34:DEJAVU ITU SAKIT

57 9 8
                                    

Happy Reading 🌻

/ᐠ≽•ヮ•≼マ

Gio begitu prihatin dengan tubuh anak perempuannya yang terkelamkan."Naya, apa yang terjadi denganmu? kenapa kamu bisa sampai seperti ini?"Gio yang menjadi sangat cemas ketika melihat luka luka ditubuh Naya yang terlihat jelas parahnya.

"Naya? Naya? jangan tutup matamu, lihat papah ya?"Sambil menepuk pipi Naya dengan pelan disaat Naya hampir memejamkan matanya.

"tetap melek, papah akan membantu kamu bangun ya"

"Aaaahh sakit pah!"Terdengar jerit sakit Naya saat Gio menyentuh lengan Naya untuk membantu Naya bangun.

Pria itu menjadi sangat terkejut saat menyentuh tubuh Naya saja sangat menyakitkan sehingga menangis begitu keras. Pria itu menjadi lebih cemas saat Naya menangis kesakitan dan tidak berani menyentuh tubuh Naya yang bertumpuk luka.

"sakit pah...hiks hiks"Isaknya dengan nafas tercekat pilu

Melihat Naya menangis Gio menjadi sangat cemas dan bingung cara membantu membangunkan tubuh Naya.

"maafkan papah, nay"Gio mengangkat kepala Naya dan langsung mendekap kepala Naya sambil mengusap rambut dan pundak Naya.

"rasanya sakit pah..."rintih Naya dengan segala rasa sakit menyengat tubuhnya.

Gio memberikan belas kasih sekelumit saat mendekap tubuh anak perempuannya yang lemah dengan berhati hati, takut membuatnya semakin kesakitan."sshh papah disini, tolong bertahan ya"

Setelah diamati, tidak ada seorang pun yang lewat diarea itu."tidak ada yang lewat, papah akan menghubungi ambulans. Naya tolong bertahan demi papah"

Hanya mengangguk pelan sebagai respon. Meski matanya perlahan ingin menutup tapi dipaksa untuk terus tetap melek. Sakitnya kian menambah membuatnya meringkuk didekapan ayahnya.

Usai menghubungi ambulans yang mungkin akan membutuhkan waktu untuk datang, Gio melihat anak perempuannya yang meringis kesakitan. Rasanya menyakitkan melihat anak sendiri sangat kesakitan sehingga menangis.

"hiks, dada Naya sakit pah..."Gadis itu tidak main-main mengucapnya. Dadanya mulai sakit yang amat luar biasa seperti saat pertama baru ditusuk dengan benda tajam.

Gio hanya bisa membantu menenangkan Naya yang berada dalam peluknya"Sssh, papah tahu kamu sakit. Tolong bertahan sebentar ya"

Melihat keadaan pilu Naya saat ini membuat Gio sangat cemas dan ketakutan dengan tragedi yang pernah menimpa Naya dimasa lalu yang sama sama memilukan.

"Aya, Aya, bangunlah! apa, apa yang terjadi dengan putri kecilku ini"cemas Gio yang sontak mendekap tubuh kecil putrinya yang tergeletak menyedihkan dilantai dengan puing-puing pecahan kaca berhamburan disekelilingnya.

"pa-pah"Sambil gadis kecil itu perlahan membuka matanya dan dengan pelan menggerakkan netranya.

"Ke-kenapa a-ada polisi disini?"tanyanya dengan nafas tercekat dan lemas

"papah yang menghubungi mereka untuk mencari Aya. papah khawatir sama Aya yang belum pulang ke rumah"

"katakan, apa yang terjadi pada Aya sampai terluka parah dan bersimbah darah seperti ini?"Gio yang tidak sabar menunggu jawaban dari putrinya.

"Aya dibully pah..."jawabnya dengan sambil menangis tergugu dan sesenggukan.

Hati Gio seakan teriris mendengar jawaban dari putrinya yang mengatakan dia dibully.

Gio berderai air mata sembari berpikir kesalahan apa yang dilakukan putri kecilnya sampai dibully separah ini. Tangan dan kaki putri kecil kesayangannya seakan mati rasa tidak ada pergerakan.

AVICENNA [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang