Chapter 35

351 33 4
                                    

Kinara, aku ada keperluan mendesak di luar. Kita ketemuan di depan lobby gedung apartemen jam 7 malam. Jangan telat!

Kinara mendengus pelan setelah dia membaca lagi pesan dari Leon. Dia tak salah lihat, kalau Leon menyuruhnya berdiri di depan lobby pukul 7 malam. Dan jangan terlambat.

Sekarang, malah Leon yang belum datang padahal sudah pukul 7 lewat lima belas menit.

Untung saja ini malam hari, sehingga makeup yang sudah susah payah Kinara pakai tidak akan luntur karena sinar matahari.

Kinara menghela napas panjang, sudah waktunya dia menelepon Leon. Anehnya, Leon langsung menerima panggilan teleponnya, padahal Kinara pikir Leon sedang sibuk melakukan sesuatu di luar sana.

"Halo, Leon. Kamu serius gak sih mau ikut ke acara keluarga aku? Kalau enggak, ya udah. Biar aku jalan sendiri aja," omel Kinara meski sebenarnya dia masih berharap Leon tetap ikut.

"Aku udah sampe, tenang aja."

Kinara mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dia tak melihat Leon di mana pun.

"Mana? Mobilnya aja gak keliatan."

"Ini di sini," jawab Leon sambil merangkul Kinara dari belakang. Sontak, Kinara pun refleks menyingkir dan tercengang tak percaya melihat laki-laki yang kini berdiri di sebelahnya sambil tersenyum.

Senyum itu memang milik Leon. Namun, siapa laki-laki dengan potongan rambut pendek dan setelan kemeja berwarna krem dengan celana chino panjang warna senada ini? Kinara sampai nyaris menjatuhkan ponselnya menatap laki-laki ini.

"Lo siapa?"

Mendengar pertanyaan dari Kinara, seketika senyum Leon luntur.

"Serius gak kenal aku?"

Kinara tertawa terbahak-bahak. Dia benar-benar tak percaya Leon memotong rambutnya dan menatanya dengan hair spray. Sejujurnya, Kinara benar-benar terpesona hingga tak bisa berkata-kata melihat penampilan Leon. Namun dia malu mengakui, sehingga menutupinya dengan tawa keras.

Leon berdecak pelan, lalu mengeluarkan kunci mobilnya. Dia tak menyangka Kinara malah bereaksi seperti ini.

"Leon ... Kamu kok potong rambut?" tanya Kinara begitu masuk ke mobil.

"Tadi pagi kan kamu yang minta aku potong rambut. Kemarin-kemarin juga," jawab Leon ketus. Bahkan, ketika dia memakai sabuk pengaman, Leon sama sekali tak melirik ke arah Kinara.

"Jadi urusan yang kamu maksud dari tadi sore tuh ini? Kamu ..."

"Sayangnya respon kamu gak sesuai ekspektasi, padahal udah berjam-jam -" Leon tak melanjutkan kalimatnya saat Kinara tiba-tiba memeluknya sambil mencium pipinya.

"Ganteng banget, iya aku ngaku," jawab Kinara pelan.

Sontak Leon praktis tersenyum sambil menoleh ke arah Kinara.

"Kamu suka?"

Kinara tersenyum, lalu menganggukkan kepala.

"Tapi kamu jadi makin keliatan kaya model atau aktor gini. Makin banyak aja nanti yang curi-curi pandang," jawab Kinara sambil memerhatikan wajah Leon.

"Serba salah ya. Kamu suka aku kaya gini atau sebelumnya?"

"Aku suka kamu kaya gimana aja kok. Kemarin aku suka kamu, sekarang juga. Gimana dong?" balas Kinara.

Leon menjatuhkan tangannya dari setir dan menghela napas panjang. Kemudian dia melepaskan sabuk pengamannya.

Kinara tertawa geli saat Leon tiba-tiba memeluknya sambil menciumi pipinya.

My Crazy HusbandWhere stories live. Discover now