Eric sudah berada dirumahnya dengan luka lebam yang cukup parah diwajahnya dan tangannya yang luka karena terkena Sajam
Dia berjalan guntai karena terlalu sakit untuk menahannya tapi apalah daya,dia sudah biasa seperti ini jadi luka luka ini dia anggap seperti sehabis pulang bermain bola
Ketika dia baru membuka pintu rumahnya betapa terkejutnya ia melihat Jeno yang menatapnya tajam
Eric diam saja,dia siap dengan beribu beribu Omelan dari Jeno karena kondisinya cukup buruk,padahal mereka itu hanya sebentar saja tawurannya tapi musuhnya ini ketika sedang beradu dengan Eric
Dia tadi bukan hanya satu saja yang ia adu tapi dia orang yang ia hadapi yang dimana yang satunya membawa Sajam,jadi beginilah sekarang keadaan Eric
"Udah tawurannya hahh" bentak Jeno
Jeno sedang ditutupi oleh hawa kemarahan,jadi Eric cuma diem aja takut dia ngomong satu kata yang ada dibalasnya beribu ribu kata kata kan ga adil
"Gw bilangin ya sama Lo ric,gausah tawuran terus. Lo lihat kondisi sendiri udah tau tawuran itu ga enak pulang pulang kudu bawa banyak lebam ,belum Lo besok pasti sakit saat pulang tawuran,itu Lo lakuin aja terus Sampek Lo pengen ngeliat malaikat maut nyabut nyawa Lo hah?" Omelnya panjang lebar
"Gw...." Kan apa yang dibilang Eric,kalo dia ngomong satu kata yang ada dibalas beribu ribu kata
"Gw ga mau denger alasan Lo lagi,sekarang duduk diem diem disofa itu biar gw obatin luka lo" ujar jeno
Eric cuma nurut aja,dan dia duduk disofa sambil menunggu jeno Dateng
Jeno datang membawa p3k untuk mengobati luka luka yang menempel diwajah tampan Eric,dan ditangannya juga ia melihat tangan Eric seperti terkena sajam
Jeno membuka p3k dan mengeluarkan kapas dan juga alkohol,kapasnya ia beri alkohol
Jeno mulai mengobati luka luka lebam diwajah Eric,jangan lupa rambut Eric ia kuncir terlebih dahulu karena menganggu
"AKHHHH Jeno jangan diteken goblok " eluhnya
"Sakit kan? Makanya gausah sok gaya mau tawuran "
"Akhhh jeno sakit anjing babikkk"
"Kalo gw lembutin yang ada Lo ga kapok kapok" ujar jeno,ia terus menekan luka Eric walaupun agak ga tega tapi ini demi Eric biar kapok ga ikutan tawuran begitu
"Lo juga dulu sering ikut tawuran ya kenapa gw ga,gw juga punya geng kayak Lo dulu dimasa putih abu abu,Lo juga ngerasain apa yang gw rasain Jen" ujar Eric panjang lebar
"Ya makanya itu gw gamau Lo banyak luka,cukup gw aja yang pernah banyak luka Sampek keRS" ujar jeno
"Akhhh,bangsat mending gw aja yang ngobatin luka gw sendiri" ujar Eric hendak mengambil kapas yang berada ditangan Jeno
Tapi Jeno menatap Eric dengan tajam "jangan harap Lo bisa ngobatin sendiri"
"AKHHHH hiks hiks JENO BANGSATTTT"
"segitu aja baru nangis Lo kampret"
"Sakit goblok"
"Apasih Eric kok teriak teriak" Karina yang sedang tidur agak terganggu dengan teriakan Eric sedari tadi,jadi Karina memutuskan untuk menghampiri suara Eric yang berada diruang tamu
"Lihat mah sieric pulang pulang bawa lebam" ujar jeno
Karina melotot terkejut "YAAMPUN ERIC KAMU KENAPA SAYANG?" Tanya Karina, tentu ia kaget nyawa belum ngumpul sempurna,liat liat udah ngeliat anaknya banyak lebam
"Ishhh mamah jangan pegenga muka Eric sakittt" ujar Eric
Karina reflek melepas tangannya yang tadi berada diwajah Eric.
KAMU SEDANG MEMBACA
seniors || sunric • bxb
Teen Fictionkakak kelas berkacamata yang disukai oleh adek kelas berandalan