CHAPTER 5

113 85 9
                                    

"jika seandai nya aku bersikap sama seperti mu, apakah kamu mampu bertahan seperti ku"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"jika seandai nya aku bersikap sama seperti mu, apakah kamu mampu bertahan seperti ku".













**********


Hari minggu harusnya paling bener buat rebahan sambil nonton drakor di kamar tanpa gangguan siapapun. Mau nya Lia seperti itu tapi pupus karena bunda menyuruhnya membeli keperluan dapur, kalau kalian tanya bunda nya kemana? Bunda lagi reuni sama teman masa SMA nya. Tadinya Lia menolak, tapi bunda mengancam uang jajan Lia di potong, karena itu Lia dengan berat hati mengiyakan suruhan bunda untuk membeli keperluan dapur di supermarket terdekat.

"Gila panas banget cuaca, tau gini tadi pake motor aja" kesal Lia. Awalnya Lia pikir kalau naik motor akan ribet membawa belanjaan, makanya dia memilih jalan kaki baru pulangnya dia akan memesan taksi online.

Sekitar 15 menit Lia berjalan kaki akhirnya sampai di supermarket, dia segera masuk dan memilih bahan bahan dapur dan cemilan tambahan untuk dia sendiri.

"Totalnya 320 ribu rupiah kak" kata kasir itu.

Lia menyerahkan empat lembar uang 100 ribu ke kasir tersebut. Setelah belanjaan nya sudah terbayar dia segera bergegas keluar, duduk di depan supermarket sambil menunggu taksi online yang dia pesan.

"LIAAAA" teriak seorang cewe dari seberang jalan sambil melambaikan tangannya.

Lia menyipitkan matanya, ah ternyata Iren.

"Wah belanjaan lo banyak banget kayak udah nikah aja" kata Iren.

"Ini tuh terpaksa tau, gue di ancam bunda kalo ngga nurut nanti uang jajan di potong" kesal Lia.

"Utututu kasian sahabatku ini" Iren mencubit pipi Lia. "Eh lo pulang naik apa? Mau bareng gue ga?" tawar Iren.

"Ngga usah, gue naik taksi online ren  paling bentar lagi juga nyampe" ujar Lia.

"Gue temenin deh sampe taksi lo dateng" kata Iren.

Tinn..tinn..

"Atas nama mbak Lia?" tanya sopir taksi itu.

"Iya saya, boleh tolong bantu bawain ngga pak?" kata Lia. Pak sopir tersebut langsung membantu Lia memasukan belanjaan kedalam mobil.

"Makasih ren udah nemenin, lo pulangnya hati hati apalagi bawa mobil sendiri. Gue duluan" pamit Lia.

Taksi yang di pesan Lia jalan menuju arah rumah Lia.

"Mbak, kayaknya di depan ada kecelakaan. Mau putar balik atau nunggu aja?" tanya pak sopir taksi.

"Nunggu aja deh pak, di belakang juga udah banyak mobil ga mungkin kita putar balik" kata Lia yang di balas anggukan oleh pak sopir taksi tersebut.

Saat taksi yang Lia pesan hampir sampai di dekat kecelakaan tadi Lia mengernyitkan matanya, tunggu! Itu mirip motor Nakala yang pernah dia lihat waktu di parkiran sekolah.

HILANG | LIAKALA  (ONGOING)Where stories live. Discover now