Prolog

71 34 3
                                    

Matahari bersinar dengan cerah, diiringi senyuman yang ceria seorang gadis menuju suatu cafe di tengah kota dengan mengendarai motor kesayangannya untuk merayakan pesta ulang tahun sahabatnya. Sepanjang jalan dia menyanyi dengan senang dan penuh percaya diri tanpa melihat tatapan aneh dari beberapa orang yang ia temui dijalan.

Sesampai di cafe gadis tersebut melangkah tidak sabaran sambil membawa paperbag berisi kado ulang tahun untuk sahabatnya. Rambut panjang lurus menari-nari mengikuti langkah kaki yang cepat namun masih terlihat anggun. Dengan iris mata mengedar menatap ruangan, sampai melihat meja para sahabatnya yang asik ngobrol di sudut cafe.

"Gais maaf ya telat, tadi jalannya macet banget" suara lembut terdengar membuat seisi meja menoleh kearahnya.

"Elen kebiasaan deh suka telat" celetuk Tata sambil mengambil minumannya di meja.

"Tata apaan sii, kita juga baru sampe ko ini" Ucap Viona sambil menoel pundak Tata yang sedang cengengesan.

Sementara itu Elen duduk dan mengulurkan tangan ke Viona memberikan paperbag yang ia bawa tadi. Vio tersenyum menatap Elen "Aaaa makasiiiih ya El."

Lalu ketiga gadis cantik itu asik mengobrol sambil sesekali tertawa karena obrolan mereka. Sampai akhirnya mereka merencanakan liburan akhir tahun bersama.

"Akhir tahun kita pergi camping bareng yuk gais, sekalian ngajak pacar juga." ucap Tata dengan penuh semangat.

"Yahh kebiasaan deh perginya ngajak pacar. Kalian kan tau sendiri kan aku ga punya cowo." jawab Elen sambil menunjukkan muka sedih yang dibuat-buat. Elen tidak memiliki kekasih tapi dia merasa semuanya baik-baik saja, Elen memiliki trauma masalalu hingga dia tidak berminat untuk menjalin hubungan dengan seseorang.

Viona menepuk pundak Elen dengan pelan sambil tersenyum kecil "Mangkannya nyari lagi El semua cowo ga sama kaya masalalumu, lagian kan dua bulan lagi campingnya. Coba deh kamu cari di dating app, aku sama Dimas dulu ketemunya disitu, Dimas juga baik banget orangnya jadi ga semua cowo itu jahat. Udah cobain aja main"

"Iya tuh cobain El biar kamu ga jomblo terus hahah, kasian aku liatnya tiap ngumpul perginya sendirian terus"sahut Tata sambil tertawa mengejek sahabatnya yang terlihat sedikit kesal tersebut.

"Kalo ga gara aku pengen camping bareng kalian ga bakal aku main beginian" ucap Elen sambil mulai menginstal aplikasi dating app yang dimaksud sahabatnya.

Tata meraih hp Elen "Sini pinjem hpnya El, aku sama Vio bakal pilihin cowo buat kamu." sambil melirik Viona.

"Gak gak pilihan kalian suka diluar nalar, mending aku gacha aja swipe kanan kiri kanan kiri" ucap Elen sambil menyembunyikan ponselnya ke dalam kantong celana jeans biru miliknya.

Mereka tertawa mendengar ucapan Elen yang menurutnya kelewat jujur itu. Setelah itu Elen kembali mengeluarkan ponsel miliknya sambil mulai mencari kenalan baru melalui dating app, sesuai dengan pernyataannya tadi Elen mulai menggeser kanan-kiri kanan-kiri aplikasi tersebut sambil sesekali ngobrol bersama sahabatnya. Sampai tak terasa waktu sudah mulai gelap dan akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pulang.

****

When My Love Is Wrong Where stories live. Discover now