40

1.4K 223 38
                                    

Di tengah malam jam 02.00, kini Freen terduduk sendirian di depan api unggun. Ia hanya diam dan ingatan hal bertarung dengan beruang masih terbayang, ia juga mengingat hal Becca yang di bawa oleh Non.

.

"Aku mencintai mu Becc, aku sudah berusaha baik untukmu. Apakah kau tidak punya perasaan sedikit pun padaku?" Ujar Freen di iringi air mata yang jatuh di pipi nya.

.

.

Kini Freen menangis tanpa suara di depan api unggun sendirian, tanpa ia sadari kini Becca berjalan menuju ke arah nya dengan menggunakan alat untuk berjalan.

.

"Phii Freen" panggil Becca dengan lembut nan pelan.

.

.

Freen yang mendengar itu segera menghapus air mata yang di pipi nya, setelah itu ia menoleh ke arah Becca yang hendak duduk di samping nya.

.

"Kenapa kau disini? Ini sudah malam seharus nya kau tidur, kaki mu pasti sakit saat ini" ujar Freen yang menatap mata Becca.

.

"Tidak apa, ini sudah di obati kok. Oh ya, aku mau mengembalikan sapu tangan ini" ujar Becca memberikan sapu tangan Freen.

.

"Simpan saja" ujar Freen.

.

.

Becca entah kenapa ia menurut, ia menyimpan sapu tangan itu di saku celana nya. Ia tidak langsung kembali ke tenda tapi ia masih menemani Freen duduk di depan api unggun.

.

"Kenapa kau tidak tidur?" Tanya Becca.

.

"Sebentar lagi sudah pagi, dan nanti nya sudah bersiap untuk pulang" ujar Freen yang menatap Becca dari samping.

.

"Terimakasih untuk tadi, kau sangat hebat Phii" puji Becca yang juga menatap Freen.

.

.

Freen hanya mengangguk, mereka berdua kini tengah fokus menghangatkan diri di depan api unggun tanpa sepatah kata apapun yang keluar dari mulut kedua nya.

.

.

Freen menutup mata nya dengan tangan nya, ia menahan tangis nya dan berusaha menyembunyikan nya dari Becca. Tapi Becca yang sangat peka langsung menatap nya dan membuka tangan Freen yang menutupi muka nya.

.

"Hey, kau kenapa? Apakah kau sakit?" Tanya Becca yang menangkup kedua pipi Freen dengan kedua tangan nya.

.

.

Entah kenapa Becca kini sangat khawatir kepada Freen, padahal ia sangat membenci seorang Freen.

.

"Maafkan aku Becca, aku tidak bisa menjaga mu dengan baik" ujar Freen dengan menunduk.

.

"Jangan mengatakan seperti itu, kau sudah menolong ku. Apakah kau sakit? Di bagian mana?" Tanya Becca.

.

"Sakit, sangat sakit!" Ujar Freen memegang dada nya.

.

.

Love Story Of TwinsWhere stories live. Discover now