27

31 4 6
                                    

" berhentilah menangis, semua sudah terjadi.... " ujar seungmin menenangkan ryujin yang menangis dalam pelukannya.

" aku harus bagaimana kim... "

" tentu saja menyelesaikan vaksinmu, temukan... lalu kembalikan ibumu ke keadaan semula... "

" arwah ibumu tidak tenang karena perlakuan bodoh kedua anak perempuannya? Itu omong kosong... beliau sudah tidak ada urusan apapun di dunia setelah rohnya di cabut malaikat maut... "

" yang bersama kalian itu hanya mayat, dimana sel-selnya kembali bekerja karena obat yang kalian buat... "

" matikan virus di dalam tubuh beliau, lalu kuburkan kembali tubuhnya... hanya itu yang perlu kalian lakukan... "

" jika kalian berharap beliau hidup kembali, bukankah kalian gila? Oke... beliau memang hidup, tapi yang bersama kalian bukanlah beliau... melainkan virus hidup yang bisa menyerang kalian kapan saja, mengambil alih tubuh kalian juga... "

" itu hanya berbahaya... " ujar seungmin melepas pelukannya, menyeka air mata ryujin yang tidak henti menetes.

" kau benar... hiks, maaf... "

" kau dan kakakmu sudah seperti di film saja, membuat zombie... lalu menghancurkan kedamaian dunia... hahahah.... " canda seungmin

Deg!

( Menghancurkan kedamaian? Benar juga... daripada aku sibuk menghancurkan keluarga ku sendiri, bukankah lebih baik aku menghancurkan semuanya? Agar mereka ikut merasakan rasa sakit ku? Bukankah itu adil... ) inner seungmin terpengaruh pikiran buruk.

" min... seungmin... " panggil ryujin pada seungmin yang tiba-tiba terdiam.

" KIM SEUNGMIN!!! " teriak ryujin tepat di telinga seungmin hingga si empunya mengumpat nama-nama hewan.

" sialan kau ryujin!! Kau mau aku tuli ya! " bentak seungmin.

" salahmu tiba-tiba diam, mana senyum licik gitu lagi... lu mikirin apa bego! " omel ryujin.

" mikir gimana caranya jual lu ke sugar daddy drngan harga mahal, biar duit gue makin banyak... " canda seungmin membuatnya mendapat timpukan bantal.

" berengsek lo! "

" udah berhenti nangis lu? Jelek banget muka lu! Noh buang ingus lo! " omel seungmin melemparkan tisu pada ryujin.

" kalo bukan bestie gue suntik tuh virus ke tubuh lo kim... "

" silahkan, habis itu lo yanh gue gigit pertama kali... aurgh!!! " ancam seungmin bermain-main membuat ryujin terkekeh geli.

" lo mau ngapain? " tanya ryujin melihat seungmin mengenakan apron.

" masak, gue baru aja dari supermarket beli bahan... niatnya mau masak, gue belum makan apa-apa... tapi lo malah datang, curhat berjam-jam... belum lagi mewek ampe seabad! Untung gak mati kelaparan gue... " dumel seungmin.

" ngomong dong, sini gue aja yang masak.... "

" gue gak mau masuk UGD, duduk aja lo disitu! " tolak seungmin membuat ryujin menganga lebar.

" lo benar-benar sialan kim! Gue doain tuh kompor meleduk! " gerutu ryujin kesal.

" bagus, setidaknya gue mati dirumah ini gak sendiri... "

" bodo amat kim! " gerutu ryujin menikmati cookies sembari menonton drama kesukaannya.

( gue harus cepat selesain obat itu.... dan buat rencana baru.... makasih ryujin, lo bikin gue dapat inspirasi yang lebih jahat... ) inner seungmin sembari fokus membersihkan sayur.

.
.
.
.

" selesai!! " pekik seungmin senang ketika obat penghapus ingatannya selesai.

Ketika ryujin pamit pulang, ia langsung buru-buru menyelesaikan obatnya secepat yang ia bisa. Bahkan ia mematikan ponsel karena tidak ingin ada gangguan dari siapapun.

" tinggal di uji coba.... " gumam seungmin siap mengatur pertemuan keluarga besar.

" zombie..... hmm... ini menarik... langkah apa yang harus ku lakukan terlebih dulu ya... " gumamnya berpikir keras.

" yah.... benar sekali... dua hal itu terlebih dahulu.. lebih utama... " ujarnya tersenyum licik.

" sebelum itu, mari kita uji coba keberhasilan obat ini... " gumam seungmin mengadakan panggilan video call sekeluarga besar saat itu juga.

" maaf mengganggu waktu kalian semuanya.... tapi aku ada hal penting.... bisakah kita berkumpul semua besok di kediaman besar keluarga kim? Di villa keluarga saja... "

" aku ingin membahas keuangan... aku ingin memilih siapa dari kalian semua, termasuk ayah dan ibu.... untuk memegang kendali penuh atas hartaku... " ujar seungmin membuat mereka ricuh seketika.

( yang tentunya hanya ada di dalam mimpi kalian... ) inner seungmin tersenyum sinis yang sangat tipis.

Jangan salahkan seungmin karena mewarisi sifat buruk keluarga kim.

Bahkan lebih buruk...

.
.
.
.
.
.

" kenapa baru pulang? " tanya bangchan menyidang jisung yang menciut takut.

" maaf bang, gue keasikan gosip sama dokter jadi ya gitu...  " jawab jisung membuat bangchan memijat pelipisnya pening.

" kau pikir doktermu tidak sibuk sampai kau ajak ghibah hah bocah?! "

" mereka tutup klinik pas aku datang... aku pasien terakhir, jadi tidak ada masalah... dokter ku tidak sibuk... " dumel  jisung tidak terima dimarahi.

" ya sudahlah cepat masuk dan ganti bajumu! Jangan lupa mandi! "

" hmmm!! " jawab jisung menghentakkan kakinya kesal.

" kau terlalu galak hyung... " tegur hyunjin yang tengah menikmati makanan bertepung.

" harus, kau juga akan ku marahi jika nakal hyun... "

" itu tidak akan terjadi, karena kalo keluar aku akan membawa bang changbin... jadi hyung tidak akan bisa mengomeliku...  " ejek hyunjin membuat bangchan merotasikan matanya malas.

" demi cinta hyunjin.... abang rela jadi bodyguard... " ujar changbin alay membuat hyunjin tertawa senang.

" seungmin, bocah itu sedang apa ya dirumah sendirian... " gumam bangchan penasaran.

* lagi buat pembunuhan berencana, udah diem...

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mimin hiatus bentar, gumoh lihat tulisan mulu...

Eternal Corp, 2 ( SKZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang