3rd. Butuh Psikiater

170 18 2
                                    

—The Hartono's Family—mgicboba, 2024

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

The Hartono's Family—
mgicboba, 2024

**
[ 07:00 a.m ]

Cuker 😎🤟🏻❤️‍🔥
(Cucu-cucu keren)

Wira
Adik adikkuuu😚😚
( Read by 7 )

Wira
Ya Allah sakit hati gue dikacangin.

Mahesa
Kenapa sih pagi buta begini?
Klo masih ngomongin
soal band gue nggak mau ikut ah🙄

Wira
Ih sotoyy, ini good news🤩

Kepin🦶🏻
Apaan? Sidang skripsi?

Wira
Stop ya singgung2 skripsi gue.
Lo pada selesai UAS kapan? Gue mau ngajakin
liburan private😚😚

Jemy bokem 2
Mauuuu! Tapi mulai UAS aja baru dua bulan
lagi :(

Jerry bokem 1
Sama, gue ikut kalo abang sama Jemy ikut

Pagi hari Wira dimulai ketika teriakan melengking dari adik bungsu nya berhasil membuat pemuda itu terjatuh dari kasur hingga kepalanya terantuk lantai. Laki laki itu belum selesai mengaduh sambil mengelus kepala bagian belakangnya yang terasa nyut-nyutan saat Kevin mendobrak pintu kamarnya dan mengomel, kalau kayak gini, dia mirip banget sama ibun—ngomelnya.

"Heh! Suara maneh teh kayak terompet tolong sadar diri ya, pekak kuping aing." Kata Wira, masih dengan posisi mengelus kepala bagian belakangnya. "Tolong ngertiin aku juga dong kak, kan liburnya anak sekolahan sama kuliah tuh beda." Bocah delapan belas tahun itu membanting pantatnya di kasur Wira yang bentukannya udah nggak karuan karena nggak diberesin selama tiga hari, ya abis gimana, Wira sibuk banget bolak balik kampus dan kost temannya. Padahal dia udah request buat ngerjain tugas dan lain lain di apart dia aja, tapi temennya pada nolak, katanya sih— "Sumpah gua takut disangka gembel kalau di apart lu Ra, belum kalau ada yang hilang terus gua kena tuduh, bisa jual ginjal dulu buat ganti rugi, nggak deh, udah disini aja." Ucapnya dengan aksen Bekasi kental.

"Masa aku nggak diajak liburan private juga??!" Anak itu masih kelihatan tidak terima. "Jaya juga nggak ikut, Kak Liana apalgi." Tapi Wira malah ngisengin dia, yang bikin Kevin makin mencak mencak.

"Ya beda atuh kang, Jaya sama Kak Liana kan diluar negeri."

"Bahasa sunda kamu tuh jelek banget, Vin." Wira menatap julid.

"Bodoamat. Aku nggak mau tahu, pokoknya aku harus ikut ya! Titik." Kevin melipat kedua tangannya di depan dada, gaya nya udah tuan muda banget, Wira kadang juga terheran-heran, kayaknya di keluarga sinting gila duit ini cuman dia dan Berliana yang masih tetap berperilaku sederhana dah normal.

The Hartono's FamilyWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu