P12

469 35 2
                                    


Ohmleng sudah bersiap pulang ke rumah mereka, ohm cuma diam dari tadi, dia sangat takut leng mengetahui tentang malam itu di taman.

"Tumben kamu diam saja ohm" ujar leng seraya memeluk tubuh ohm.

"Hah, gak kok hehe, aku cuma lagi capek aja" ujar ohm, leng hanya ber oh ria saja. Ohm melajukan motor nya meninggalkan cafe.

Sesampai nya di rumah ohm masuk ke kamar dan merebah kan tubuh nya pada kasur.

"Mandi dulu ohm" ujar leng.

"Mandi bareng yok" ohm tersenyum cabul, leng memutar bola mata nya.

"Aku mau masak, emang kamu gak laper?" Tanya leng.

"Laper lah, makanya aku mau makan kamu" ohm menaik turun kan alis nya, leng hanya menatap ngeri ohm, lalu dia keluar dari kamar.

"Ayok lah sayang, sesekalii sudah lama kita tidak melakukan nya" ujar ohm sedikit berteriak dari kamar.

"DIAM ATAU AKU POTONG BURUNG MU OHM!!!" Teriak leng dari dapur.

Ohm tertawa puas, tawa nya berhenti saat mendapat kan notif dari ponsel nya.

Nanon mengirim nya pesan, nanon menyuruh ohm untuk ke rumah nya, tapi ohm menolak untuk ke rumah nanaon.

Ohm meletak kan kenbali ponsel nya di nakas, lalu dia mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Leng sudah selesai memasak, malam ini dia tidak memasak nasi goreng. Leng kembali berjalan ke kamar nya, dia mau mandi karna badan nya sangat lengket.

Ohm sudah selesai mandi sejak tadi, dia sedang duduk di ranjang sambil bermain geme. Leng mengambil handuk nya dan berjalan ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, leng mengambil baju di lemari.

"Kenapa gak pakai di sini saja leng?" Tanya ohm.

"Gak" leng sudah selesai memilih baju nya, lalu dia kembali masuk ke kamar mandi.

"Dasar leng, padahal aku sudah sering melihat mu tanpa pakaian" ohm kembali fokus bermain geme.

Leng sudah selesai dengan pakaian nya, dia melihat ohm masih fokus pada geme nya.

"Ayo makan ohm" ucap leng.

"Bentar sayang, ini gabisa di paush"

"Ohh yaudah, gausah makan" leng meninggalkan ohm yang masih duduk di ranjang.

"Ehh kok gitu sih" ohm meletak kan ponsel nya di ranjang, dia meninggal kan geme nya sebelum leng ngambek.

"Kenapa? Kirain ga mau makan" ujar leng.

"Hehe, laper" ohm melihat meja makan, dia tidak menemukan nasi goreng favorit nya hari ini.

"Nasi gorengnya mana leng?" Tanya ohm.

"Ga ada"

"Kok gitu, kenapa gak masak nasi goreng?" Tanya  ohm lagi.

"Malas"

"Ihh kok gitu sihh, kamu gamau masakin aku nasi goreng lagi?" Tanya ohm dengan wajah sedih nya.

"Mau makan tidak? Jangan keseringan makan nasi goreng ga baik, cepat makan" ujar leng.

"Iya iyaa" leng duduk di kursi yang ada di depan leng.

Beberapa menit kemudian mereka berdua selesai makan, mereka kembali ke kamar mereka. Leng sedang duduk di kasur sedangkan ohm ke kamar mandi.

Ohm keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah kasur.

"Ohm... kamu dari tadi memeluk aku terus, gak capek apa" ujar leng, karna ohm yang datang datang memeluk leng.

"Gak, aku kangen sama kamu" ujar ohm, lalu ohm mencium pipi leng.

"Tidur sana, besok harus ke cafe kan" ujar leng mendorong tubuh ohm pelan.

"Tapi masih punya waktu tau" ujar ohm tersenyum cabul.

"Gak ohm" leng tau kemana arah bicara ohm.

"Yaudah cium aja kalau gak"

Leng memutar bola matanya, dia naik ke pangkuan ohm mendekat kan muka nya pada ohm, satu kecupan singkat mendarat di bibir ohm.

