CHAPTER 6

222 23 0
                                    

seorang remaja melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang memasuki kawasan sekolah setelah meminta izin satpam yang sedang berjaga untuk membukakan gerbangnya

remaja itu melirik jam analog yang terpasang ditangannya, menunjukkan pukul 19.23

"huh, ada ya murid jam segini kesekolah" keluhnya

remaja itu keluar dari mobil kemudian menghampiri satpam yang sedari tadi memperhatikannya

"selamat malam pak!" sapanya seceria mungkin

"oalah mas eric toh.. tak kira siapa" satpam itu membalas senyuman eric "mau ngapain malem malem gini ke sekolah?"

"disuruh fotoin soal latihan matematika buat hari senin"

"loh kenapa ga besok pagi aja kesininya?"

"soalnya banyak pak, nanti saya diomelin lagi sama teman teman saya haha" eric ketawa karir, padahal dirinya tau walaupun dikirim sekarang juga pasti diomelin temen temennya. karena jumlahnya ada 50 soal latihan

"saya boleh minta kunci perpustakaan ga pak? bukunya ada disana"

"boleh boleh, sebentar ya" satpam tersebut berjalan ke pos untuk mengambil kunci yang disimpan dilaci

"wihh itu tongkat model baru ya pak? kok ada tulisan zee jkt48 nya?" eric salah fokus dengan tongkat/lampu yang biasa satpam gunakan untuk mengatur lalu lintas

"haha tongkat saya lagi rusak jadi saya pinjem dulu punya anak saya, kebetulan dia juga punya tongkat itu tapi pas saya mau pinjem anak saya malah marah sambil bilang itu ligstik jkt48 bukan tongkat buat tukang parkir pak, tapi ya akhirannya dia mau juga minjemin tongkatnya"

eric tertawa puas mendengar cerita dari pak satpam

"mas eric tau jkt48?"

"tau lah pak, tapi ga terlalu ngikutin sih"

"ini kuncinya, mas eric butuh senter ga? soalnya lampu lampu udah banyak yang dimatiin jadi rada gelap itu koridornya" pak satpam memberikan kuncinya kepada eric

"gausah pak, saya ada handphone"

eric bergegas pergi ke perpustakaan, karena mengejar waktu agar teman teman kelasnya tidak tantrum kalau dirinya tiba tiba mengirim 50 soal latihan matematika tengah malam

"dilaci ya.." eric membuka laci yang ada di meja penjaga perpustakaan, karena memang dia sudah diberi tahu kalau buku tersebut ada disana

"eh" eric melihat adanya buku tebal mencurigakan dibawah buku matematika yang dia cari

dia pun mengambil buku mencurigakan itu "buku tahunan?" eric melihat tahun yang tertera disampul buku itu

"buku tahunan angkatannya cici ada disini?"

eric langsung mengeluarkan handphonenya untuk menelepon azizi

"halo, kenapa jer?"

"ziii gua ketemu buku tahunannya"

"hah, maksutnya?"

"buku tahunan angkatannya cici" jelas eric

"lu ketemu dimana buku itu?"

"perpus, ada di laci meja penjaga perpus"

"ambil bukunya jer!"

"gua ga berani, ada cctv disini" eric was was karena disetiap sudut ruangan tersebut ada kamera pengintai. dia berfikir kalau buku itu disembunyikan itu tandanya ada apa apa, kalau dia ngambil buku itu tanpa izin dia bakal dapat masalah

eric mendengar kalau azizi sedang berbicara dengan seseorang disebrang sana, jadi dirinya menunggu obrolan itu selesai

"lu tunggu disitu bentar jer, ntar gua telepon lagi"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang