Greetings is a must-things.
Bukan hanya tiga kata ajaib; tolong, maaf dan terima kasih—for goodness's sake, itu memang hal pertama yang harus dipatrikan dalam alam bawah sadar anak kecil, tapi sebagai anak tengah-tengah yang tumbuh dalam kesepian, salam dan kalimat-kalimat pendek penuh perhatian itu means a lot for the past me.
Kayak setiap bangun tidur, usahakan kalimat pertama yang didengar anakmu nanti adalah "pagi, my little cub" atau sebagainya. Dan hal terakhir yang dia dengar sebelum tidur di malam hari adalah "malam, met tidur, my little monster" atau sebagainya.
Dibayangkan aja udah pingin punya anak anjir lucu banget pasti. Dan saat dia pergi maen atau ke sekolah nanti, aku harus minimal bilang "ati2 ya nak, love you, uy, icikiwir" atau sebagainya. Dan ketika dia kembali dari keluar rumah, aku harus minimal menyambutnya, "selamat datang di indomar— gimana harimu, Cinta?" ya gitulah pokoknya. Karena menurutku, kalau dulu ortuku mulai bicara duluan, mungkin aku juga ngga akan sungkan ngajak dia bicara duluan, dan bicara itu—komunikasi yang baik—adalah kunci dari setiap hubungan. Termasuk sama my little me in the future.
Supaya dia ngga ragu untuk memulai percakapan dengan ketakutan bahwa dia ngga akan didengar. I really hope I could be her/his very first most trusted friend she/he will ever had.
Semangat, Mills! Yuk isak yuk, belajar terus, memperbaiki diri terus supaya bisa the greatest mommy your child will ever had in their precious life ❤️
YOU ARE READING
If I were ever be a Mom... . (not a parenting-book)
Non-Fictionit's literally just a self-reminder for the future me if I lucky enough to become a happy mommy. bukan buku parenting, jangan hantam saya keras-keras suhu, tulisan ini bukan bermaksud untuk menggurui siapa pun. It's totally okay to sharing the grea...