"Udah kan cepat tidur" leng mengalungkan tangan nya pada leher ohm.

Ohm memegang paha leng karna leng cuma memakai celana pendek. "Tapi kamu mancing banget loh sayang" ujar ohm, leng tersenyum dan menaik kan satu alis nya.

Ohm memajukan mukanya lagi dia kembali mengecup bibir leng.



Keesokan hari nya, leng bangun jam 9 pagi. Dia turun dari kasur lalu pergi ke kamar mandi, karna badan nya sangat lengket.

Tidak lama kemudian leng keluar, dia sudah selesai dengan acara mandi nya dan pakaian. Matanya terarah pada ohm yang sedang tertidur pulas, leng tersenyum, lalu dia berjalan ke arah ohm, dia mengusap rambut ohm lembut lalu mencium kening nya.

Leng bangkit dari sana dan berjalan keluar, dia mau masak buat sarapan. Selesai memasak leng membangun kan ohm terlebih dahulu.

"Ohm bangun, ini sudah pagi" ujar leng menggoyang kan pelan tubuh ohm.

"Hah, iya iya" ohm dengan suara serak.

"Bangun dan sarapan" ujar leng keluar dari kamar.

Ohm pergi ke kamar mandi berniat mencuci muka dan gosok gigi dan tidak mandi, dia keluar dri kamar mandi berjalan ke arah dapur yang sudah ada leng di sana.

"Kok gak ada nasi goreng" tanya ohm.

"Ini masih pagi, makan ini aja udah, ga baik makan nasi goreng pagi pagi" ujar leng.

"Iyaa, tapi nanti malam masak nasi goreng lagi yaa" ujar ohm tersenyum cerah.

"Iyaa" leng hanya mengiyakan saja.

Jam sudah menunjuk kan pukul 12 siang, ohmleng sudah bersiap siap pergi ke cafe. Ohm pergi ke dapur cafe bagitu juga dengan nanon, dia pergi ke kasir.

Kini cuma tertinggal leng dan dunk saja.

"Gimana hubungan kamu sama ohm?" Tanya dunk.

"Baik baik saja, dia sudah seperti dulu lagi"

Dunk menghelas nafas "bagus lah kalau begitu"

Leng bangkit dari duduk nya karna pelanggan pertama sudah datang.

"Semoga kamu kuat leng" dunk menghela nafas nya lagi lalu bangun dari duduk nya.

-beberapa jam kemudian

"Ayoo foto aku di sini" ujar seorang cewek pada teman nya.

"Wihh cafe ini bagus juga ya, kalau aku tau aku sudah pergi ke cafe ini dari kemarin kemarin" cewek itu tersenyum, dia berjalan ke arah kasir ingin memesan.

"Emm persi phi" panggil cewek itu.

Nanon berbalik badan, dia terdiam melihat siapa yang datang ke cafe mantan nya. Begitu juga dengan cewek itu.

"Na-nanon?" Ucap cewek itu terjeda "kamu bekerja di cafe ini? Apa ini cafe kamu?" Tanya cewek itu bernama film.

Film yang dulu pernah di jodohin sama nanon, tapi mereka menolak perjodohan itu karna mereka sama sama memiliki pacar.

"Ahh, iya aku bekerja di cafe ini, tapi ini bukan cafe milik aku" jawab nanon tersenyum. Film hanya ber oh saja.

Mereka terlihat sangat dekat, dulu mereka sangat canggung saat pertama kali bertemu.

Ohm melihat nanon dari ke jauhan, entah kenapa tidak ada rasa cemburu saat melihat nanon bersama cewek lain, berbeda dengan leng, ohm akan panas jika mengetahui leng berbicara sama cowok lain. Ohm pergi dari sana melanjutkan pekerjaan nya.

"Kalau di liat liat mereka cocok juga ya" bisik dunk pada leng.

"Hushh, jangan berisik nanti mereka dengar" leng memukul pelan lengan dunk.

"Orang aku cuma ber bisik kok" ucap dunk.


Segini dulu ya gess.☺️🎀🤏🏻
Maaf kalau pendek☺️🙏🏻
Maaf juga kalau ada typo nya🎀🙏🏻.

TIRED [OHMLENG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang