LS. chp 6

7.7K 861 5
                                    

VOTE
VOTE
VOTE
VOTE
VOTE
VOTE

Belian memeluk Cleon erat sambil menahan tangisnya, mereka berlima sekarang berada di depan akademi tempat si kembar akan mengemban ilmu, namun, bertambah 1 orang lagi yang akan belajar di akademi itu. Jelas! Xeon orangnya. Anak itu menangis histeris dari semalam sampai akhirnya tertidur dan mengigau agar diperbolehkan ikut masuk akademi, itu membuat Cleon tak tega dan akhirnya mencari 1001 cara agar anak bungsunya bisa ikut keakademi. Dengan perjanjian, tiga bulan sekali Xeon dan si kembar akan dipulangkan satu kali dan libur selama 1 MinMinggu.

Xeon merasakan aura salah satu bawahannya—ketika menjadi Lucifer— saat ia sudah turun dari kereta keluarganya. Xeon menatap ke berbagai arah mencari sumber Aura itu.

Cleon menyadari gelagat aneh dari putra bungsunya pun bertanya penasaran, "Ada apa Xeon? Tetap memutuskan untuk ikut Pai?" tanya cleon memastikan keputusan Xeon, pasalnya, jika sudah masuk akademi Roan, maka harus menunggu 3 bulan dulu baru boleh keluar dan pergi dari akademi itu, peraturan itu berlaku untuk seluruh kekaisaran dimvitrif, termasuk keluarga kerajaan dan kaisar sekalipun.

Xeon tersenyum pada Cleon. "Xeon yakin!" ujar Xeon tanpa ada keraguan sekalipun. Damian dan Demian menghela nafas panjang, jika sudah seperti ini, mau mereka jungkir balik 1000 kali pun Xeon tak akan mengubah keputusannya. Di gerbang akademi pun banyak kereta bangsawan lain yang mengantarkan anak mereka untuk masuk ke akademi Roan, sayangnya, perpisahan mereka tepat setelah anak mereka melangkahkan kaki mereka memasuki akademi Roan, jika tidak ada undangan khusus maka keluarga murid itu tidak diperbolehkan menjenguk ataupun memasuki kawasan akademi.

Belian menatap ketiga anaknya dengan tatapan sendu, tangannya pun senantiasa mengelap air mata yang tetap berjatuhan menggunakan kain kecil yg ia bawa. "Putra-putra ku telah dewasa, sekarang mereka meninggalkan ibunya, huwaaa," ucap Belian dramatis. Namun drama keluarga Caine mendadak berhenti ketika seorang wanita bangsawan lain mendekat kearah Belian dan tersenyum.

"Wah ... Madam red mengantarkan anak-anaknya ke akademi ya? Oh! Apakah ini anak terakhir mu madam?" tanya bangsawan yang berasal dari Marques Gamela, Gebi Gamela. Gebi mendekat kearah Xeon dan tersenyum pada Xeon. "Putrimu semakin terlihat cantik jika dilihat dari dekat, kamu beruntung Madam red, kamu memiliki putri yang cantik, apakah dia juga akan masuk akademi hari ini?" tanya Gebi secara beruntun. Damian mendelik tak suka saat ibunya ingin berbicara namun disela oleh Gebi Gamela ini.

"Ekhem!" Damian berdehem guna mengkode Gebi untuk diam. Gebi sendiri langsung melihat kearah Damian yang menatapnya tajam. "Ada apa Earl twins? Mengapa kalian menatapku dengan tatapan yang tak mengenakan?" tanya Gebi dengan watados(wajah tanpa dosa).

"Istriku!" panggil Lord Gamela, Gali Gamela, suami Gebi. Gali langsung menarik Gebi kebelakangnya dan menyuruh pelayannya membawa Gebi kembali ke keretanya. Sedangkan Gebi memberontak akibat ditarik paksa oleh pelayannya. Gali membungkuk, "maafkan atas perilaku tak sopan istri saya Duke Caine," ucap Gali merasa bersalah karna keluarga besar ini merasa tak nyaman dengan tingkah istrinya.

"Ya, saya rasa tidak masalah," balas Cleon santai, walau sebenarnya dalam hati ia sudah ngedumel berkali-kali akibat tingkah istri Marques Gamela yg mirip seperti orang yg kehilangan akal. "Maafkan istri saya Duke, istri saya sedikit mengalami gangguan mental akibat anak tengah kami, putri kami dinyatakan hilang saat mengikuti ujian akademi tahun lalu, maafkan keluarga saya juga yang kemarin malam tidak menyanggupi undangan Duke, saya khawatir jika meninggalkan istri saya sendirian di kediaman saya," jelas Marques Gamela panjang lebar.

Cleon mengerutkan dahinya, "hilang?" tanya Cleon memastikan ucapan Gali. Gali mengangguk dan menghela nafas lalu tersenyum sendu, "semenjak itu keluarga saya jadi sedikit ragu jika menempatkan anak bungsu kami di akademi ini, saran saya ... Earl twins tidak mengikuti pembelajaran di akademi Roan Duke, saran saya lebih baik Earl twins dipindahkan di akademi kekaisaran tetangga saja," saran marques Gamela pada Duke Caine. Cleon berfikir sebentar. Sebelum mengatakan keputusannya, Xeon lebih dulu menyela ucapan Cleon, "Xeon ingin diakademi ini papa! Jika Pai pindah, jangan ajak Xeon, Xeon ingin disini saja," sahut Xeon cepat.

Cleon menghela nafas panjang, "Xeon ...." Xeon menggeleng brutal, "ada Pai yang menjaga Xeon kan?" Sanggah Xeon sebelum Cleon mengeluarkan perintah mutlak padanya dan Pai nya. Damian melirik tak suka, ia tak ingin adiknya dalam bahaya dengan menempatkan pembelajaran mereka di akademi yang rumornya sedang dalam keadaan kacau, sangat kacau!

__________________________________

"Tetap ikuti Xeon, Claude."

"Yes, sir."

"Jangan nakal pada dosen mu, Damian, Demian, Xeon." Cleon mengelus Surai ketiga putranya bergantian. Apalagi saat mengelus Surai putra terakhirnya, Cleon mengelus Surai abu-abu kelam itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Xeon menutup matanya menikmati bentuk kasih sayang yang Cleon tujukan padanya, lagi pula kapan lagi ada demon yang disayang sepertinya?

"Sampai bertemu lagi anak-anak mama!!" pekik Belian yang matanya sudah sedikit bengkak, Belian memeluk ketiga anaknya erat-erat seolah takut kehilangan ketiganya. Ketiga Surai abu-abu yang menuruni Surai kedua orang tua mereka pun tak kalah memeluk erat orang yang telah melahirkan mereka.

Cleon menghela nafas lalu menarik pinggang Belian dan mendekapnya hangat, "Selamat menempuh perjalanan baru kalian, anak-anak." ketiga Surai yang nampak kembar itu pun menyeret koper mereka dan memasuki gerbang akademi Roan. Sebelum benar-benar melangkahkan kakinya memasuki gerbang, Xeon menengok kebelakang sebentar, terlihat Cleon tersenyum lembut pada demon jadi-jadian itu.

Xeon kembali melangkahkan kakinya saat kedua Pai kembaranya menyentuh bahunya.

"Aku datang, Roan Academy."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC.


LUCIFER SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang