Bab 23

26 3 31
                                    

⊂◉‿◉つ Puppy Love  ⊂◉‿◉つ

Lenora berlari memasuki ruang kelasnya dan begitu netranya mendapati sosok sang sahabat, ia langsung berlari dan mengguncang pundak Angel sampai gadis itu menjerit keras karena terkejut akan tindakan Lenora yang menurutnya sangat brutal itu.

“Woi, udah woi! Pala gue mau putus nih lo guncang-guncang begini. Belum kawin gue njirr!” seru Angel.

Lenora menghentikan aksinya dan langsung menatap Angel dengan tatapan penuh akan rasa penasaran dan Angel tahu kalau maksud tatapan sang kawan itu artinya ia harus menjawab tanpa ada satu informasi yang kurang.

Usai Lenora melepaskan tangannya dari pundak Angel, keduanya langsung duduk dan Angel mulai menceritakan bagaimana kronologi Aldo yang tadi malam bertanya padanya mengenai keseriusan hubungan mereka.

“Jadi, tadi malam doi nanya sih. Nanya doang, sumpah. Dia nanya katanya gue kalo diseriusin mau apa enggak? Trus gue tanya maksudnya doi gimana dan dia jawab ya mau diseriusin apa enggak? Gue langsung konek trus kaget dong. Doi langsung bilang enggak sekarang, mungkin nanti abis lulus SMA, jadi masih ada dua tahun lagi buat lebih meyakinkan diri.” Angel menjelaskan.

Lenora langsung menatapnya dengan tatapan iri. “Ih, enak banget. Kak Aldo bisa banget sat-set-sat-set begitu. Gue mah apa? Lo tau? Kemarin tuh cuma ditanyain kriteria cowok kesukaan gue apa sama doi. Gue takutnya kegeeran dia suka sama gue, kalo ternyata dia cuma kepo selayaknya kakak ke adek aja, ya malu abis gue. Kegeeran duluan,” keluh Lenora. Mereka sengaja tak mengatakan siapa nama doi mereka, karena mereka sedang ada di kelas dan banyak murid yang mulai berdatangan memenuhi ruang kelas. Bisa heboh kalau mereka tahu kalau Lenora menyukai Kaiden yang notabenenya adalah wali kelas mereka.

Angel mengembuskan napas berat dan berkata, “tapi gue takut. Lagian nikah tuh perkara sakral dan butuh banyak persiapan dan pemikiran matang. Doi mungkin memang udah diusia yang cocok buat nikah, lha gue? Gue masih muda begini apa siap jadi bini dia? Gimana kalo gue ntar malah kekanak-kanakan dan dia malah risih sama gue? Gimana kalo ntar gue malah bikin dia tambah repot?”

Lenora membalas, “kemana Angel sahabat gue yang selalu positive thinking? Mana Angel sahabat gue yang selalu bisa berpikir dewasa walau kadang-kadang bisa jail kayak setan? Ngel, lo tuh bisa memposisikan diri lo kapan buat bercanda dan kapan buat serius. Lagian doi lo juga enggak maksa sekarang, ’kan? Dia bilang masih ada dua taun buat lo mikir dan dalam dua taun ini kalian bisa sama-sama ngeliat satu sama lain. Kalian mulai pengenalan dan kalo lo ngerasa cocok, lo pasti bakal nerima. Kalo lo enggak ngerasa cocok ya bilang aja ke dia kalo lo enggak siap atau langsung aja bilang enggak mau.”

Angel menatap Lenora dan kemudian tersenyum kecil. “Lo tau? Gue kayaknya ada feeling kalo cinta lo bakal bersambut deh,” ucap Angel yang tak pelak membuat Lenora langsung merona.

“Ish, apaan sih? Ngaco deh kalo ngomong!”

“Beneran tau! Gue ada feeling kalo doi lo suka suka balik sama lo. Mungkin dia mulai suka. Soalnya mata gue enggak buta, ya. Cara dia perlakuin lo kemarin tuh keliatan beda sama cara dia perlakuin cewek manapun. Bahkan temen ceweknya yang kerja bareng dia itu,” ucap Angel.

Susah memang berbicara dengan mengubah beberapa kata dengan kata lain karena beberapa murid menatap mereka dengan tatapan penasaran apalagi pembahasan mereka ada kata menikah. Wajar mereka penasaran karena usia mereka masih terlalu muda untuk menikah.

Baru saja Lenora akan berucap, tiba-tiba saja bel masuk berbunyi. Lenora tersenyum tipis dan melambaikan tangannya kepada Angel lalu duduk di bangkunya sendiri. Tak lama kelas mereka mulai tenang dan masuklah sosok Camila dengan menyapa seperti biasa.

[05] Puppy Love ✔Where stories live. Discover now