[i] Papa Erick dan Mama Mawar

441 37 9
                                    

—The Hartono's Family—mgicboba, 2024

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—The Hartono's Family—
mgicboba, 2024

**

"Papa kok bajuna kucut..????" [Papa kok bajunya kusut????]

Tangan kecil dengan jari jari super mungil itu meraba kemeja biru muda yang Erick kenakan, sesekali meremas bagian kusutnya—yang bikin makin kusut.

"Tck! Move your hand, Jerry. Ya kusut gara-gara kalian berdua itu pecicilan!"

Bocah mungil bernama Jerry itu mendelik takut, ia membulatkan matanya seperti seekor anak anjing yang hilang saat mendapati sang ayah melotot galak padanya. Ia memperhatikan Erick yang merapikan kemeja nya sambil sesekali ngedumel, Jerry tidak tahu apa yang sedang diucapkan oleh ayahnya, alisnya berkerut, sambil memanyunkan bibir kecilnya yang basah akan air liur—ia memiringkan kepalanya hingga—

Dugh!

"Nah kan, nanti ikutan benjol kaya Jeremy tuh kepala kamu." Erick menunjuk ke arah saudara kembar Jerry—Jeremy yang sedang duduk sambil sesenggukan itu kepalanya sedang diobati oleh Mawar, ibu dari anak-anak Erick.

"Pfftt!" Erick menahan tawa melihat wajah lucu Jeremy, wajahnya merah semua apalagi bagian hidungnya—kaya badut, lengannya basah karena anak itu mengusap ingus yang keluar dari hidungnya menggunakan lengannya.

"Jamgan diketawain anaknya, nanti kepala kamu benjol aku nggak mau ngobatin!" Mawar menukas tajam, tidak terima putra kecilnya ditertawai seperti itu oleh ayahnya sendiri.

Erick melirik jam yang ada diatas meja disamping tv, dia terlambat menepati janji nya sekitar setengah jam akibat insiden baju kusut ulah Jerry dan juga Jeremy, biasanya—setelan yang akan dikenakan oleh Erick akan disiapkan terlebih dahulu oleh pelayan rumah, diletakkan di ruang baju, tetapi pagi ini pelayan yang biasa melakukan pekerjaan itu sedang cuti, digantikan oleh orang lain yang tidak mengerti bagaimana kebiasaan sebelumnya.

Dia meletakkan setelan kerja Erick diatas sofa kamar, memang itu nggak masalah sama sekali—kalau seandainya Erick tidak punya bocah kembar yang tidak bisa diam kecuali kalau lagi tidur kaya Jerry sama Jeremy ini, tetapi masalahnya dia punya mereka.

Padahal Erick sudah membuatkan kamar untuk dua anak itu masing-masing satu, tetapi sepertinya memang mereka ditakdirkan untuk menjadi seperti pulpen dengan tutupnya—alias tidak bisa dipisahkan dan akan selalu menjadi satu paket, mereka berdua punya kebiasaan aneh kalau pagi, yaitu pergi ke kamar kedua orang tuanya dan melanjutkan tidur disana.

"Humm.. wangi hihi!" Jeremy menghirup aroma buah lemon dari kemeja milik ayahnya yang ia tiduri diatas sofa, segar aromanya, membuat anak itu ingin terus mendekap kain itu sampai kemudian—

The Hartono's FamilyWhere stories live. Discover now