝐂𝐀𝐈𝐍𝐄 𝐎𝐍𝐄 𝐒𝐇𝐎𝐎𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang