7

53 6 5
                                    

" seungmin... "

Deg!

" ya ampun felix! Kau mengagetkanku! " ujar seungmin terkejut, berusaha mengatur nafas agar tenang.

" mau kemana malam-malam begini? " tanya felix mengucek matanya, mengantuk.

" aku mau ke apotik, perutku masih sakit... aku mau beli obat pereda... kenapa jam segini kau belum tidur? " ujar seungmin mengenakan jaketnya, malam itu sangat dingin jika hanya menggunakan kaos saja.

" aku terbangun karena haus lalu melihatmu... mau kutemani? " tawar felix berusaha mengumpulkan nyawa.

" tidak perlu, apotik hanya beberapa langkah dari sini... lebih baik kau kumpulkan dulu nyawamu itu, takutnya bukan air putih yang kau minum, malah air cucian piring... aku berangkat... "

Brakk!

" seungmin mulutnya masih saja pedas... yakali air cucian piring kuminum... " gerutu felix.

Felix~

WUAAH!!

" heh! Jangan teriak tengah malam! Kau bisa membangunkan yang lain! " ujar hyunjin, membungkam mulut felix cepat.

" kau seperti hantu saja! Kapan kau di sini?! " ujar felix menepis tangan hyunjin yang masih betah membungkamnya.

" barusan... ngapain tengah malam di sini? Ngigau sambil jalan? " tanya hyunjin lalu menguap lebar karena masih mengantuk.

" aku haus...hyung sendiri ngapain disini? sudah ayo balik tidur... "

" aku terbangun, lalu keluar untuk mengecek pintu depan sudah di kunci atau belum...  siapa yang tadi keluar? Aku mendengar suara pintu di tutup... " tanya hyunjin penasaran, mengekori felix untuk kembali ke kamarnya.

" oh, seungmin...  perutnya masih sakit, jadi dia mau beli obat pereda di apotik... " 

" kenapa tidak menemaninya? Ini sudah malam... bahaya jika keluar sendiri... meskipun dia laki, tapi kaki satunya lagi itu palsu... tidak akan bisa digunakan terlalu baik... " omel hyunjin.

" jangan mengomeliku! Dia sendiri yang tidak mau! " ujar felix kesal.

" kalian berisik! Tau tidak ini jam berapa?! " ujar jeongin menjewer kedua telinga hyungnya itu.

" aduh dek! Sakit lepas! " rengek felix.

" sakit, sakit! Lepas dek! " rengek hyunjin.

" balik ke kamar kalian sana! Suara berisik kalian membangunkanku! Besok pagi saja lanjut ribut! " omel jeongin lalu beranjak ke kamarnya.

" anak itu seperti hantu saja... sejak kapan dia di belakang kita, mana main jewer lagi... " gerutu hyunjin.

" berkacalah... " ujar felix beranjak lebih dulu ke kamarnya meninggalkan hyunjin yang merasa syok dengan kekejaman adik-adiknya.

" gue itu hyung apa bukan sebenarnya? "

* daripada hyung, kamu itu suami mimin...

.
.
.
.
.
.

Terima kasih~

" hah~ suasana malam memang yang paling menenangkan... " ujar seungmin, mengeratkan jaketnya.

Hiks~

Hiks~

Ibu~

Seungmin menatap sedih anak kecil yang tengah berjongkok di gang sepi dan gelap, menangis sendirian disana dengan kaos tipis di malam yang dingin.

" adek kenapa... " sapa seungmin menghampiri anak kecil tersebut, menyelimuti bocah itu dengan jaket miliknya.

" hiks! Hiks ayah.... " tangis anak itu mendongak, berpikir jika yang menghampirinya adalah sosok ayahnya.

" ayah kenapa? " tanya seungmin menghapus air mata anak kecil itu dengan tisu.

" hiks! Paman~ hiks! Ayah~ "

" iya, ayah kenapa? "

" ayah ninggalin kimi sendirian... hiks, ayah pergi paman... hiks.. " tangis bocah itu semakin deras.

" rumah kamu dimana? " tanya seungmin yang dibalas gelengan oleh anak itu.

" lalu ibu kamu? "

" ibu udah gak ada... kimi cuman punya ayah... tadi ayah ajak kimi kesini, tapi sampai sekarang ayah gak balik... hiks paman~ kimi takut... disini dingin, banyak orang jahat... hiks! Huwaaa~ "

" shht... udah jangan nangis... gak apa kok, ada paman... jangan takut ya... " ujar seungmin mengusak rambut bocah tersebut.

Dunia memang kejam~
Dan aku benci itu~

" mau ikut paman? "

.....

Kriet~

" aku pulang~ " ujar seungmin sepelan mungkin agar tidak membangunkan siapapun.

" WUAA!! " teriak seungmin terkejut ketika melihat seseorang bersandar di samping pintu ketika ia menutupnya.

" hyung! Jantungku bisa copot! " omel seungmin pada bangchan yang mengejutkannya.

" orang ausie doyannya ngagetin.... " gumam seungmin menenangkan diri.

" dari mana? Kata felix lo pergi ke apotik beli obat pereda sakit... tapi kok lama banget pulang? Jarak apotik gak jauh loh... " tanya bangchan mengintrogasi.

" kalian ini pada kenapa dah? Takut banget gue ilang kayaknya.... "

" iya... " ujar bangchan membuat seungmin terkejut untuk kedua kalinya.

" udah cukup jisung... hyung gak mau kehilangan siapa-siapa lagi... kamu udah balik, hyung gak mau sampai kamu hilang tanpa jejak kayak dulu lagi... bukan cuman hyung, tapi semuanya... kami semua khawatir..  "

" jangan berlebihan, aku bukan anak kecil... aku bisa hidup sendirian di luar sana... tadi pas jalan pulang gak sengaja ketemu anak kecil... dia dibuang ayahnya, jadi mampir dulu ke kantor polisi... makanya pulang lama... " ujar seungmin menjelaskan keterlambatannya.

" ya sudah masuk kamar, nanti hyung bawain air hangat sama kompresan biar sakit perutmu reda... "

" gak usah hyung, gue bisa sendiri... hyung balik aja ke kamar... tidur sana, mata hyung udah kayak panda noh... " ujar seungmin mendorong kecil bangchan.

" baiklah, kalo perlu apa-apa panggil hyung aja... kalo masih sakit, besok kita cek ke rumah sakit... "

" ya ampun, gue bukan sakit parah kali hyung... cuman sakit perut doang... paling karena salah makan... gak usah lebay! Udah sono! Gue mau ambil air hangat dulu... " usir seungmin.

" habis minum obat langsung tidur min... "

" iya orang tua, bawel banget! " dumel seungmin jengah.

Eternal Corp, 2 ( SKZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang