12

267 30 2
                                    

Hai maaf ya aku lama ga update.

Jangan lupa vote dan komen.

Typo bertebaran





Happy Reading.

Dua minggu berlalu
Giana telah menjalani hari harinya seperti biasa, dia pergi ke sekolah, bermain dengan teman temannya, dan mengerjakan tugas sekolah.

Tapi entah kenapa selama seminggu ini dia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. setiap pagi dia akan selalu merasa mual dan saat ingin memuntahkan isinya, yang keluar malah cairan bening.

Ditambah lagi dia belum mendapatkan haid di bukan ini. Giana mencoba berpositif thinking bahwa ia hanya kelelahan saja dan masuk angin, tetapi pernah sekali dia melihat di internet tanda tanda kehamilan. Dan disitu tertera ada mual, dan telat haid. Giana mencoba menyangkal hal tersebut, ia tidak yakin bahwa dia sedang mengandung. Sungguh giana belum siap akan hal itu.

Juga kejadian 2 minggu lalu dimana teman temannya datang menjenguknya, mereka tidak ada yang merasa curiga. Apalagi Jean karena ia sudah tahu.

ngomong ngomong soal javier, dia belakangan ini sering sekali mananyakan hal yang sama setiap hari, dia selalu bertanya apakah aku merasakan hal hal aneh setiap harinya dan aku selalu menjawab dengan berbohong dan mengatakan bahwa tidak terjadi apa apa.
Aku takut ingin memberi tahu kepada javier.

Giana sudah tidak tahan lagi dengan keadaannya selama ini dan dia bertekat untuk pergi ke rumah sakit sepulang sekolah nanti.

Saat ini giana sedang berada di kantin bersama dengan para sahabatnya, mereka sedang memakan makan siang.

Daritadi giana hanya mengaduk aduk makanannya dengan tatapan tidak minat, teman temannya yang melihat kelakuan aneh giana merasa bingung, sungguh selama 1 minggu ini giana terlihat aneh, tidak biasanya dia seperti itu.

"Na, kamu kenapa? " Tanya windy sambil memegang bahu giana. Giana tersentak lalu tersenyum tipis. "Gapapa, cuma lagi gak mood makan aja hehe" Balas giana.

"Lo aneh tau gak na, udah satu Minggu kelakuan lo aneh banget" Ucap kinara tiba tiba. Niskala dan windy mengangguk tanda setuju dengan perkataan kinara.

"Iya, lo kalau ada masalah cerita sama kita na, kita kan sahabat" Ucap niskala sambil menatap giana. Giana diam saja, lalu menghala nafas panjang.

"Maaf ya kalau aku buat kalian ga nyaman sebenarnya ada yang mau aku ceritain ke kalian, tapi aku belum bisa ceritain ke kalian, maafin aku ya".ucal giana pada akhirnya.

" Huh.... Yaudah gapapa nanti kalau lo udah siap cerita aja ya, kita selalu siap dengerin cerita lo"kinara berkata sambil mengekus punggung giana.

Mereka akhirnya melanjutkan makannya dan tak terasa bell pun berbunyi tanda istirahat sudah selesai dan mereka kembali ke kelas.

Saat pembelajaran di kelas giana kebanyakan melamun, entahlah dirinya heran dengan dirinya sendiri kenapa bisa seperti ini. Hingga ia kembali tersadar saat kinara menyenggol bahunya.

"E-eh kenapa? " Ucap giana terkejut. Kinara terdian sambil menatap giana lalu menggeleng kan kepalanya. "Lo daritadi ngelamun terus makanya gue senggol nanti malah ditegur ibu meli" Jawab kinara. Lalu mereka kembali menyimak pelajaran hingga les berakhir

🔔🔔🔔

Akhirnya bel pulang berbunyi giana dkk segera memberrskan peralatan tulis mereka untuk segera pulang, giana sudah berkata kepada teman temannya bahwa dia ada acara keluarga supaya kinara dan yg lain tidak mengajaknha pulang bersama.

Akhirnya setelah sampai dirumah giana langsung berganti pakaian dan menelpin javier. Selang beberapa detik javier akhirnya mengangkat telpon itu.

"H-halo kak"

"Hm kenapa? "

"Kakak sibuk gak? "

"Gak"

"Bisa tolong temenin aku kerumah sakit ? "

"Tunggu dirumah gue bakalan kesana"

Javier mematikan telpon secara sepihak padahal giana vekum selesai berbicara, giana segera turun ke bawah lalu mencari mamanya untuk meminta izin pergi.

