"Kak...", ucap kahtrina memecahkan lamunannya.
"Iya kenapa?"
"Bisa kan?"
"Iya nanti aku anterin"
Besok harinya mereka pergi ke rumah khatrina.
"Ada pengantin baru", ledek mamahnya khatrina.
Keduanya merasa malu dipanggil seperti itu.
"Sini duduk dulu", ucap mamahnya meminta mereka duduk.
Merekapun duduk mendekat.
Khatrina langsung memeluk mamahnya.
"Kamu manja juga sama kak renjun?", tanya mamahnya.
Mereka tidak menjawab.
"Papah kemana mah?", tanya khatrina mengalihkan pembicaraan.
"Papah lagi pergi sama om dito, biasa ngurusin bisnisnya"
"Makin sibuk aja kayaknya"
"Daripada ngomongin papah, mending kita makan yuk", ajak mamahnya.
"Kalian belum makan kan?", tanya mamahnya.
"Udah makan pun, bakal tetep mamah paksa buat makan" ketus khatrina.
Semuanya tertawa kecil, lalu beranjak ke meja makan.
Mereka menikmati setiap makanan yang ada.
"Dek, kapan mamah punya cucu nih?", kata mamahnya seketika.
Uhuk.. uhukk...
Renjun tersedak.
Khatrina dengan sigap memberikan dia minum.
"Minum dulu", sambil menyodorkan air putih dari tangannya.
"Sebelum kesana, khatrina ada informasi penting dulu", khatrina mengalihkan pembicaraannya lagi.
"Apa?", tanya mamahnya penasaran.
"Aku keterima kuliah mah", ucap nya girang.
Kemudian mereka selebrasi kegirangan, lompat-lompat gak jelas kayak anak kecil.
"Mamah dan anak sama aja", gumam renjun.
"Jadi kamu kuliah dimana sayang?", tanya mamahnya setelah menetralkan diri.
"Di jakarta mah"
"Apa aku harus ngekost ya?", tambah khatrina.
"Loh kenapa ngekost sayang, kan ada kak renjun"
"Rumah kak renjun kan jauh dari tempat aku kuliah"
"Nanti aku cari rumah dekat sana", kata renjun.
"Bener kak?" Tanya khatrina
"Iya"
"Kamu beruntung kan dapetin kaka renjun, perhatian kayak gitu", jelas mamahnya.
"Euhh, iya mah"
"Beruntung dapetin kulkas maksudnya", gumam khatrina.
Selesai makan, mereka pun pamit untuk pulang.
"Kak, maaf kalo mamah buat kamu gak nyaman", ucap khatrina dalam mobil.
"Aku baik² aja"
"Mukanya kayak gitu dibilang baik"
"Muka aku emang kayak gini khat"
"Coba senyum deh", kata khatrina mau menyentuh pipi renjun
"Jangan sentuh aku", perintah renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUHAN KITA BEDA
FanfictionMohon bijak dalam membaca, cerita imajinatif ini hanya hiburan semata. Tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.