Part 52 - Tidak Ingin Kehilanganmu

55 0 0
                                    

Dalam rasa kerinduan yang telah tertahan lama, Olivia menggenggam Ponsel milik ibunya dalam keadaan diam, setelah Amanda keluar dari kamarnya, ia langsung memikirkan hal apa yang harus ia lakukan di saat menghubungi kontak Jurriaan, tidak bertemu dalam waktu yang lama membuat Olivia merasa sedikit asing dengan pria itu.

Hingga, di dalam benak Olivia terfikirkan satu hal untuk membuat video singkat yang akan ia persembahkan untuk Jurriaan, mungkin dengan cara itu, Olivia dan Jurriaan bisa melampiaskan rasa kerinduannya masing-masing.

Sebelum membuat video, Olivia ingin memperbaiki penampilannya yang sedikit kusut, ia tidak ingin memperlihatkan wajahnya yang baru saja habis menangis kepada Jurriaan.

Olivia merapikan rambut panjangnya dan memulas sedikit wajahnya dengan pelembab, ia juga memakai lip cream yang senada dengan warna bibirnya yang berwarna merah segar.

Sambil memperhatikan wajahnya di cermin, Olivia dapat memastikan jika ia bisa memperlihatkan raut kebahagiaan kepada Jurriaan.

"Aku tidak ingin terlihat menyedihkan di depan dia.. tidak ada lagi di dalam Kamus kehidupanku seorang Olivia si pemilik wajah cengeng.."

Setelah merapikan penampilannya, Olivia memilih untuk duduk di kursi meja belajar, ia menaruh ponselnya dengan menggunakan tripod, dengan jarak tiga langkah kaki dari tempatnya duduk.

Setelah men-setting Ponsel, Olivia segera mengaktifkan video, dan ia mulai mengucapkan kata-kata di depan layar video.

"Apa yang harus aku katakan haha.."

Olivia terkekeh melihat tingkahnya sendiri, ia tidak memiliki persiapan untuk mengucapkan kalimatnya, gadis itu bukan manusia yang ekspresif.

Olivia mematikan tombol on pada layar video, ia memilih untuk berfikir sejenak, ia tidak mau retake berkali-kali hanya karena sebuah video singkat.

Setelah benar-benar meyakinkan diri sendiri, akhirnya Olivia mulai bersiap membuat video dengan kalimat yang telah ia susun di dalam hati.

"Oke..1....2...3"

Ucap Olivia di dalam hati, ia harus menahan tawa untuk membuat video yang bagus.

"Hi Jurriaan.. apa kabar?
Aku harap kamu selalu dalam keadaan baik-baik saja..
Aku harus mengumpulkan banyak kata-kata untuk membuat video ini,, maafkan aku jika aku tidak bisa serius dalam mengucapkannya haha..
Bagaimana persiapan konsermu? Pasti kamu sedang sangat sibuk untuk mempersiapkan itu semua, semoga semuanya berjalan lancar ya, walaupun aku nantinya tidak bisa menonton langsung, setidaknya aku bisa memberikan semangat dari rumah..
Mmm.. Apa lagi ya?
Oh iya,,, nanti baju yang waktu itu aku berikan kepadamu jangan lupa di pakai ya di pertunjukkan musik nanti,, jika acaranya di siarkan secara live, beritahu aku channel TV mana yang akan menyiarkannya..

Sepertinya aku sudah terlalu banyak bicara, aku harap kamu tidak merasa terganggu dengan video ini, jika memang kamu tidak suka dengan video ini, silahkan di hapus saja..

Sampaikan salamku untuk Miss. Allen, Miss. Belinda dan Tuan Arthur..

Semoga Tuhan bisa mempertemukanku kembali dengan kalian semua..

Bye bye Jurriaan.. I love you..

Olivia mengakhiri video dengan tersenyum manis dan melambaikan tangan, ia segera mengambil Ponsel yang ia letakkan di tiang tripod,dan menyimpannya ke dalam gallery Ponsel, ia akan mengirim video itu nanti malam di saat menghubungi Jurriaan.

"Tidak terlalu buruk,,"

Ucap Olivia melihat hasil video yang telah ia rekam sendiri, iapun telah berhasil menguasai emosinya tanpa harus mengucapkan kalimat melankolis yang akan berakhir dengan tangisan.

Olivia Van Aarsen Where stories live. Discover now