Chapter 16

61 3 1
                                    

"Pinky. Kau tidak apa-apa? Kenapa diam saja dari tadi? Ayo habiskan ice creamnya, nanti keburu mencair"

"Hmmm..." Sakura tersadar dari lamunannya untuk sejenak tersenyum pada Genma namun hati dan pikirannya tetap tidak ada disana. Mereka terdiam kemudian, terlarut dalam pikiran masing-masing.

"Bisakah kau mencintaiku seperti kau mencintainya? Berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk mengalihkan perasaanmu? Aku akan menunggu"

"Apa?" Sakura terkejut luar biasa saat Genma seakan seperti cenayang yang mampu membaca isi hatinya.

"Tidak perlu terkejut begitu. Tatapan matamu padanya menjelaskan semuanya. Dia kakakmu, tapi dia bukan kakak kandungmu. Dia semacam cinta pertama yang masih bertahta dihatimu. Jangan menyangkalnya" Genma tersenyum getir namun menenangkan, sedangkan Sakura pucat pasi seperti baru ketahuan berselingkuh.

"Tidak. Bukan seperti it_"

"Aku tidak butuh penjelasanmu tentang hubunganmu dengannya. Yang aku butuhkan hanya jawabanmu, apakah kau mengijinkanku untuk menggantikan posisi Kakashi dihatimu?"

Sakura kembali terdiam. Sungguh ia bingung dan tidak mampu menjawab apapun. Diamnnya Sakura membuat Genma menjadi tidak sabaran dan kesal sendiri. Seumur hidup Genma belum pernah merasakan takut kehilangan seperti ini. Ia tidak rela jika wanita yang ia cintai malah mengharapkan cinta pria lain yang sudah memiliki tunangan, meskipun pria itu juga mencintai Sakura. Genma tahu betapa lemahnya Kakashi terhadap air mata dan rengekan Sakura. Oleh sebab itulah meskipun tidak mencintai Rin, tapi Kakashi tetap menjadikan wanita itu tunangannya.

Genma tahu betul bahwa Kakashi akan mengorbankan perasaannya sendiri demi Rin. Tapi Genma tidak akan rela jika kali ini Kakashi juga harus mengorbankan perasaan Sakura. Ia akan melindungi perasaan Sakura dengan menjadikan wanita itu miliknya, membuatnya belajar mencintainya.

"Pinky. Apa sedemikian sulitnya menerimaku dan melupakan Kakashi? Ingat Pinky, dia sudah bertunangan dengan Rin. Apa kau tetap akan mempertahankan pria yang sudah menggeser namamu dari hatinya dan mengganti dirimu dengan wanita lain? Ayolah Pinky, berpikir jernihlah. Mungkin sulit untuk melupakannya tapi aku berjanji akan menolongmu. Izinkan aku untuk mengambil posisinya dihatimu" Genma menatap wajah Sakura dengan tatapan meyakinkan miliknya yang selalu membuat siapapun luluh. Ia juga menggenggam erat tangan wanita dihadapannya itu seakan untuk menyalurkan keyakinan dan keberanian. Tapi Sakura malah termenung dan tanpa sadar wanita itu menitikan air mata sambil tetap memandang Genma.

"Maafkan aku Genma-San. Masalahnya aku sendiri tidak mengerti apa sesungguhnya posisi dia dihatiku?"

*****

Genma dan Sakura berjalan tergesah melewati lorong rumah sakit dengan jemari Genma mengengam erat jari tangan Sakura untuk mengikuti langkahnya. Genma baru saja akan mengantar Sakura pulang ketika tiba-tiba ia mendapat telpon dari Obito.

Keduanya terdiam kaku saat baru saja membuka pintu ruangan di depan mereka dan langsung di suguhkan pemandangan Rin yang terbaring lemah disana.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Genma.

"Keracunan, aku membawanya kemari saat dia sudah tak sadarkan diri"

"Keracunan?" kali ini Sakura yang bertanya bingung.

"Pencobaan bunuh diri aku rasa. Dari hasil pemeriksaan, Rin melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai kamar mandi, bersyukur Hinata menemukannya dengan cepat, karena jika terlambat ditangani mungkin dia sudah meninggal"

Sakura menutup mulutnya kaget mendengar ucapan Obito. Rin ingin bunuh diri? apa wanita itu gila?

"Dimana Kakashi?"

Endless Love ( KAKASAKU - COMPLETED )Where stories live. Discover now