Chapter 44

38 0 0
                                    

      Jiwoo sudah sampai di taman jantungnya berdetak dengan kencang dia merahasiakan pertemuannya Seungho dari orang rumah karena dia tak ingin pertemuannya ini di rusak oleh appanya.

"Jiwoo" panggil seseorang dari arah belakang dan ternyata itu adalah Seungho penampilan Seungho tak berubah sama sekali dan dia menghampiri jiwoo disana yang terdiam terpaku melihat seungho datang. "Apa kabar?" Hanya kata itu yang keluar dari mulut Seungho.

"Baik, kamu sendiri gimana?"

"Aku juga baik"

Keduanya tampak terdiam disana terasa canggung bukan tidak seperti dulu ketika mereka sedang berpacaran.

"Seungho"

"Nee"

"Aku bolehkan kangen sama kamu" ucap jiwoo membuat Seungho langsung menatap kearahnya begitu juga dengan jiwoo kedua mata mereka saling bertemu satu sama lain. "Tapi kalau nggak boleh juga nggak apa apa kok aku cuman ngomong aja" lanjut jiwoo.

"Boleh"

"Emangnya nggak ada yang marah kalau a....." Ucapan jiwoo terpotong ketika Seungho tiba tiba saja memeluknya sambil menangis dan jiwoo membalas pelukan Seungho.

"Aku takut kamu bicara seperti itu di telepon jiwoo kenapa kamu berbicara seperti itu di telepon jiwoo kamu hanya ingin mendengar suara ku takut kamu nggak bisa denger lagi maksudnya apa jiwoo kamu mau ninggalin aku" ucap Seungho jelaslah jiwoo tersentak dengan ucapan Seungho membuat jiwoo melepaskan pelukannya.

"Maksud ucapan kamu apa Seungho kamu khawatir sama aku" ucap jiwoo dan Seungho terdiam dia juga bingung kenapa dia bisa berbicara seperti itu. "Apa kamu masih mencintai ku Seungho" lanjut jiwoo membuat Seungho terdiam.

"Aku" Seungho terdiam dia bingung mau jawab apa dan jiwoo memegang tangan Seungho membuat Seungho tersentak kaget.

"Aku nggak perlu jawaban kamu Seungho karena aku tahu kamu sangat kecewa banget sama aku atas kejadian beberapa bulan yang lalu nggak usah dipikirin ucapan aku barusan yang terpenting sekarang aku bisi disini dengerin suara kamu dan bisa peluk kamu" ucap jiwoo senyum lalu meraih Seungho kedalam pelukannya pelukan itu semakin erat dibuatnya.

'kenapa aku merasa jiwoo akan pergi jauhnya ninggalin aku' batin Seungho.

#Minwon
       Minwon mendengus kesal dia selalu kalah terus main gamesnya lebih baik dia jalan jalan keluar saja dari pada bete dirumah sendirian baru juga dia ingin meraih ponselnya sebuah pesan masuk kedalam ponselnya.

Sangwoo
Minwon bolehkah aku bertemu dengan mu malam ini aku ingin berbicara dengan mu bolehkah

Minwon
Boleh kita ketemuan di cafe biasa

Sangwoo
Oke

Minwon hanya membaca pesan dari Sangwoo dia keluar dari kamar bersamaan dengan Jiyoung Haocan Jiseok Chan yang mau keluar juga.

"Loh kau juga mau keluar Minwon" ucap Jiseok bertanya.

"Iya aku duluannya" ucap Minwon duluan keempat sepupunya tanpa menaruh curiga sama sekali toh mereka juga sama sama ingin keluar bukan.

Minwon memberhentikan mobilnya didepan sebuah cafe dimana Sangwoo sudah menunggunya disana dan sebelum masuk kedalam cafe Minwon menguatkan hatinya untuk tidak baper lagi dengan Sangwoo cukup dulu untuk kedua kalinya dia tidak bisa dengan perasaan campur aduk akhirnya Minwon masuk kedalam cafe dan bertemu dengan Sangwoo yang sudah duduk disana.

"Maaf aku lama" ucap Minwon lalu duduk didepan Sangwoo.

"Its oke nggak apa apa kok aku juga baru sampai kesini btw kamu mau pesen dulu apa nggak" ucap Sangwoo menawarkan.

The Prince (Sequel Enam Pangeran Diamond)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang