Bab 8

73 15 0
                                    

✨ Nikmati hidup, selagi ada waktu

*
*

Menjadi sorotan setiap orang sudah biasa untuk Rivaldo, tetapi tidak dalam konteks seperti ini. Biasa dia selalu jadi pusat prhatian karena ketampanannya, tapi kali ini?

"Dodo, nanti tungguin gue pulang sekarang ya, soalnya dihukum sama pak Bondan," rengek seorang gadis, yang baru dikenalnya beberapa hari belakangan ini, bahkan belum genap seminggu.

"Mnn."

Jujur dia lelah berhadapan dengan cewek gila yang bergelayut di lengannya. Tapi mau bagaimana lagi? Daripada dia habis kena omelan oleh orang tuanya, lebih baik menurut semu keinginan perempuan aneh ini.

Walaupun singkat, tapi kedua sahabatnya benar-benar terheran-heran dengan lelaki dingin itu. Bagaimana bisa Rivaldo, lelaki dingin plus cuek ke semua orang tapi sekarang dia menuruti permintaan seorang gadis bar-bar?

"Gue tebak dia kesurupan, sih," celetuk Leo yang dibalas pukulan kecil di kepalanya.

"Lo gak liat? Dia itu kena santet," balas Ganta dari sampingnya.

Dengan gesit lelaki itu berdiri, lalu menyentuh dahi Rivaldo dan di bandingkannya degan bolongnya.

"Gak sakit kok," celetuknya lagi dengan wajah polos tanpa dosa.

"Lo berdua kenapa sih? Gak bisa lihat cowok dingin yang bucin ya? Sirik aja lo pada," ujar Ravicca membuat kedua sahabat Rivaldo mendelik menatapnya.

"Neng, lo ama Rivaldo aja yang aneh. Lagian lo dari mana sih? Tiba-tiba nyungsep di mari," balas Ganta, lelaki itu memilih duduk ketempat semula, di samping Leo.

"Gue baru dihukum pak Bondan, mana tuh guru botak nge hukum gak main-main."

"Itu minuman siapa? Bagi dong, haus nih," tambahnya dan langsung mengambil air mineral yang masih disegel di atas meja.

"Ehh curut, itu punya gue. Belum gue minum," ucap Leo yang tidak terima.

Tanpa memperdulikan ocehan Leo, Ravicca meneguk minuman dingin itu tanpa ampun. Setelah puas, gadis itu meletakkan lagi botolnya diatas meja.

"Udah tuh, makasih ya."

Ravicca bangun dari duduknya, lalu menepuk pelan pundak Rivaldo. "Sayang, aku mau masuk gabung sama Giovanni dulu ya. Kasian dia udah jomblo, masa makan juga sediri."

Gadis itu langsung melenggang pergi meninggalkan Rivaldo dengan kedua sahabatnya yang tengah menatap botol kosong di atas meja.

"Curuut ganti minuman gue, udah habis gak ada sisa ini!!" teriak Leo.

"Minta ke pacar gue!!" balas Ravicca dengan suara yang tidak kalah kencangnya karena gadis itu sudah berjalan mulai menjauh.

"Al, minuman gue," rengek Leo seperti anak kecil. Sedangkan Rivaldo yang sejak tadi diam, hanya menghela nafas.

Selesai dengan makanannya, lelaki itu mengeluarkan selembar kertas warna biru dari dompetnya, dan diletakkan di atas meja.

Love In Solitude  Where stories live. Discover now