Tandai typo🦄
.Sudah lima bulan kini kehamilan Ana, saat ini wanita berperut buncit itu sedang berkutat dengan alat-alat dapur. Selama dua bulan belakangan ini, Ana menyukai memasak apapun itu, kue, makanan ringan, makanan berat dan tentu saja memaksakan dua laki-laki itu agar mamakan masakannya.
"Daddy! Theo, kalian kesini deh!"
Teriakannya membuat kedua laki-laki yang sedang menonton televisi di ruang tamu pun segera berlari menghampiri dirinya.
Senyuman Ana merekah lebar, wajah cantik dan pipinya semakin hari semakin tembam, memang saat masa-masa awal kehamilan dirinya semakin mengurus, namun di bulan keempat dan kelima nafsu makannya naik dan berat badannya pun daik drastis. Alhasil, wanita itu tampak seperti ikan buntal yang sedang hamil.
Jack dan Theo saling berpandangan sebentar, lantas menelan ludah susah payah. Kedua laki-laki itu sudah tahu apa yang akan mereka lakukan seperti di dua bulan terakhir ini.
Kayaknya kali ini kita gak selamat, son. Batin Jack menatap Theo sedang tatapan memelas.
Theo juga mengangguk. Apa boleh buat, daddy? Semoga aja kita gak mati. Batin Theo membalas, kedua pria itu seakan-akan bisa membaca isi pikiran masing-masing.
Setelah berperang dengan batin mereka, keduanya lantas kembali menatap ke arah wanita gemuk di hadapan mereka.
"Kalian kenapa sih?" tanya Ana dengab kening mengerut. "Kalo kalian gak mau yaudah!"
"Mau kok Mommy!" ucap kedua laki-laki itu serempak.
Jack meringis dalam hati, entah apa yang terjadi pada istrinya ini. Padahal dia tidak pernah memaksakan Ana jika wanita itu harus pandai memasak. Selama ini kan mereka selalu membeli makan di luar ataupun makan langsung dari restorannya, tanpa perlu repot-repot memasak dirumah, karena masakan istrinya memang seburuk itu.
Jack pernah berkata, kenapa tidak mencobanya terlebih dahulu? Jawaban istrinya itu sungguh mencengangkan, Ana mengatakan jika dia tidak mau, karena masakannya tidak enak.
Astaga, alhasil ia dan Theo menjadi sasaran untuk mencoba hasil masakan unik dari wanita itu.
Meskipun begitu, Jack rela memenuhi seluruh keinginan istrinya. Tak pernah mengeluh sedikitpun jika Ana memasak lauk yang asin, terlalu pedas dll. Jack bahagia bersama Ana, dan kini sebentar lagi mereka akan memiliki anak lagi, yah selama ini Theo tinggal bersama mereka sudah hampir lima tahun. Walaupun sesekali di jemput oleh Justin, namun begitu Theo sudah Jack anggap sebagai putra sendiri.
"Kalo gitu ayo cobain kue buatan aku. Ini aku buat spesial untuk ulang tahun Theo nanti malam. Aku buat dua, jadi yang satunya untuk kalian coba sekarang," ujar Ana menggebu-gebu, wanita itu lantas mengeluarkan kue bolu buatannya dari lemari.
"Dad, kok aku sakit perut ya? Kayaknya aku mau kekamar mandi dulu.." Theo mengambil ancang-ancang untuk berlari meninggalkan Ayahnya, namun dengan kejamnya pria dewasa itu malah menarik belakang bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Of Love [Jack&Ana]✔
RandomFollow akun untuk membuka bab-bab terkunci ! . "Oh Jack.., please..." "Please for what?" "Udah, please berhenti.." . [SEQUEL BASTARD!] Warn21+ Cerita mengandung aktivitas seksual dan bahasa kasar, di harap bijak!