**8**

3.3K 183 32
                                    


Assalamualaikum semuanya.

🐥🐥🐥


Zaifran tengah duduk di depan cermin, lalu menyugar rambutnya yang masih basah menggunakan jari-jari tangannya.

"ehemm...., kenapa masi diem?".

Perkataan itu sontak membuat lila yang sedang menundukkan kepalanya, langsung mendongak melihat sang empu.

"hehe...i..iya mas, mm...,lila bingung bagaimana menggunakan alat ini?". Ucapnya lembut,sambil memegang hair dryer.

Zaifran menghembuskan napasnya pelan.lalu berbalik menghadap sang istri

"Gini caranya..,sini biar saya praktekkan". Ucap zaifran berdiri lalu mengarahkan lila untuk duduk di tempat yang tadi sempat diduduki olehnya.

"Cara menggunakan hair dryer yang benar adalah, nyalakan tombol ini". Ucap zaifran sambil menyalakan tombol yang berada di hair dryer tersebut.

"Lalu.. beri jarak dengan rambut. Cara ini untuk menjaga agar suhu panas tidak mengenai rambut atau kulit kepala secara langsung. Kamu dapat memberi jarak minimal 15–20 cm antara hair dryer dengan rambut kamu. Hindari mengarahkan hair dryer ke satu bagian rambut dalam waktu agak lama". Ucap zaifran panjang lebar menjelaskan secara rinci bagaimana menggunakan hair dryer dengan benar kepada lila, karena dia tahu lila pasti tidak pernah menggunakan alat seperti ini, mengingat..dia hanya anak dari keluarga yang terbilang tidak mampu, lalu tangannya mengusap lembut rambut lila.

Sang empu yang merasa nyaman hanya diam di perlakukan lembut seperti itu, karena jarang sang suami ingin menunjukan sikap lembutnya itu, karena dia tahu biasanya suaminya itu akan bersikap dingin dan cuek.

"Jadi apakah Kamu sudah paham?". Tanya zaifran berhenti dari aktivitasnya.

"i..iya mas..li..lila sudah, paham". Ucapnya secara terbata-bata karena terlanjur gugup melihat sikap suaminya tadi.

"Yasudah sekarang kamu bisa bantu saya?"

"u..untuk?"

"Mengeringkan rambut saya?, kamu lupa?"

"a...ah!, i...iya, baiklah". Sungguh dia lupa soal tadi, karena dia sedang salah tingkah saat ini.

Lila pun segera berdiri dari duduknya lalu mengambil alih hair dryer itu, walaupun gugup dia tetap mengeringkan rambut suaminya dengan telaten dan lembut.

^beberapa menit kemudian^

"Sudah mas..,mm..lila mau mandi dulu ya?, soalnya badan lila udah gerah?". Ucap lila sambil meletakkan kembali hair dryer itu ketempat semula.

"Boleh..silahkan, dan..terimakasih". Setelah mengucapkan kalimat itu, zaifran langsung beranjak dari duduknya menuju kasur.

"sama-sama mas, itu juga sudah kewajibanku sebagai seorang istri". Ucap lila lalu ingin beranjak menuju kamar mandi, tetapi tiba-tiba nyeri di kakinya kembali lagi,mungkin karena efek gigitan ular itu.

"Sss..aduh..., kok sakit lagi ya?". Ucapnya pelan, tetapi masi terdengar oleh zaifran yang kini sedang duduk di atas ranjang.

Dan...
Tiba-tiba ada tangan kekar yang memeluk pinggangnya, lalu mengangkat tubuhnya secara tiba-tiba ala bridal style.

"e...eh?! Ma..mas?, apa yang kamu lakukan??".

Ucapannya tak di ragukan oleh zaifran, ya..zaifran lah yang menggendong lila, karena jika bukan dia memang siapa lagi?.

Zaifran langsung membawa lila menuju kamar mandi, tapi ingat!, dia masih bertahan dengan muka bak kulkas 100 pintunya itu.

Lila tentu hanya bisa pasrah terhadap lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu.

"Kalau kesusahan, lain kali bilang jangan diem aja?, aku tidak suka melihat, wanita dalam kesusahan, mengerti?". Ucap zaifran dengan suara tegas namun lembut sambil menatap kedua manik coklat milik sang istri, tak lupa menurunkan lila dari gendongannya saat sudah sampai di dalam kamar mandi.

"i..iya m..mas..maaf ?". Sahut lila lirih dan menundukkan pandangannya, karena merasa takut akan tatapan suaminya itu.

