part 9

699 122 2
                                    

"Cie manggil sayang" goda Christy kemudian tertawa.

"Ihhh apasih gak jelas. Kan tadi kamu bilang, tapi sayang... " Bingung Chika

"Tuh kan manggil sayang lagi" ucap Christy

"Christy, gak jelas ih!" Kesal Chika bercampur malu.

"Hahaha" Christy tertawa puas meledek Chika.

"Christy, bisa tolong yang jelas?" Tanya Chika. Kali ini dengan nada yang serius.

"Iya iya" balas Chika

"Jadi tadi sayang kenapa?" Tanya Chika

"Aku manusia, kamu vampir. Kita gak akan bisa bersama kayanya" jelas Christy

"Kenapa?" Tanya Chika dengan nada yang sedih.

"Bukannya udah jelas, kalo manusia sama vampir itu gak bakal bisa hidup bersama. Kalaupun bisa, pasti banyak rintangannya." Jelas Christy

"Kamu tenang aja, nanti aku bilang sama bunda, pasti dibolehin kok." Ucap Chika menampilkan gummy smilenya.

"Jangan egois" ucap

"Pokonya aku bakal bilang sama bunda, titik!" Tegas Chika

"Iya deh, terserah kamu" ucap Christy

Tanpa mereka berdua sadari. Ternyata semua menguping pembicaraan mereka.

"Kayanya anak tante suka banget sama kak Christy." Ucap Ella

"Bener banget" sahut Giselle

"Apakah kamu akan menyetujui, jika mereka berdua menjalin hubungan?" Tanya Feni pada sang ratu vampir. Shani.

"Demi kebahagiaan putriku, aku akan menyetujuinya." Jawab Shani

"Oke, kalo gitu kapan nikahnya?" Tanya Feni

"Belum juga jadian mpen, masa langsung nikah aja. Gimana sih" heran Jinan

"Yaaa siapa tau mau langsung nikah ya kan" ucap Feni

"Menikah itu gak segampang yang kamu kira. Seseorang yang mau menikah harus siap mentalnya." Jelas Shani

"Ooo begitu" balas Feni

"Ini sudah larut, sepertinya saya harus kembali ke kerajaan." Ucap Shani

"Jam berapa emangnya?" Tanya Jinan

"Jam setengah sebelas kak" sahut Ella

"Cepet amat, perasaan tadi masih jam delapan." Ucap Jinan

"Dek, mending kalian semua tidur. Besok kalian kuliah." Titah Feni

Semuanya pun menurut. Mereka pergi ke kamar masing masing.

"Kalian hebat ya, bisa mengurus adik adik kalian. Bahkan salah satu adik kalian adalah pemilik gadis darah suci." Ucap Shani dengan kagum.

"Itu semua karena Christy" ucap Jinan

"Mereka semua itu bukan adik kandung kami. Christy yang menemukan mereka, lalu mengangkatnya menjadi adik." Jelas Feni

"Jadi begitu ya" balas Shani

"Kenapa memangnya?" Tanya Feni

"Indira, saya yakin orang tuanya sedang mencarinya." Jawab Shani

"Tau darimana?" Tanya Jinan

"Saya merasa bahwa Indira bukan hanya gadis pemilik darah suci. Dia memiliki latar belakang yang lebih." Jelas Shani

"Siapapun orang tuanya, jika mereka datang kemari untuk menjemput Indira untuk kembali pulang. Maka kami akan membiarkannya." Ucap Jinan

"Yoi" tambah Feni

"Ya sudah, saya pamit dulu" ucap Shani melangkah pergi keluar.

"Chika" panggil Shani

Sontak Chika dan Christy pun menoleh ke arah Shani.

"Kenapa bun?" Tanya Chika

"Ayo kita pulang, ini sudah larut. Christy dan yang lain juga mau istirahat." Jelas Shani

"Loh udah mau pulang tan?" Tanya Christy

"Iya" jawab Shani

"Yah... Padahal masih mau sama Christy" ucap Chika cemberut.

"Kan besok masih bisa ketemu lagi Chika" ucap Shani

"Bener tuh kata bunda, besok kan kita masih ketemu lagi." Tambah Christy

"Bener ya?" Tanya Chika butuh kepastian.

"Iya" jawab Christy

"Ya udah aku pulang dulu" ucap Chika. Ia dan Shani melesat pergi.

"Hoam... " Christy menguap. Rasa kantuk kini menyerang dirinya. "Tidur ah, ngantuk bet gw." Ucapnya kemudian masuk kedalam rumah dan tidak lupa untuk menutup pintu lalu menguncinya.

"Cie... " Goda Feni saat ia melihat Christy melewati dirinya dan Jinan diruang tamu.

Mendengar itu Christy mengabaikannya dan terus berjalan ke atas, lebih tepatnya ke kamarnya untuk tidur.

"Yah gw dikacangin" ucap Feni lesu.

"Dia ngantuk makanya tadi lewat aja" sahut Jinan

"Masuk akal" balas Feni

"Gw juga mau tidur, dah ngantuk" ucap Jinan pergi ke kamarnya.

Melihat Jinan pergi, Feni juga pergi. Tetapi bukan ke kamarnya melainkan ke ruang tengah untuk menonton."Gw belum ngantuk mending lanjut nonton" ucapnya. Feni pun menonton sendirian dengan ditemani oleh beberapa makanan.

•••

"Jadi... Kapan kita akan membawanya kesini?" Tanya Taurus

"Aku juga bingung" sahut Leo

"Lebih cepat lebih baik" tambah Scorpio

"Tapi jika kita membawanya tiba tiba, itu akan mengejutkannya" sahut Cancer

"Lalu bagaimana sebaiknya?" Tanya Virgo

"Lebih baik kita membawanya kapan kapan saja, jika sekarang itu akan membuatnya kebingungan. Apalagi jika membawanya tiba tiba, pasti akan banyak orang yang mencarinya. Kita juga akan memberinya ujian dengan tingkat kesulitan yang berbeda." Jelas Pisces sambil memandang Christy yang tertidur melalui cermin ajaib.

"Benar apa kata Pisces, lebih baik kita menunggu waktu yang tepat." Sahut Libra

•••

Jika malam adalah waktunya untuk istirahat dan tidur bagi semua orang. Tetapi tidak dengan Freya. Dirinya sedang berlatih transformasi dengan Rubah ekor sembilan miliknya. Siapa lagi kalo bukan Gumiho.

"Kenapa sih gagal mulu!" Kesal Freya karena sudah beberapa kali dirinya mencoba untuk bersatu dengan Gumiho tetapi tetap saja gagal.

"Kau tidak sabaran" sahut Phoenix

"Gimana mau sabar, udah lima kali nyoba gagal mulu" kesal Freya

"Baru juga lima kali" sahut Jormungan

"Walaupun baru lima kali tapi butuh banyak tenaga" jelas Freya

"Kekuatan Gumiho terlalu besar jika kau ingin memasukkannya kedalam tubuhmu" ucap Cerberus

"Apa yang Cerberus bilang itu benar, lebih baik kita istirahat. Tidak baik jika memaksakannya" ucap Gumiho

"Oke, kalo gitu gw tidur, byeee" ucap Freya melangkah pergi kedalam rumah karena dirinya latihan di halam belakang rumahnya.

Segitu dulu yaaa
Maap baru upload
Lagi sibuk nge-push rank
Kaya biasa 70 vote
Dadahhh
Byeee

Vampir II (CH2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang