|'10. Lepi Whisper

10 2 0
                                    

☄️Happy Reading ☄️

Setelah itu mereka beristirahat di bangku yang tersedia, mengistirahatkan kaki-kaki mereka yang sudah dipakai dari tadi, mereka Berbincang-bincang sedikit. Tiba-tiba ada yang memanggil Falva dari kejauhan, memotong pembicaraan mereka bertiga.

"Falva!" teriak orang itu dari kejauhan, dia mulai mendekat ke arah mereka bertiga.

Setelah semakin dekat, Falva mengenali orang itu, adalah Ririn, teman kelasnya sewaktu SMP.

"Loh? Kamu Rin? Ada apa?" tanya Falva, wajahnya datar.

"Ah, nggak kenapa-napa kok, kaget aja-" Pandangan Ririn teralihkan saat melihat Sheila di samping Falva, Ririn berbisik ke telinga Falva. "Fal. Itu siapa? Pacar barumu?" tanyanya penuh penasaran dan sedikit terkejut.

"Eh! Nggak kok, bukan-"

"Ya, maaf ya, Fal. Kayaknya gua mengganggu kalian, sudah ya! Dadah Fal!" Ririn meminta maaf lalu dia pergi menjauh.

"Eh, iya," ucap Falva masih bingung apa yang barusan terjadi.

"Siapa itu?" tanya Sheila.

"Oh, itu. Temennya temenku."

"Hah?" Sheila sedikit bingung.

"Udah yuk, udah malem juga, kasihan Shafa kayaknya udah ngantuk." Falva melihat jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul 20:56.

"Iya, aku udah capek," jawab Shafa.

Mereka pun berdiri lalu berjalan ke luar pasar malam menuju apartemen Sheila di dekatnya.

Sampai di depan gedung, sebelum Sheila pamit, Falva meminta permintaan.

"Sheila?" panggil Falva pelan.

"Ya? Kenapa?" jawab Sheila berbalik badan ke arahnya.

"A-abis ini kita bisa ke sana lagi ga? I still wanna be with you, for a moment."

"Eh! A-aku tanya orang tuaku dulu ya. Kalo ga boleh, aku langsung chat kamu kok." Sheila sedikit terkejut apa yang diucapkan Falva tadi.

"Oh, oke." Falva sedikit tersenyum saat mereka berdua mulai memasuki gedung apartemen.

Setelah menunggu cukup lama, Falva menerima pesan dari Sheila. Ya ... dia tidak diizinkan pergi bersamanya. Akhirnya Falva  mulai berjalan, menjauhi gedung itu untuk pulang, sendirian.

***

"Aku pulang, Bu! Ayah!" ucap Shafa suaranya ceria. "Yah, tau gak? Kakak 'kan habis-" celetuk Shafa yang berhasil di tahan Sheila oleh tangannya.

"Nggak ada Yah! Itu cuman imajinasi Shafa aja, jangan di seriusin!" ucap Sheila tersenyum sambil membawa Shafa ke kamarnya.

"Aduh, kalo udah gini mana mungkin aku balik lagi ke Falva. Apa aku chat aja ya." Sheila beranjak ke kasurnya setelah mengantarkan Shafa ke kamarnya.

" Sheila beranjak ke kasurnya setelah mengantarkan Shafa ke kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dunia FalvaWhere stories live. Discover now