2 minggu kemudian.....
“Aku tidak mengerti kenapa putri kita selalu menangis setiap Lalisa pulang” keluh Krystal pada suaminya,Lisa yang mendengarnya itu menghentikan langkahnya di pintu,karena kondisi rumah yang minimalis,ia masih bisa mendengar percakapan sepasang suami istri itu dengan jelas,begitu pula tangisan manja si bayi.
“Itu karena kau selalu mengatakan pada putri kita bahwa Lisa adalah kekasihnya, siapa yang tidak sedih jika ditinggal pacar bukan?”balas Kim Jongin sambil terkekeh.
“Itu hanya kalimat candaan”balas Krystal.
“Iya aku tahu,Jennie pasti sedih karena temannya pergi”
“Sttthh babyyy.. stop cry,jangan sedih hmm, minggu depan teman mu pasti datang lagi” lanjut pria itu.
“Oekkkk~ oekkkkkkk!”
“Ck”kai berdecak mendengar tangisan putrinya semakin kuat,dan nadanya terdengar marah sekarang.
“Stthh sudah sudah sayang,dengar.. minggu depan kekasih mu pasti datang,lalu Lisa akan menggendong mu lagi”
“...”
“Lihat.. Jennie kita langsung tenang”seru Krystal.
“Dia benar-benar suka disebut sebagai kekasih Lisa,aiigoo~”
_
_
15 tahun kemudian...
Jennie pov.
🌼Ketika pungguk menunggu malam untuk melihat bulan,maka aku menantikan weekend untuk melihat rembulan ku.
Dan.. aku sudah melakukan hal ini selama 5 tahun.
Di sepanjang hari,aku tidak memiliki emosi lain selain merindukannya🌼📖
“Wanita dalam cerita ini benar-benar budak cinta”gumamku menutup novel pemberian Park Jimin,teman satu kelas ku,kami menjadi akrab karena tempat duduknya tepat dibelakang ku.
“Kau meminta cerita cinta dalam diam, itulah buku nya Jen”jawabnya.
Sebenarnya kami masih dalam kelas,namun guru yang mengisi jam terakhir pergi entah kemana,beliau berpesan jangan ada yang keluar sebelum bel pulang berbunyi,dan kami semua mengangguk patuh.
Jam kosong adalah surga !!
Tetttttttttttttttt...
“Bel nya panjang umur”gumamku dalam hati,aku segera menyandang ranselku bergegas pulang.
“Kenapa kau terburu-buru Jen ?” tanya Naeyon,teman sebangku ku.
“Hari ini kami akan kedatangan tamu lagi”jawabku excited,aku hampir lupa memasukkan novel milik Jimin.
“Agasshi Seoul yang pernah kau ceritakan?”
“Nee,sahabat orangtuaku”
“Kau terlihat begitu senang,apa dia sering memberimu uang?”tanya Naeyon membuat ku berhenti sebentar.
“Tidak..”anak-anak memang sering mengharapkan uang dari tamu mereka,tapi aku tidak.
“Lalu?”tanya Naeyon lagi.
Eomma ku mengatakan; dalam hidup,ada banyak hal yang tidak harus orang lain ketahui tentang kita,dan aku merasa hal ini tidak perlu diketahui oleh Naeyon,cukup untuk diri ku sendiri.
