23.23--->[jangan lupakan anak pelayan]

64 15 2
                                    


haiii~~
jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini ya~












"Luis,"

"Ah! Tuan muda. Anda disini?,"

Aaron menaikan alisnya bingung saat Luis keluar dari ruangan yang tak jauh dari ruangan miliknya dan Benua biru, pria itu langsung terlihat terburu-buru menutup pintu saat Aaron mencoba melihat apa yang terjadi didalam sana, pasalnya terdapat bau yang familiar.

"apa anda mau keruangan Tuan Arlond?, biar saya antar kan,"

Aaron mengerjap mengabaikan pintu putih itu kemudian menatap wajah Luis yang anehnya berkeringat "tidak, aku berniat pergi menyusul Arlond," balasnya acuh kemudian kembali berjalan disusul Luis yang ada disampingnya.

"tapi bukan kah tuan sedang ada rapat, tuan muda?,"

Aaron mengangguk tipis "Koshka dan Mao ada disana, aku mau mengambil mereka," balasnya santai.

"ah begitu, baiklah biar saya antar kan," Luis mengangguk mengerti kemudian tersenyum tipis pada pemuda disampingnya itu.

"pimpin jalan nya,"

"baik."

Arlond berjalan dengan santai sembari mengikuti Luis didepannya, sesekali matanya akan melihat ruangan yang dilapisi kaca besar dan melihat para Hunter yang tengah berlatih ataupun memeriksa kesehatan tubuh mereka.

benar-benar gedung yang selalu sibuk.

sibuk melihat lihat, mata Aaron tiba-tiba terkunci pada satu ruangan yang baru saja dia lewati. "anak monster?," Aaron menghentikan langkahnya menatap kaca besar yang menampilkan bayi monster tengah dikurung disana.

"betul tuan muda, guild memang sedang meneliti tentang perkembangan para anak monster," terang Luis memencet tombol disamping hingga pintu ruangan itu terbuka dan dirinya pun masuk disusul Aaron dibelakangnya, melihat tuan muda itu terlihat tertarik dengan anak monster itu, tidak ada salahnya mempertemukan keduanya bukan?.

"untuk apa?," tanya Aaron melihat monster yang tertidur tengah diperiksa oleh para Hunter peneliti.

"melihat apakah mereka bisa dijinakkan atau tidak, yang kami ambil juga anak monster yang sudah kehilangan induknya dan dibawah class A," Luis tersenyum tipis melihat mata biru yang mirip dengan tuannya itu sedikit menampilkan binar ketertarikan.  "buka kurungannya," perintahnya yang langsung diangguki beberapa peneliti di sana.

Aaron berjalan maju kemudian sedikit berjongkok, tangan nya dia sanggah di kedua lututnya. Mata biru ocean nya memperhatikan monster yang mirip dengan rubah berkepala dua itu, bulunya terlihat lembut dengan warna merah seperti buah semangka yang manis.

Tapi karena kepalanya dua itu membuat nya aneh dan tak lagi menjadi lucu. Aaron merengut kenapa juga monster itu berkepala dua? akan lebih baik bentuk nya bulat seperti semangka dengan bulu bulu lembut agar bisa dia peluk.

'Kyuu...'

"ah, dia bangun!,"

Para peneliti di sana sedikit terkejut kemudian beranjak mengurung monster itu kembali dan kembali melakukan pengecekkan dengan menempatkan alat alat ditabung yang mengurung monster itu. Mereka nampak khawatir jika jika nanti monster itu akan mengamuk.

Aaron berdiri  menatap pemandangan itu acuh kemudian berbalik dan berjalan pergi "ayo Luis, Koshka dan Mao pasti sudah merepotkan Arlond disana." ucapnya acuh.

'kyuuu.... !!'

Luis menaikan alisnya bingung menatap anak monster yang terus berceloteh memandang Aaron, sebelum kemudian berjalan menyusul Aaron yang sudah pergi lebih dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECOND LIFE IN THE MODERN WORLD [ SLMW ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang