070524♠ Kenapa marahan?

586 82 15
                                    

"Ayah sama mas Jila kenapa sih? " Tanya kafael yang berada didalam gendongan Jila

"Memang kenapa? " Tanya Jila basa-basi karena paham Kafael terlalu peka

"Kayak orang musuhan" Kafael

"Emang iya? Sok tahu kamu anak kecil" Ledek Jila sambil mencium pipi Kafael

"Ayah sini dong! Kenapa jalannya jauhan si? " Kesal kafael

"Gak apa-apa" Jawab Juna singkat yang masih berjalan dibelakang sambil menjaga jarak

"Dasar ayah gak jelas" Sungut Kafael berakhir pundung

Perjalanan hari itu dipenuhi oleh keheningan, Hanya Kafael yang terus berceloteh cerita ini itu ke Jila dan Jila menanggapi seperti biasa.

Dua jam mereka mengelilingi mall untuk mencari kebutuhan Kafael dan makan malam, akhirnya mereka selesai dan memutuskan untuk pulang ke mansion.

Dengan hati-hati Jila Menidurkan Kafael diranjangnya yang telah terlelap sejak di perjalanan pulang, mungkin kelelahan. Dengan telaten Jila melepas sepatu dan mengganti baju kafael menjadi pajama.

"Tidur yang nyenyak Fa" Ucap Jila sambil mencium kening kafael lembut, selesai dengan urusannya Jila  keluar dari kamar Kafael untuk segera merehatkan badannya yang terasa pegal-pegal. Namun saat berjalan melewati dapur ia menemukan hal yang menarik perhatiannya.

Dengan cekatan Jila merebut gelas yang berisi cairan berwarna merah darah itu dari tangan Juna.

"Kembalikan wine saya! " Tidak Terima Juna

Jila tentu tidak menggubris permintaan Juna dan memilih membuang wine itu kedalam wastafel dan mencuci gelas itu.

"Sudah malam, bos harusnya istirahat, bukan mabuk-mabukan, bos sudah janji akan menjaga kesehatan, jangan membuat saya menjadi semakin merasa bersalah" Ucap Jila lalu beranjak pergi

"Jangan pernah berurusan dengan Poldevon! Aal kamu tahu, saya bukan orang baik, sekali kamu tidak mematuhi aturan saya tidak segan-segan memecat kamu" Juna

"Pecat saja! Kekanakan sekali! " Amarah Jila meledak begitu saja

"Mentang-mentang sedang marah jangan bertingkah semaunya dan merusak tubuh boss sendiri, saya lakuin ini demi dendam saya sendiri! Kalaupun saya kenapa-napa boss nggak perlu merasa bersalah!" Ucap Jila penuh penekanan sambil menunjuk wajah Juna

Mereka berdua sempat  melempar pandangan sengit satu sama lain, hingga salah satu diantaranya menghembuskan nafas berat.

"Saya khawatir tentang keselamatan mu, bisakah kamu mengerti Jila? " Mohon Juna

Mendengar itu Jila memijit pangkal hidungnya yang terasa berdenyut sakit.

"Saya seorang bodyguard, boss nggk perlu kha.." Jila

"TIDAK ADA YANG MEMINTA KAMU MENJADI BODYGUARD TERMASUK SAYA! " Bentak Juna yang sudah kehabisan kesabaran, hal itu berhasil membuat Jila berjengit kaget dan sedikit ketakutan

"A-ayah? " Lirih suara kecil dari balik pintu dapur, membuat dua orang dewasa yang awalnya cekcok itu beralih menatapnya

"K-kafael? " Gumam Jila dan Juna saat melihat Kafael berdiri disana sambil menyeret boneka beruangnya

"Ayah kenapa bentak-bentak mas Jila? " Tanya kafael yang sudah menangis sesenggukan

"A-ah tidak-tidak! Ini hanya salah paham Fa! Kamu cuma salah denger, ayo mas temani tidur" Ucap Jila yang berjalan menuju Kafael, namun anak kecil itu beringsut mundur sambil menggelengkan kepalanya

"AYAH JAHAT!! KAFAEL BENCI AYAH! " Teriak kafael yang berlari masuk kedalam kamar lalu mengunci pintunya

Sadar kalau kelakuannya sudah kelewatan, juna segera berlari menyusul Kafael.

BOSS AND HIS BODYGUARDSOù les histoires vivent. Découvrez maintenant