bab 27

388 22 2
                                    

Mahendra pun mengangkat tubuh kurus Riko dan menundukkannya di atas kursi roda

Riko udah merasa nyaman kan sayang

(Dah layah Iko udah aman)
Udah ya Riko udah nyaman

Setelah Riko didudukkan di kursi roda Mahendra mendorong kursi roda Riko menuju lantai 1 di mana kamar Mahendra dan Ranti berada

(Da atu dadi epon Ama kakek dan nenek)
Ayah aku tadi nelpon sama kakek dan nenek

Oh ya kamu ngomong apa sama nenek sama kakek tanya Mahendra

(Liko la cama kake nenek Liko tadeng
Dan tapin nenek datang cini )
Riko bilang sama kakek nenek Riko kangen dan kapan kakek dan nenek datang ke sini

Ih pintarnya anak ayah

(Lito dah tar lalu lulu daya )
Riko pintar udah dari dulu ayah

Iya iya ayah lupa anak ayah kan udah pintar tapi nakal

Rika hanya tersenyum ketika mendengar perkataan ayahnya

Tidak terasa mereka sudah sampai di depan pintu kamar Mahendra

Ketika sudah sampai di depan pintu Ranti pun membuka pintu dan mempersilahkan suami dan anaknya masuk di dalam kamar tersebut

Ketika sudah masuk di dalam kamar Mahendra pun melepaskan sabuk pengaman yang mengikat tubuh Riko agar tidak melorot ataupun jatuh ketika Mahendra sudah melepaskan sabuk pengaman yang dikenakan Riko Mahendra pun mengangkat tubuh kurus Riko ke tempat tidur

Ketika Riko sudah di dih baringkan Mahendra pun memanggil Ranti

Nanti sayang sekarang tugas kamu

Oke mas mandi aja gih soal Riko biar aku yang ngurus

Kamu memang istri yang paling idaman

Suasana mandi mas jangan banyak gombal

Oke sayang mas mandi dulu ya

Ya

Ketika Mahendra sudah masuk ke kamar mandi Ranti pun akan memulai tugasnya

Ranti pun membuka satu persatu pakaian yang dikenakan Riko tinggallah popok yang menutupi area pribadinya

Riko sayang bunda pasang selang ini ya

(Atu dak Nau pakek celang itu atu gak ca doming natu)
Aku nggak mau pakai selang itu aku nggak bisa ngomong nanti

Riko harus pakai ini kalau mau bobo

(Liko dak mau Patek macel okcijen aja da)
Riko nggak mau pakai masker oksigen aja ya Bun

Tidak boleh sayang kamu harus pakai selang ventilator

(Atu dak mau da catit)
Aku nggak mau Bun sakit

Riko jangan buat bunda marah ya

Sedangkan di sisi lain Mahendra yang keluar dari kamar mandi melihat istri dan anaknya sedang negosiasi

Ada apa itu bunda

Eh mas sudah siap mandi

Iya mas sudah siap mandi

Rikonya kenapa nangis sayang

Aku suruh Riko pakai selang ventilator tapi dia nggak mau sakit katanya

Ayah jangan bandel ya ikut apa kata bunda

(Dito ndak mau dia)
Riko nggak mau ya

Sudahlah kita paksa saja aku tidak perlu izin ya

Baik sayang

Ranti pun menyuruh Mahendra untuk memasangkan selang ventilator

Ketika selang ventilator sudah masuk ke dalam tenggorokan Riko terdengar suara muntah yang tertahan

Kan gini putra bunda tampan

Sayang kenapa Riko nggak dipakaikan
baju

Biarin aja mas aku lebih suka melihat Riko kayak gini

Mas ayo kita Tarok Riko di halaman belakang tanpa pakaian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mas ayo kita Tarok Riko di halaman belakang tanpa pakaian

Kalau masih terserah kamu aja terserah

Oke mas

Ayo mas angkat rikonya

Iya sayang sabar sebentar kenapa

Mahendra pun mengangkat tubuh kurus Riko ke kursi roda setelah Mahendra mendudukkan Riko di kursi rodanya Hendra pun mendorong kursi roda tersebut ke halaman belakang

Skip sampai di halaman belakang

Mas udah di sini aja

Ayo mas kita tinggalkan aja Riko di sini

Rika yang melihat kedua orang tuanya pergi meninggalkannya seorang diri di halaman belakang rumahnya yang terlihat sunyi
Heunghhh....... heunghh........ heunghh......

Dasar orang tua nggak ada hati
Gerutu Riko dalam hati

Masa ditinggal sendiri aku di halaman belakang rumah gak pakai baju lagi apa memang niat mereka ingin membunuhmu secara perlahan

Riko yang melihat salah satu pelayan berusaha memanggilnya walaupun hanya suara lenguhan yang keluar dari dalam mulut ya

Karena selama ventilator ini aku nggak bisa ngomong

Heunghhh....

Heunghhh.....

Pelayan yang mendengar suara lenguhan tuan muda ya

Pelayan tersebut mendatangi tuan mudanya

Dapat pelayan itu lihat tuan mudanya tidak memakai sehelai pakaian pun
Sungguh malang sekali nasib tuan muda yang satu ini

Ada apa tuan muda

Heunghh..... Di ...gin... Baik

Apa yang tuan udah bilang bibi nggak mengerti

Bibi pun berpikir sekerasmu kin agar mengerti perkataan Tuhannya

Apa tuan merasa dingin

Riko  menganggukkan kepala ya membenarkan perkataan pelayan ya

Pelayan yang melihat kepala riko mengganggu mengerti bahwa tuan muda ya kedinginan

Maaf bibik tuan  mudah tidak bisa membantu tuan

Karena bibik tidak mau dipecat

Heunghhh..... heunghhh.....

Saya permisi tuan muda




posesif Where stories live. Discover now