O7

493 60 0
                                    

ASAP rokok memenuhi ruang tamu keluarga muda itu. Ricky dengan handphone di tangannya sudah bisa menghabiskan beberapa batang rokok, sedangkan satu makhluk lainnya di dalam kamar sedang terbatuk-batuk.

Merasa tidak nyaman dengan asap rokok milik Ricky, Gyuvin memutuskan untuk menegur pria itu. Dia tidak mempermasalahkan Ricky yang mempunyai kebiasaan merokok, hanya saja dia tidak menyukai asap rokok.

"Rick, mending lu ngerokok di luar deh. Gue sesek nafas nih." Ucap Gyuvin membuat Ricky menatapnya dengan ekor mata.

"Kenapa? Lu aja mabuk trus masuk rumah gue gak larang."

Kan.

Ricky suka sekali membantah, kalau begini bukankah dia mengundang emosi Gyuvin?

"Tapi gue gak ngerugiin lu, sedangkan lu ngerugiin gue dan bikin gue jadi perokok pasif."

Mendengar itu, Ricky langsung menekan ujung rokok pada asbak membuat rokoknya patah dan tidak bisa lagi dipakai.

"Udah tuh."

"Bagus, lu mau apa? Mau makan apa biar lu gak kepikiran ngerokok lagi?" Tanya Gyuvin.

Ricky yang tadinya badmood langsung saja berseri-seri. Dia suka sekali Gyuvin dengan mode seperti ini, dia suka memanjakan Ricky.

Bagaimana Ricky tidak jatuh hati?

"Pengen jajan street food, apa boleh?" Tanya Ricky.

Gyuvin menganggukan kepalanya, "kita beli street food ayo."

Gyuvin mengulurkan tangannya dan langsung di sambut Ricky. Mereka berjalan beriringan keluar rumah, rencananya mereka ingin mencari street foods terdekat dengan motor milik Ricky, tentunya Gyuvin yang menyetir.

Gyuvin memakaikan helm pada Ricky lalu mengancing tali helm tersebut. Itu adalah helm khusus yang Gyuvin belikan untuk Ricky, karena menurutnya Ricky cocok memakai helm hitam dengan telinga kucing pada bagian atas helm.

Ricky mengerutkan dahinya karena Gyuvin tak menyalakan motornya dan mereka belum juga meninggalkan pekarangan rumah.

"Kenapa belum jalan?" Tanya Ricky sambil melihat ke kaca spion yang ternyata Gyuvin arahkan padanya.

"Peluk dulu, jangan sampe jatoh."

Ucapan Gyuvin tentu mendapatkan hadiah pukulan dari Ricky, bisa-bisanya mereka kehilangan beberapa menit demi pelukan.

"Gak mau, alay banget. Buruan jalan!"

Gyuvin langsung menarik gas membuat Ricky terkejut dan reflek memeluk pinggang Gyuvin.

"Anjing juga ya lu." Ucap Ricky membuat Gyuvin tertawa puas sambil terus melirik kaca spion.

Meskipun Ricky sempat marah, tangannya tidak dia lepaskan dari pinggang Gyuvin. Dia justru merasa nyaman dengan posisi itu, jika ini di atas tempat tidur, Ricky pastikan dia sudah tertidur pulas.





















"Makasih Gyuvin!" Ucap Ricky.

Mereka berdua duduk di trotoar karena bangku taman full dengan orang-orang yang datang mengingat ini hari libur. Ricky terus menyantap beberapa jajanan yang dia beli tadi.

"Mau nyobain yang itu dong." Gyuvin membuka mulut dan mendekat ke arah Ricky.

Ricky menjepit dua takoyaki sekaligus dan langsung memasukannya ke mulut Gyuvin membuat Gyuvin belepotan karena saus yang mulai menodai setiap sudut bibirnya.

Ricky tertawa jahil melihat Gyuvin yang harus mendongak agar bisa menelan takoyaki tersebut dengan baik.

"Lu kok tega banget sama gue."

Nikah Kontrak | Gyuicky/ShimkongzWhere stories live. Discover now