Chapter 09

40 3 0
                                    

Tanpa terasa sudah satu bulan Sakura bekerja sebagai pelayan pribadi Genma dan entah bagaimana mereka menjadi sangat dekat walau Genma selalu mengganggunya. Namun hal itu justru membuat Sakura merasa nyaman dengan Genma. Ia seperti menemukan sosok yang lama sudah hilang yang dirindukannya dalam diri pria tampan itu. Ingatan terhadap sosok itu selalu membuatnya tersenyum.

"Jangan suka tersenyum-senyum sendiri, nanti disangka orang gila. Hahahah..." Genma menghampiri Sakura yang sedang mengaduk kopi yang setiap pagi dipersiapkan untuknya.

"Kau selalu saja menggangguku, apa kau tidak bosan?"

"Tidak" Genma menyambar kopinya kemudian memposisikan dirinya dihadapan Sakura. Menjenjangkan lehernya yang kemudian ditanggapi Sakura dengan memasangkan dasi diawali dengan dengusan kesal seperti biasa.

"Tsk. Sampai kapan kau akan meminta bantuanku memasang dasi, eoh? Belajarlah mandiri Genma-San. Lagi pula kau ini aneh, seorang presiden direktur tapi tidak bisa membuat dasi sendiri. Apa tidak malu?"

"Hahh... Kau ini. Apa kau tidak lelah setiap hari mengatakan hal yang sama? Aku tidak bisa membuat dasi karena aku terbiasa dibuatkan. Ingat, aku ini seorang tuan muda jadi aku terbiasa memerintah. Lagi pula untuk apa belajar jika kau masih memiliki orang yang bisa melakukannya untukmu?" Itu bukan prinsip hidup Genma sebenarnya, namun ia suka saja mengganggu Sakura. Melihat wajah cemberut dan mencibir dari wanita itu sudah seperti sebuah kebutuhan tersendiri baginya. Seperti biasa pula, Genma langsung menyambar kesempatan untuk mengecup bibir Sakura yang sudah bagaikan candu baginya.

"Yak. Kau ini, jangan kau pikir aku tidak berani melaporkanmu pada polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan"

"Apa? Perbuatan tidak menyenangkan? Perbuatan apa?" Genma memasang wajah polos yang dibuat-buat yang membuat Sakura ingin melayangkan tinjunya pada wajah tersebut. Namun ia tahan.

"Tentu saja perbuatanmu yang sesuka hati itu"

"Sesuka hati? Seperti apa?" Sakura tahu Genma sedang menggodanya dan ia kesal sendiri karena wajahnya bersemu, membuat Genma tersenyum puas penuh percaya diri.

"Katakan padaku, Sakura Haruno. Perbuatan tidak menyenangkan seperti apa yang kau terima dariku?" Genma meletakkan cangkir kopinya sambil terus mendekatkan wajahnya pada wajah Sakura dan menahan tubuh wanita itu agar tidak menjauh dan menghindar.

"Sekali lagi kutanya padamu, Sakura Haruno. Perbuatan seperti apa?" Genma berbisik seduktif persis didepan wajah Sakura bahkan jarak bibir mereka, Sakura yakin, kurang dari satu sentimeter. Lagi-lagi secara naluriah Sakura memejamkan matanya, berusaha menyusun kembali kata-kata yang sudah ia siapkan yang sekarang hilang entah kemana untuk menghujat Genma dan juga menenangkan debar jantungnya yang semakin tidak karuan.

Meskipun ia suka mengecup bibir Sakura tanpa izin, namun Genma selalu membatasi dirinya bahwa itu hanya sekedar kecupan ringan yang biasa dicuri oleh para penggemarnya. Dalam kamus hidupnya Genma tidak mengenal frasa Memulai Ciuman yang ada hanya Melanjutkan Ciuman dan ia selalu memegang teguh prinsip tersebut sampai saat ini.

Entah apa yang menggerakkannya, Genma kemudian mencium Sakura dengan kelembutan yang bahkan tidak ia tunjukan pada kekasih-kekasihnya terdahulu. Tidak ada nafsu disana, hanya perasaan yang jujur dan mendalam. Keinginan untuk menunjukkan cinta yang sebesar-besarnya.

*****

Siang itu, Ino kebingungan melihat tingkah sahabatnya yang sudah seperti orang gila menurutnya.

"Shikamaru. Sudah berapa lama dia bertingkah seperti itu? Apakah setelah kembali dari unit Genma-Sama?" Ino bertanya pada Shikamaru yang hanya menanggapi dingin.

Endless Love ( KAKASAKU - COMPLETED )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora