Qin Lang kekasih yang sangat baik. Dia bisa tahu merek minuman anggur apa yang aku suka, tempat makan mana yang ada hidangan saus sapi yang kusuka, jenis sepatu apa yang aku suka pakai, dan jenis musik apa yang aku suka dengarkan. Bahkan dia juga bisa tahu kalau aku suka permainan Korea Selatan dan animasi Jepang, tahu kalau aku takut akan kedinginan, haus, dan masalah gangguan perut. Hasilnya, selama bersamanya, aku tidak pernah merasa kedinginan, haus, ataupun sakit perut.

Dia suka mendengarkan CD B'Z di rumahnya, juga banyak menerima berbagai lagu tema animasi, termasuk DVD-BOX mahal yín-yīng 2002.

[B'Z, nama grup band musik asal Jepang]

[银英 (yínyīng), The Legend of the Galactic Heroes, anime Jepang]

Dia sangat menjagaku.

Mungkin aku akan segera jatuh cinta kepadanya, atau tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya.

------------

Aku tidak akan datang di acara besar ulang tahun Qin Lang, jika para tamu undangannya berdasi dan berjas, memegang gelas koktail dan makan sambil tebar pesona kepada wanita yang entah keturunan mana.

Faktanya, dia sendiri melemparkan dasi dan melarikan diri. Dalam pikirannya yang dinamakan pesta ulang tahun itu cukup dengan minum-minum dan bersenang-senang di sebuah bar biasa, hanya ada teman, tidak ada orang bangsawan yang ikut bergabung.

Dilihat dari pandanganku, Yichen dan Qin Lang tidak seperti 'teman baik'. Ketika keduanya bertemu, mereka akan menjadi berubah, senyuman mereka akan menjadi dingin, sampai-sampai udarapun membeku. Jelas sekali kalau mereka sudah saling kenal sejak lama, bahkan memiliki tali persahabatan yang erat, meski tidak jelas mengapa mereka menjadi canggung, Qin Lang lebih antusias dan ramah, tapi Yichen selalu memiliki wajah muram, selalu memalingkan pandangannya.
Jika diperhatikan, sikap ketidaksenangan Yichen terhadap Qin Lang berbeda dengan ketidaksenangannya kepada Lu Feng, yang hanya sekedar marah.

Tentu saja, aku jadi harus bekerja keras untuk menjaga keseimbangan diantara adikku dan pacarku. Untuk meningkatkan hubungan mereka, akupun telah melakukan banyak upaya, seperti misalnya malam ini, aku memberi hadiah kepada Yichen agar mau datang. Tentu saja tidak pernah berterima kasih, dan kali ini juga demikian.

Yichen berjalan dengan enggan untuk memberi hadiah kepada yang berulang tahun, meskipun aku telah memberitahukannya dengan sangat detil, untungnya, Qin Lang masih tersenyum. Aku bisa paham dengan adikku, bagaimanapun, dia masih menganggap kalau homoseksual itu sebuah ketabuan, bahkan dengan saudaranya Sendiri pun masih harus berdebat hebat tentang masalah ini, apalagi dengan Qin Lang, bagaimana dia harus bersikap.

Pemilik bar dengan seorang gadis datang, tiba-tiba Yichen dengan sopan memanggil kakak seniornya itu. Mendengar teriakan Yichen, gadis itu segera menghampiri, ketertarikan gadis dan pemilik bar kepadaku dan Yichen sangat jelas tergambar di wajah mereka. Mereka mengitari kami untuk waktu yang lama, sebelum akhirnya berkata dengan berlebihan. "Sangat mirip... Kalian berdua terlihat persis sama".

Kita bukan kembar, hanya serupa. Orang yang sudah kenal kami tidak pernah mengatakan itu.

Wajah Yichen berubah menjadi gelap. Kupikir dia merasa terhina, dengan cepat aku menghiburnya. "Tidak kok, kamu tetap jauh lebih tampan".

Disaat Qin Lang datang dengan membawa pisau kue, Yi Chen langsung berkata namun pelan. "Hanya babi yang melihat kita sama".

Untungnya, si pemilik bar maupun gadis itu tidak mendengarnya.

"Yichen".

Aku dan Yichen sontak menoleh ke arah Qin Lang.

Qin Lang memandang kami berdua dengan ragu-ragu.

Yichen dengan cepat membuang muka.

"Ada apa?". ​​Tanyaku.

"Yichen". Dia berkata sedikit ragu. "Untukmu. Di dalamnya ada almond kesukaanmu. Aku secara khusus memberi tahu Shen Chao supaya disiapkan!".

"Oh, terima kasih". Aku menerimanya dengan santai. "Tapi aku tidak suka almond. Mmm... Mungkin dia menyukainya".

Qin Lang memanggil. "Yichen, Yichen".

Yichen memalingkan kepalanya, dia menolak untuk berbalik. Baru setelah aku menariknya, dia melirik dengan canggung ke makanan penutup yang lembut itu dengan kaku, lalu mengulurkannya tangan untuk menerimanya.

Senyuman ringan di wajah Qin Lang itu memberiku perasaan aneh yang samar, tapi aku tidak tahu apa itu.

Saat itu sudah larut malam, satu demi satu semua orang mulai pergi. Qin Lang mengambil mobil lalu berhenti di depan pintu, dia berkata kepada Yichen dan aku yang tengah berdiri berdampingan. "Naik".

Yichen mendorong. "Kak, sana".

"Kamu tidak mau ikut dengan kami?". Aku terkejut.

"Aku mau ke rumah teman mau bermain CS. Beda arah".

"Kamu ikut saja, setelah mengantar kakakmu, aku akan mengantarmu ke tempat temanmu".

"Tidak perlu". Yichen melambaikan tangannya, memanggil taksi. "Antarkan kakakku pulang dengan hati-hati. Bersikap baiklah padanya, atau aku akan menghajarmu!".

"Adikmu...sangat baik padamu". Tanya Qin Lang sambil perlahan menyalakan mobil. "Dia tidak membiarkan siapapun menyakitimu".

Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya, Qin Lang juga sepertinya tidak perlu jawaban itu, dia terus berbicara. "Orang yang paling dia benci adalah Lu Feng... Jadi dia tidak akan pernah membiarkan aku menjadi Lu Feng kedua, kalau tidak dia akan membenciku seumur hidupnya. Tapi kan Lu Feng dan aku berbeda". Qin Lang menoleh ke arahku. "Aku berbeda dengannya, apakah kamu mengerti?".

Nada suara Qin Lang penuh dengan ketidakberdayaan dan kebencian.

Tapi aku tidak tahu apa maksudnya.

Yang jelas mendengar nama Lu Feng membuatku pusing.

DUA JALANWhere stories live. Discover now