"Mah, giana izin buat keluar dulu ya mah, boleh kan? " Ucap giana kepada mamahnya yg sedang mencuci piring.
Mama giana menoleh "sama siapa? " Gajian bingung menjawabnya nanti takutnya malah ga dibolehin.

"Sama temen kok mah" Ucap giana gugup.

"Iya tapi temen yang mana nih"

"E-anu javier mah" Mama giana membelakkan matanya tak percaya, sungguh?

"Hah? Ya ampun kenapa gak bilang daritadi sih, yaudah sana kamu pergi nanti dia nunggu lama, hati hati ya" Meski terlihat heran dengan respon mamanya tapi giana tetap mengangguk lalu berjalan ke arah pintu utama.

Sesampainya di depan bisa dia lihat javier sedang berada di kursi yang disediakan di taman rumah giana.

"Maaf ya kak jadi lama"

"Gapapa, yaudah ayo"

"Iya kak"

Akhirnya mereka pergi meninggalkan pekarangan rumah giana, selama perjalanan mereka tak ada yang berbicara, masih merasa canggung satu sama lain.

"gue bakal datang nanti akan ke rumah lo" Ucaonjavier tiba tiba. Giana menoleh ke arah javier dengan tatapan bingungnya.
"Buat tanggungjawab" Jawab javier seolah dia mengerti arti dari tatapan giana tadi.

"Gak us-" Ucapan giana terptong oleh javier. "Gak usah protes gi" Gaina teridam gak berani menjawab lalu membuang pandangannya ke arah jendela mobil.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah sakit, lalu mendatangi resepsionis rumah sakit. Setelah selesai dari sana lalu mereka mengantri menunggu giliran di depan ruangan dokter kandungan.

Sekang beberapa menit akhirnya mereka di panggil masuk dan bersyukur saat mereka mengantri tak ada pasien satupun disitu jadi giana bisa tenang.

Giana masuk ke dalam ruangan itu dengan javier lalu giana disuruh berbaring ditempat yang disediakan oleh dokter itu setelah dia mengatakan keluhannya.

"maaf ya saya buka sedikit bajunya gapapa ya" Ucap dokter itu. "Iya dok gapapa" Jawab giana.

Kemudian dokter tersebut memperlihatkan sesuatu dilayar dengan tersenyum, "wah selamat ya nyonya, anda dinyatakan hamil" Ucap dokter tersebut bahagia.

Sementara giana dan javier mereka diam mematung melihat layar usg yang ditampilkan itu.

Setelah pemeriksaan mereka duduk di hadapan dokter tersebut dikursi yg disediakan.

"Selamat ya buat kalian berdua, semoga janinnya sehat dan jangan lupa makan dan minun yang sehat dan bervitamin ya" Ucap dokter itu sambil tersenyum.

"Iya dok terimakasih" Bukan gajian yang menjawab melainkan javier, dia tau bahwa giana masih syok mendengar kabar itu.

"Oh ya maaf kalau pertanyaan saya sedikit sensitif, apakah kalian pacaran atau sudah menikah? Maaf aku bertanya seperti itu karena aku lihat kalian masih terlihat muda"

"Iya dok kita udah nikah, kita di jodohin" Jawab javier. Dokter itupun mengangguk mengerti, lalu dia menuliskan beberapa resep vitamin disitu.

"Abis dari sini jangan lupa ditebus ya vitaminnya" "Dan buat kamu dijaga ya kandungannya agar tetap sehat, okey" Ucoa dokter tersebut kepada javier dan giana. Lalu giana dan javier keluar dari ruangan tersebut dengan javier yang memegang baju giana.

Lalu mereka  berjalan masuk ke mobil.
"Gi maafin gue, ini semua salah gue gi"
Giana menumpahkan air matanya yg sudah lama dia tahan. "Hiks hiks hidup aku hancur kak hiks, aku hancur, aku udh rusak hiks" Javier segera memeluk giana dengan erat dia juga sama terkejut dengan kabar tadi.

"Sekali lagi maafin gue gi, maaf gue bakalan tanggung jawab lo tenang aja oke jangan takut, biar gue yang ngomong ke ortu lo" Ucap Javier sambil mengelus dan mengecup pucuk kepala giana.

Sampai sini aja dulu
Aku capek ngetik

Kalau rame lanjut

Jangan lupa vote dan komen

Makasih

ROYALATTEWhere stories live. Discover now