7.SOLUSI SEMESTA

62 8 2
                                    

Selamat membaca, Mudah-mudahan suka, aamiin.

Follow dan vote dulu ya.

SALAM ALLGRASR SALAM SATU JALAN! "Selalu bersama, tak bisa bersatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SALAM ALLGRASR SALAM SATU JALAN!

"Selalu bersama, tak bisa bersatu."

7.SOLUSI SEMESTA

Matahari kembali menyinari bumi dengan cahaya yang mempesona berkat terangnya. Dari dapur, aroma kopi dan roti panggang menyebar, membangunkan setiap penghuni yang masih terlelap bersama mimpi.

"Selamat pagi, Mami sayang," ucap Jeka dengan suara khas bangun tidur. "Mami kenapa belum berangkat kerja?"

Wanita dengan setelan baju kantor itu menarik tangan putranya untuk dipeluk. "Anak Mami sakit, temennya juga sakit, gimana mau tenang Mami ningalin kalian?"

Senyuman lembut tersungging di bibir Jeka. Ia juga tidak tahu mengapa suhu tubuhnya naik semalam. "Mami maaf ya, Jeka bikin Mami repot lagi."

Usapan lembut dapat Jeka rasakan dipunggungnya. "Tempat pulang kamu itu cuma Mami, jadi nggak ada istilah direpotkan. Pun Mami juga cuma punya kamu."

"Mami Jeka emang paling keren. Mami sehat selalu ya."

Sejak tadi Giara menyaksikan interaksi hangat ibu dan anak dari balik lemari pajangan. Giara bisa merasakan kehangatan yang memancar dari mereka, sebuah momen kebersamaan yang tulus dan penuh cinta. Meski Jeka tampak sedikit lemah, senyum dan pelukan Mami membuat segalanya terasa lebih baik.

"Orang yang suka ngintip biasanya nilai ulangan matematikanya jelek, Ra," ucap Jeka yang membuat Giara tertegun. "Kalau mau dipeluk Mami kesini aja, gue nggak pelit kok."

"Giara mau Mami peluk? sini, kita usir anak ganteng ini." Mami melepas pelukannya pada Jeka. Lengan perempuan itu terbuka lebar untuk menyambut Giara.

"Cepet Ra, peluk aja, sebelum bayar," timpal Jeka.

Giara tersenyum dengan tubuh yang sudah dipeluk erat oleh Mami Jeka, rasanya benar-benar dipedulikan dan dianggap. "Tante, terima kasih sudah baik. Maaf jika Giara merepotkan. Giara udah jauh lebih baik dari semalam, sekali lagi terima kasih tante."

"Sama-sama, nak," balas Mami sembari menatap Giara hangat kala pelukan itu terlepas. "Rumah ini selalu terbuka buat kamu, di Jakarta jangan merasa sendirian ya, ada tante sama Jeka yang udah anggap kamu keluarga."

Bagi beberapa orang, asing akan selalu menjadi asing, namun di kehidupan yang sebenarnya asing hanyalah kata yang mengambarkan banyak makna dari jarak yang masih panjang. Asing hanya perihal jarak.

"Kita makan dulu, setelah itu kalian minum obat dan istirahat. Dua jam lagi Mami harus ke kantor karna ada rapat. Di rumah ada Busih, kalau ada apa-apa yang dirasa butuh minta tolong Busih ya," ucap Mami.

UNTUK JEKA KASTRIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang