CH 23

613 53 2
                                    

Detik detik sebelum menit, kavino sama Rangga sudah duduk anteng di sofa mahal nya

Rangga yang lagi duduk sambil nyilangin kaki nya dan berhadap hadapan dengan kavino, Rangga sedang bertanya tanya, ada apa dengan kavino sore ini, wajah nya terlihat begitu masam.

Rangga ingin bertanya tapi rangga takut salah nanya

Dari pada rangga mendem rasa ingin bertanya nya ke pada kavino, lebih baik ia membuka benda pipi nya yang terletak Sempurna di atas meja yang berada di depan mereka

Ia membenarkan posisi duduknya yang awalnya mengarah ke arah kavino sekarang berubah mengarah ke meja, ia membuka aplikasi yang bertulis WhatsApp untuk melihat notifikasi yang tak pernah ia buka selama masa hidupnya ini, rangga hanya memedulikan aplikasi tiktok nya saja, itu sebab nya Rangga acuh tak acuh terhadap notif wa

Rangga di buat heran dengan adanya notifikasi dari nomor yang tidak ia kenali, Rangga penasaran dengan sebuah foto yang di kirim oleh nomor asing tadi ingin rasanya ia buka, namun ia merasa gelisah.

Tapi Rangga rasa ia harus membukanya, dan

Clik

Rangga membuka nya, di handphone itu menampilkan foto Rangga yang sedang membeli nasi Padang di sebrang rumahnya. Raut wajah Rangga tambah gelisah, hingga kuku jari lah yang menjadi korban ( kenapa begitu ?, karena kuku jarinya lah yang tergigit oleh Rangga, tak heran jika Rangga seperti itu, bila Rangga gelisah ia akan menggigit kuku kuku nya dan menenangkan diri dalam hati ) namun yang membuat Rangga semangkin gelisah adalah, siapa yang memfoto Dirinya tanpa seijin dari diri nya langsung

Dengan raut wajah Rangga yang sangat gelisah kavino beralih ke Rangga, kavino mengernyitkan dahi nya heran, lalu ia bertanya

"Kamu kenapa hm?" Tanya kavino dengan raut wajah yang khawatir

Rangga menggeleng kan kepalanya, ( ya kali menggelengkan ginjal )

Kavino mengelus kepala Rangga, lalu membaringkan kepala Rangga ke paha kavino, dan Rangga hanya bisa mengikuti nya

"Udah jangan di gigitin terus"  pinta kavino, Rangga menurut

Namun setelah ia diam tanpa melakukan aktivitas tadi, dirinya malah melamun seperti orang kebingungan . Dan lagi lagi kavino bertanya

"Kamu kenapa? Ngomong sama aku, jangan kaya orang kebingungan gitu"

Rangga tak menjawab ia mengambil handphone nya tadi yang sempat ia letak kan balik ke meja

Rangga memberikan handphone nya ke kavino, lalu kavino menerima nya, ia sempat bingung, namun kebingungan nya buyar akan notif yang seperti nya itu alasan Rangga menjadi gelisah seperti ini

"Ck itu pasti ulah kavno"

"Gue takut vin~"

"Sudahlah tak apa, selagi ada sang suami di samping kamu, kamu pasti akan aman"

Rangga tersenyum lalu mengecup bibir kavino singkat


Cup



Yang awalnya hanya kecupan kecil, entah mengapa kavino terbawa suasana, ia menarik tengkuk leher Rangga hingga posisi Rangga menjadi duduk di atas kavino, kavino melumut bibir Rangga dengan ganasnya merasa Rangga belum sepenuhnya membuka mulut, kavino menggigit kecil bibir Rangga, sontak itu membuat Rangga mengeluh dan membuka bibir nya.

"nghh" keluh nya

Akan ada rasanya kesempatan kavino melumut Rangga dengan sangat dalam, Rangga kewalahan ia sudah ta tahan, namun itu sangat nikmat.

Tanpa memikirkan nafas mereka yang memburu, Rangga membalas ciuman itu dengan ganas juga, lidah yang bertarung, dan nikmat menjadi pelengkap.

Tangan kavino tak tinggal diam, tangan kanan nya merangkul pinggang langsing Rangga dan tangan yang kirinya sedang asik bermain dengan puting pink milik Rangga

Kavino mencubit puting milik Rangga , itu membuat Rangga mendesah karena sakit yang bercampur geli menjadi satu

"akhh ge-li vin~"

Kavino menggendong Rangga ala koala, itu membuat Rangga malu

Kavino menaiki tangga yang berada di rumah nya, sampai di lantai dua, kavino membanting tubuh Rangga ke kasur king size nya

Brukk

"Arrghh sakit bangke! Main banting orang aja lu! Mikir dong" omel Rangga

Kavino tak menggubrisnya, ia malah mengerool eyes dan mengunci kedua tangan rangga ke atas dengan satu tangan nya

Rangga masih mencerna, ah Rangga baru sadar seperti nya Rangga mau di perkosa

Rangga takut akan di jebol kala mengingat bahwa kavino pihak atas, Rangga masih sayang lubang pantat, Rangga masih ingin rasanya berak sambil ngeden

bisa karena kedua tangannya yang masih di genggam oleh kavino

Kavino melepas dasi yang ia masih kenakan saat pulang sekolah tadi, ia mengikat kedua tangan Rangga menggunakan dasi barusan

Kavino membuka seragamnya, membuang nya ke sembarang arah, Rangga gelagepan ia bingung sekarang harus apa dia mau lari tapi tidak bisa karena kavino lagi mode predator, kalo Rangga berusaha kabur yang ada Rangga mati di tempat

Kavino mencoba membuka kancing baju milik Rangga namun Rangga mencoba untuk melarangnya, soalnya Rangga belum siap untuk di jebol habis habisan Ama kavino

"T-tunggu v-vin kaya nya ga s-sekarang deh" Rangga berucap dengan terbata bata, namun kavino? Ia malah memberikan tatapan maut yang bikin Rangga ga berani buta natap kavino balik, ngeri bos qu

Kavino adalah kavino apapun yang ia inginkan pasti akan ia dapat kan, bahkan keinginan dia sekarang sudah mutlak untuk di batalkan

"Tak bisa sayangg~ kau yang mengupan duluan, maka kau yang harus menarik umpun yang sudah kau berikan" ucap kavino dengan wajah nya yang penuh dengan kenafsuan

Rangga ampe merinding setmat ( setengah mati ) denger kavino ngomong begitu




















































































Bersambung....

Nunggu in evve evve nya ya???






S4M3 CUTE|| bxb Where stories live. Discover now