S2. 14. Behavior

1.1K 187 100
                                    

           "AAAAA.."

Mendengar jeritan itu, Yura selaku pelayan segera menemui (Name) yang berada di dalam toilet di luar kamar. Disana wajah Yura nampak panik, takut nyonya muda kenapa-kenapa.

          "Nyonya, apa ada sesuatu?" tanyanya khawatir.

Tak lama pintu pun terbuka menampilkan wajah (Name) yang nampak pucat pasi. Ia melirik kearah Yura dengan sorot mata tajam. Yura meneguk ludahnya kasar, ia kemudian mencoba mendekati (Name).

         "Yura, kau harus lihat ini! Aku tidak sanggup melihatnya!" kata (Name) sembari menunjuk ke arah westafel.

Yura kemudian mendekati westafel. Disana terdapat salah satu benda asing yang sangat ia kenal. Yura mengambil benda itu dimana benda yang dimaksud adalah dua buah testpack. Yura mencoba mengamati keduanya secara seksama, dan rupanya kedua benda itu memiliki hasil positif.

          "Nyonya hamil?" tanya Yura kaget.

(Name) tidak langsung menjawabnya. Wanita itu nampak panik, bagaimana tidak, ia selama ini sudah rutin minum pil pencegah kehamilan namun entah kenapa justru sekarang hasilnya positif.

          "Bagaimana ini... Jaekyung tidak suka bayi.. Aku pasti akan dibuang setelah dia tahu soal ini.." ucap (Name) dengan wajah sedih.

           "Nyonya jangan khawatir, tuan pasti mau menerimanya asal nyonya mengatakan secara perlahan" ujar Yura berusaha menenangkan (Name) yang sudah menangis.

Sekelibat ide muncul di benak (Name), ia reflek mengusap air matanya yang turun lalu kembali menatap Yura. Disana (Name) menggenggam erat kedua tangan Yura.

          "Ku mohon, bantu aku.." pinta (Name) dengan wajah memelas. Yura masih mematung menunggu kata-kata selanjutnya.

          "Aku akan mengatakan pada Jaekyung kalau yang hamil itu kamu"

Mendengar ucapan itu sontak Yura menganga lebar. Ia bahkan tidak memiliki pasangan sama sekali dan selalu bekerja di rumah ini, bagaimana bisa (Name) hendak menumbalkan dirinya, bukankah justru Jaekyung menjadi curiga?

          "Tapi nyonya-"

          "Aku mohon.. Aku tidak punya pilihan lain, aku takut.." potong (Name) cepat.

Belum sempat Yura kembali protes namun suara Jaekyung memanggil (Name). Mereka berdua akhirnya keluar dari toilet dengan (Name) yang memaksa Yura membawa testpack tadi.

Jaekyung baru saja kembali masuk ke rumah setelah dia dari luar untuk memanaskan mesin mobilnya terlebih dahulu. Pasalnya pagi ini seperti biasa (Name) akan menemani Jaekyung latihan.

           "Kita harus segera berangkat" kata Jaekyung pada (Name) yang tengah mengikat rambutnya.

          "Oke" ucap (Name) menyetujui.

Jaekyung melirik sekilas ke arah Yura, yang membuat matanya memicing adalah Yura menggenggam sesuatu di tangannya. Samar-samar Jaekyung bisa melihat benda itu terlihat seperti termometer, mungkinkah asisten nya tengah sakit?

           "Yura, apa kau sakit?" tanya Jaekyung.
 
           "Ah Jae, kau tidak tau ya? Yura sedang hamil, dan sekarang dia butuh istirahat" bukannya Yura yang menjawab namun (Name).

Jaekyung terkejut sendiri mendengarnya. Bagaimana tidak, selama ini dia tidak pernah melihat ada pria yang terlihat dekat dengan Yura, atau memang dia yang tidak memperhatikan.

           "Kalau begitu kau istirahat aja, jangan memaksakan diri untuk bekerja. Atau kau perlu cuti sementara waktu?"

           "Saya hanya butuh istirahat saja tuan" jawab Yura pasrah. Jaekyung manggut-manggut saja.

Become The Straight [Joo Jaekyung X Reader] [✓]Where stories live. Discover now