ILY 12

288 55 6
                                    

🙏🙏🙏

.
.

“hubby..” panggil jennie kala dia mendekati Rosie yang Tengah menyiapkan makan malam di dapur, biasanya dia akan meminta jennie, tapi kali ini sepertinya dia lebih suka melakukannya sendiri.

“…..” Rosie diam tidak merespon

“hubby ~” rengek suara jennie tercekat menahan nangis.

Jennie bingung sudah tiga hari Rosie seperti mendiami nya, tidur juga tidak pernah dapat pelukan dari suaminya itu, jennie yakin sikap suami nya ini ada kaitannya dengan kejadian waktu itu, sekarang dia yakin kalau Rosie benar-benar marah.

“Hubby.. jangan diem~” cicit Jennie meremas ujung baju Rosie yang membelakanginya

Sepertinya Rosie memang enggan untuk membuka suara.

“hiks.. hubby, udah minta maaf loh aku~, kenapa di cuekin terus?” Jennie mulai menangis, dia udah nggak tahan lagi selama 2 hari dia mencoba untuk tidak menangis, tapi kali ini sepertinya sudah tidak bisa terbendung lagi.

“apa..” jawab Rosie berbalik,

merasa gemas melihat hidung merah dan mata yang berlinang air mata. Ingin rasanya memeluk tapi dia tahan.

“maaf…” jennie menunduk, pengen minta di peluk tapi nggak berani, gemesin banget.

“maaf kenapa? Kamu ngerasa buat salah?” nada Rosie mulai dingin

“Hubby.. jangan marah aku takut~”

Hahhh....

hela napas berat Rosie akhirnya luluh, dia paling tidak bisa melihat Wanita menangis, terlebih itu adalah Jennie istrinya sendiri, di tariknya jennie kedalam pelukan hangatnya.

“aku nggak marah, Cuma khawatir dan sedikit kecewa, karena kamu nggak izin, atau sekedar bilang sama aku” ucap Rosie sambil mengelus punggung Jennie

“Maaf..” Jennie mendongak dalam pelukan, jujur dia tidak tau harus dengan kata apa lagi selain kata maaf.

Rosie tersenyum kecil, mengelus pipi mandu Jennie yang terdapat bekas air mata disana “jangan ulangi lagi ya?”

Jennie senyum mengangguk dan Kembali meletakan kepalanya di dada Rosie. Sangat  beruntung Jennie memiliki Rosie, kadang dia juga berfikir Rosie terlalu baik untuk nya.





_____

Kewaspadaan Rosie melonggar, tidak ada sesuatu yang terjadi pada Jennie selama sebulan setelah kejadian itu, dia tau Kai menyukai Jennie,

tapi setelah semuanya dia selesaikan, Kai juga punya batasan Dimana Jennie sekarang yang telah menikah. Malam itu hanya sebuah kesalah pahaman.


“lusa ini bisa ikutan perkupulan kita dong, Jen?” Nay memastikan keikut sertaan Jennie

“bisa” Jennie menjawab dengan menatap, mereka sedang berada di kafe siang ini.

“suami lo ngasih izin? Gue takutnya dia kek kemaren lagi”

“dia sebenarnya oke-oke aja kok, mau gue gimana juga nggak masalah, yang penting gue berkabar sama dia” memang benar adanya.

Rosie sebagai suami sebenarnya tidak bisa memaksa dan mencegah apapun yang istrinya mau, yang pasti harus jaga diri, dan Rosie berhak tau Jennie kemana.

Rosie juga percaya jika Jennie tau diri, pasti ada batasan-batasan tertentu setelah dia berstatus sebagai istri orang.

Jika perlu di temani, ya pasti Rosie akan menemani tanpa menggangu acara Jennie.

ILY Pak Dosen (chaennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang