chapter 19 : cara untuk kembali (END)

489 86 9
                                    

"Aku masih tidak bisa percaya, ternyata aku bisa melihat hal yang selama ini hanya ada dalam imajinasiku saja." Jisoo berkata dengan nada takjub bercampur bingung.

Saat ini Scoups, Jeonghan, Joshua, Rosé, Jennie, dan juga Jisoo sedang menuju ketempat seorang kenalan mereka untuk mencari solusi supaya mereka (Rosé dan minghao) bisa kembali seperti semula.

Jeonghan sudah menjelaskan semua kepada ketiganya, dia hanya memberi tahu Scoups dan Joshua. Akan makin besar masalahnya jika semua member diberitahu, ini dilakukan bukan semata - mata mereka tidak mempercayai membernya, tapi masalahnya akan lebih rumit.

Bahkan Scoups sudah melarang membernya masuk keruangan Minghao, walaupun sempat diprotes. Begitupun dengan member blackpink, mereka memilih tidak memberi tahu sang maknae, tadinya rosé hanya memberi saran untuk memberi tahu Jisoo saja tapi ternyata Jennie tidak sengaja mendengar percakapan mereka.

"Apa kalian yakin kita bisa mendapat jawaban dari sini?" Jennie bertanya dengan ngeri sembari menatap rumah yang terlihat menyeramkan diatas sana, medan untuk ketempat ini cukup ekstream sehingga Joshua, Scoups, dan Jeonghan harus bergantian menyetir.

"Kau takut jendeuk?" Jisoo bertanya dengan polos, Jennie setelahnya hanya berdehem. "Tidak juga."

"Aku akan masuk lebih dulu." Rosé langsung melepaskan belt miliknya dan keluar, Joshua masih menatap rosé yang ada ditubuh minghao dengan lekat. "Rasanya masih aneh saja saat melihatnya."

"Sudah ayo turun." Perintah Jeonghan diangguki yang lainnya, mereka turun dan langsung mengikuti rosé untuk memasuki rumah yang menyeramkan itu.

"Kau jiwa yang tertukar itu?" Rosé berjengkit terkejut, dirinya sampai mudur beberapa langkah sebelum akhirnya sadar dan menundukan punggungnya sembari menyapa.

"Apa keadaan semakin parah sekarang?" Tanya seseorang yang berpenampilan mirip seorang—dukun?

"Aku mendengar kau bisa membantu kami, jadi bisakah katakan apa yang harus aku lakukan agar kami bisa kembali ke tubuh kami, dan juga dia bisa kembali bangun." Suara rosé mencicit diakhir, sedangkan orang - orang yang mengantarnya hanya diam mengamati.

Sang dukun hanya tersenyum misterius. "Kau tahu selalu ada konsekuensi didalam semua tindakan, dan untuk permintaanmu itu kau harus membayar mahal."

Scoups dan Jennie berjalan mendekat secara bersamaan. "Jika soal itu, kau tidak perlu khawatir. Aku kaya." Yang berkata demikian adalah Scoups, Jennie mengangguk. ,"Kami bisa memberi apapun, tapi tolong bantu adikku." Jennie menambahkan.

Sang dukun tersenyum sinis. "Ini bukan tentang uang." Kemudian dirinya mengajak rosé masuk diikuti yang lainnya.

"Kemari dan berbaringlah disana, sebelum memutuskan aku akan memperlihatkan sesuatu."

Rosé menurut dengan cepat dirinya langsung naik ketempat yang ditunjuk kemudian berbaring, entah apa yang terjadi tiba - tiba saja dirinya sudah ditempat saat dirinya bertemu dengan minghao dialam ketidakpastian.

Rosé melirik lengannya, dia sudah kembali menempati tubuhnya. Tak lama setelah itu dirinya berlari sembari berteriak memanggil nama minghao.

Rosé memutar tubuhnya, dirinya masih terus berteriak memanggil nama minghao, sampai akhirnya matanya menyipit begitu melihat siluet seseorang yang dia kenal, rosé tersenyum dirinya mendekat dan langsung menubruk tubuh minghao.

"Mengapa kau tidak menyahut saat aku panggil?" Rosé bertanya dengan sebal. Minghao tersenyum kemudian mengacak rambut rosé dengan gemas.

"Maaf."

"Kalian sudah bertemu." Minghao dan rosé menoleh secara serentak kemudian mendapati seseorang yang berdiri sembari tersenyum aneh pada mereka berdua.

"Dukun," "Kau," Minghao dan rosé memanggil secara bersamaan dengan sebutan berbeda. Tak lama setelah itu mereka bertatapan.

SWITCH ✓Where stories live. Discover now