Chapter End. 44

9.1K 394 12
                                    

Jangan lupa vote & komen!
Typo harap tandai!

•••

20 Hari kemudian...

Tidak terasa hari demi hari begitu cepat berlalu, dan Zahra sudah keluar dari rumah sakit. Kepulangan Zahra ke pesantren di sambut hangat oleh seluruh penghuni pesantren Nurul Huda'.

Seluruh penghuni pesantren Nurul Huda' saat mengetahui Zahra terkena musibah mereka terkejut bukan main, termasuk tiga teman Zahra. Alia, Lily dan Syifa merasa sedih mendengar kabar itu, dan saat mengetahui bahwa Zahra sudah melahirkan mereka semua merasa amat senang dan sedih di saat yang bersamaan. Karena mereka mendapatkan kabar bahwa Zahra koma, seluruh pesantren Nurul Huda' mengadakan pengajian untuk kesembuhan Zahra.

Permasalahan tentang ustadzah Amira pun selesai, saat Zayyan mendapatkan kabar bahwa ustadzah Amira telah tertangkap. Ia segera menuju kantor polisi, sebelumnya Zayyan sudah di beri tahu bahwa ustadzah Amira mengalami gangguan mental. Dan ya, Zayyan menyaksikan secara langsung. Wanita itu menjerit histeris kemudian tertawa dan meracau tidak jelas, polisi menjelaskan bahwa pemicu ustadzah Amira mengalami gangguan kejiwaan itu karena masalalu yang dialaminya.

Saat ini seluruh pesantren sedang sibuk menyiapkan acara tasyakuran dan aqiqah untuk cucu dari Kyai mereka, semua penghuni pesantren sangat antusias untuk menyiapkan acara. Ada yang memasak, menata kursi, membereskan pelantaran pesantren dan masih banyak lagi yang lainya.

Hari ini telah tiba, hari dimana Zayyan dan kelurga mengadakan tasyakuran dan aqiqah karena hadirnya sebuah pelita hati, permata baru. Tentunya Zayyan dan Zahra sudah menyimpan nama untuk anak mereka, rasa bahagia dari keduanya tidak bisa di bendung sudut bibir mereka selalu terangkat membentuk sebuah senyuman bahagia.

"Alululu.. ganteng nya keponakan aunty." ucap Alia sambil mengusap pipi tembam bayi Zahra.

"Dia bener-bener mirip sama Gus galak, cuma bibir nya aja yang mirip lo Za." ucap Syifa yang memerhatikan lekat wajah sang bayi.

"Eum, dia emang copy paste Mas Zayyan banget. Aku juga sedikit kesel kenapa cuma kebagian bibirnya aja padahal aku yang mengandung." sahut Zahra gemas dengan wajah putranya.

"Eh Za, ngomong-ngomong nama bayi lo siapa?" tanya Lily penasaran.

"Eumm...namanya." Zahra menjeda ucapanya membuat ketiga temanya penasaran.

"Siapa Za cepetan, jangan  buat kita penasaran." dedak Lily

"Namnya...., rahasia." lanjut Zahra sambil mengecup pipi putranya.

"Akh! Lo mah..."

"Malam nanti pasti kalian juga bakal tau, kalo di kasih tau sekarang bukan kejutan dong." ucap Zahra.

"Sumpah tapi kita pemasaran." ucap Syifa yang di angguki oleh kedua temanya yang lain.

"Sabar aja ya, nunggu nanti malam." sahut Zahra terkekeh geli melihat wajah masam ketiga temanya.

Kalau Zahra dan sang anak berada di dalam kamar di temani beberapa temanya, sedangkan Zayyan sedang mempersiapkan untuk acara di temani dengan Ilyas sahabat nya.

"Gus, selamat ya atas kelahiran anak pertamanya. Pokonya do'a terbaik dari Ane." ucap Ilyas memberi selamat kepada Zayyan atas kelarin anaknya.

"Alhamdulillah, terimakasih Yas." sahut Zayyan sambil menepuk pundak Ilyas.

DICINTAI PUTRA KYAI [ END-REVISI ]Where stories live. Discover now