BAB 48-

313 8 0
                                    

Saat kedua manusia itu sampai di sebuah kafe, mereka pun langsung memesan makanan dan minuman.

Saat sedang asik minum, gevano dan leo pun datang.

"Aku kira kalian tidak akan kesini, mari masuk ke perbincangan nya" ucap dearlod kepada gevano

Gevano pun duduk, ia memangku leo. Ia juga memesan banyak makanan ringan dan minuman

"Sebenarnya, orang yang kau lawan kemarin itu adalah anak yang pernah kau rawat, dan pastinya kau sudah tau tentang itu. Tapi gevano apa kah kau sadar akan sesuatu? Zeff itu ingin membunuh mu dari dahulu dan ingin mengambil aze kembali, namun banyak orang bilang bahwa aze banyak di benci dan sudah pergi dari kota ini untuk mencari kebahagiaan"

"Lalu?"

"Aku hanya ingin bilang bahwa zeff sedang mengincar mu, sampai saat ini. Aku tidak tahu pasti sih tentang itu, namun itu adalah informasi penting yang singkat untuk mu kedengaran tidak berguna namun mungkin akan berguna suatu saat nanti, ah! Aku lupa satu hal"

"Apa?"

"Selain zeff mengincar mu, ia juga mengincar anak imut ini, pastikan kau menjaga nya dengan baik"

Setelah berkata demikian dearlod pun tersenyum, ia memiringkan kepala nya dan tersenyum lepas.

Key melihat itu, rasa cemburu sedikit menyelimuti nya. Namun apa boleh buat? Mereka belum jadian kan?

"Key? Apa kau cemburu?" ucap leo, ia tersenyum smirk dan menjahili key

Terlihat sangat jelas bahwa key sedang cemburu.

"Eh! E-enggak ya! Mana ada!" ucap key meyakinkan diri nya

"Elehhh, itu wajah mu memerah xixi"

Leo pun tertawa, begitu pun dearlod. Sedangkan gevano hanya diam, ia tak banyak bicara.

"Pembicaraan kita kali ini aku selesaikan sampai di sini, ayo pulang!" ucap dearlod, ia menarik tangan key keluar lalu pergi mencari taksi

Gevano dan leo pun ikut keluar, mereka pergi ke arah mobil lalu langsung menaiki nya

Selama di perjalanan hanya terdengar lagu barat yang di putar oleh gevano, leo tidak bicara banyak saat berada di mobil mewah itu

Karena sedikit khawatir gevano pun angkat suara, bahkan ia menyentuh kening leo.

"Baby? Kenapa diam hm? Apa kamu sakit? Ada yang sakit?"

"Tidak daddy... Tapi aku kepikiran sesuatu, dan itu membuat ku tak nyaman..."

"Ada apa baby?"

"Aku masih heran, mengapa banyak yang mengincar ku... Dan banyak yang mengincar daddy untuk di bunuh"

"Apa itu yang kamu permasalahin?"

"Tidak sih daddy... Tapi..."

"Hm?"

"Huft... Aku takut..."

"Takut kenapa baby? Apa yang perlu di takuti? Ada daddy kan? Selagi daddy masih hidup, kamu akan aman baby. Tenang saja"

Gevano pun tersenyum, ia tersenyum sangat lebar.

Leo yang melihat nya hanya bisa menangis, sepertinya di balik senyum lebar itu ada artinya

"Daddy... Daddy pernah berkata bahwa daddy tidak akan pernah mati, apakah itu benar?"

Gevano yang tadi nya tersenyum lebar pun langsung diam, ia berusaha untuk menjawab.

"Daddy tidak tahu pasti akan hal itu, namun sepertinya tidak"

"Tidak apa daddy?"

"Semua orang bisa mati baby, di dunia ini tidak ada yang bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun"

Leo pun menatap gevano, ia kembali meneteskan air mata nya.

Perasaan nya tidak enak, ia berpikir akan ada hal buruk yang akan terjadi hari ini, atau besok.

Tapi leo berusaha untuk membuang pikiran jahat itu jauh-jauh, namun ia gagal. Ia tetap memikirkan hal itu

Itu membuat nya tak nyaman, ia merasa sangat terganggu oleh pikiran jahat itu

"Berarti daddy bisa mati...?"

"Tentu saja baby"

Leo pun diam, kali ini ia menangis kejer saat mendengar jawaban dari ayah nya.

Leo pun memeluk gevano, ia merangkak dan duduk di pangkuan gevano

"Jangan menangis"

"Katakan pada ku bahwa daddy tidak akan mati hiks!"

"Baik-baik, daddy tidak akan mati."

"Janji?"

"Daddy tidak bisa berjanji baby..."

"Hiks! Janji!"

"Baiklah, haha. Janji!"

Gevano pun tertawa, sedangkan leo tetap menangis. Ia menangis di dada bidang gevano yang lebar itu

Leo memeluk nya dengan sangat erat, bahkan ia tak mau melepas pelukan itu sama sekali.

-

-

-

-

𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐...

Daddy Posesif | END ✔Where stories live. Discover now