"Baiklah, kalau begitu saya keluar, jangan lupa kalau masih susah untuk berjalan, sebaiknya panggil saya". Setelah mengucapkan itu, zaifran keluar dan menutup pintu kamar mandi secara perlahan lalu berbaring di kasur kesayangannya itu.

Lila melanjutkan aktivitas mandinya lumayan lama.

Skip selesai mandi dan berganti pakaian, lila keluar dari dalam kamar mandi menuju ranjang tempat dimana suaminya berada saat ini. Tapi..

"Apakah tidak apa jika aku tidur seranjang dengannya?, tapi aku takut dia akan marah, apakah sebaiknya aku tidur di sofa saja?". Lila  mengucapkan kata-kata seperti itu, karena melihat suaminya yang sepertinya sudah tertidur sangat pulas membelakanginya.

"Kamu jangan tidur di sofa, saya tidak mengizinkan itu".

Sontak suara yang terdengar tak asing itu membuat lila sedikit tersentak kaget.

"huh??!". Lila tidak menyangka, ternyata suaminya masih belum tidur.

"Kalau kamu ingin tidur...,tidur saja disini, saya tidak masalah, terkecuali jika kamu bukan mahram saya". Ucap zaifran lalu bangun dari tidurnya

"Jika kamu masih berdiri dan berdiam diri disitu, saya bisa saja akan berubah pikiran". Ucap zaifran mengancam

Spontan lila langsung lari kecil menuju ranjang lalu mendudukan tubuhnya diatas ranjang tepat disamping zaifran.

Tanpa lila sadari sang suami terkekeh pelan atas kelakuannya itu

"Ng..nga, mas, jangan berubah pikiran, lila sebenarnya takut kalau tidur di sofa, takut tiba-tiba ada hantu". Ucap lila karena memang sebenarnya dia sangat takut terhadap hantu...

"Hmm".

"Hanya itu?, hmm?,". Tentu saja itu tidak akan dia ucapkan di depan orangnya langsung, tetapi lila benar-benar tak habis pikir sama sikap suaminya yang kadang berubah-ubah seperti itu. tapi..tunggu?, kenapa wajah suaminya itu seperti habis menangis?

"Ma..mas?, kamu kenapa?!,kamu habis menangis?!". Dia sungguh khawatir mengapa suaminya itu bisa menangis?.

Dan...
Secara tiba-tiba zaifran langsung menarik pinggang lila dan memeluk badan lila lalu menenggelamkan wajahnya di cekuk leher sang istri, lila yang kaget dengan perlakuan zaifran, badannya seketika menegang, dengan detak jantung yang tak normal.

Terdengar isakan kecil dari sang suami, yang kini masi senantiasa dengan posisi itu.

"Li...lila...ma...hiks, maafkan saya...hiks, maafkan saya..lila, saya sungguh bodoh!, saya sungguh bodoh!, saya merasa tidak pantas menjadi suami kamu...hiks...hiks". Ucapnya secara terbata-bata sambil menahan isak tangisnya, sungguh perkataan itu membuat lila semakin di buat bingung olehnya. tapi tidak bisa di dipungkiri hatinya sungguh sakit melihat suaminya seperti ini.

"Mas..?, kamu sebenarnya kenapa?"
Tangannya perlahan mulai mengusap lembut rambut zaifran yang kini berada di pelukannya.

"Li...lila...saya...hiks...saya sungguh minta maaf, karena saya, kamu jadi terluka seperti ini?, saya sungguh tidak sanggup lagi menutupi semua ini...hiks".

"Huh? menutupi?, menutupi apa?"












🐰🐰🐰

Jangan lupa tinggalin komentar dan vote kalau bisa, kalau ngga saya ngga akan lanjutin ceritanya.
Karena apa?, karena bagi saya komentar kalian adalah penyemangat untuk saya melanjutkan cerita ini, ok

Jeng... jeng..., kayanya author berubah pikiran deh...

Di part selanjutnya aja ya rahasia besarnya terungkap.

Author emang sengaja buat kalian penasaran,

Mmm...., gimana nanti kalau rahasianya itu bersangkutan sama masalah percintaan?, apakah kalian akan panas nanti?, tenang disini author sudah putuskan tidak akan ada poligami, tapi...mungkin bakal ada orang ketiga untuk sementara

Tenang...jangan marah, hanya untuk sementara okey👍

Bye thank you all
Assalamualaikum wr.wb


Gus ZaifranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang