Bab 17

71 17 0
                                    

Happy reading ✨

*
*

Selesai dengan acara makan mereka, kedua murid itu masih bertahan di rooftop sekolah. Tidak ada satupun dari mereka yang berniat untuk turun. Mereka tenggelam dalam lamunannya masing-masing.

Ravicca sibuk memikirkan apa alasan Rivaldo menjadikannya tawanan. Sedangkan lelaki itu tengah berpikir, bagaimana cara agar bukti di tangan Ravicca lenyap. Dia tidak ingin mendapat masalah dari orang tuanya karena hal ini.

"Lo kenapa sih, Al?" celetuk Ravicca tiba-tiba.

Gadis itu sudah kepalang geram dengan Rivaldo. Otaknya cape berpikir terlalu keras. Belum lagi, sikap cowok ini tiba-tiba berubah baik.

Lawan bicaranya tidak menjawab sama sekali, membuat Ravicca semakin kesal. Matanya beralih menatap cowok dingin itu seakan menuntut penjelasan.

"Al."

Kini giliran Rivaldo menatapnya dengan alis yang dinaikkan. "Lo kenapa? Kenapa gak bisa biarin gue hidup tenang? Gue harus ngapain biar lo biarin gue bebas?"

"Hapus video itu."

"Video? Video ap-"

"Ohh video lo yang di bar itu?" jawabnya antusias. Ravicca tidak menyangka kalau cowok ini bisa percaya dengan mudah.

Melihat tawa pecah Ravicca, sontak Rivaldo mengerutkan dahinya. Bukankah dia menyuruh agar video itu di hapus? Kenapa gadis ini jadi tertawa tidak jelas?

Lelaki itu mengabaikan Ravicca, dan lebih memilih bermain dengan ponsel yang baru dia ambil dari saku celananya.

Cewek aneh.

"Sorry.. Sorry.. Lo kocak, gampang banget dibohongin," ujar Ravicca masih dengan cekikikannya.

"Maksud lo?"

"Yahh kemarin itu gue cuma bohongan, kan lo lihat sendiri videonya udah gue hapus," balas Ravicca mencoba menjelaskan.

"Jadi, lo gak simpan salinannya?" tanya Rivaldo lagi.

"Ya enggak lah, ngapain gue kurang kerjaan kaya gitu?"

Rivaldo semakin geram dibuatnya. Dia merasa dipermainkan oleh gadis aneh itu. Tidak ada yang pernah mempermainkannya seperti ini.

"Wouw.. wouw.. wouw.. Santai bro, gue cuma becanda."

"Lo gak bakal lepas dari gue," ujar Rivaldo, lalu melenggang pergi dari tempat itu meninggalkan Ravicca yang masih terbengong karena perkataannya.

"kok gitu?! Lahh kan gue udah bilang gak ada lagi videonya! Gue gak bohong kali ini, Al! Aldo!!" teriak Ravicca frustasi.

Sedangkan Rivaldo tidak menjawab, lelaki itu tetap melanjutkan langkahnya mengabaikan teriakan Ravicca yang memekakkan telinga. Gadis itu benar-benar membuat Rivaldo kesal, dia merasa jadi orang bodoh karena bisa dibohongin sama gadis aneh ini.

"Arghh!!" teriak si gadis berambut panjang dengan menendang meja di depannya.

Bukan hanya Rivaldo, Ravicca juga kesal karena sikap semena-mena lelaki itu.

Love In Solitude  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang