• | chapter 16

365 35 4
                                    

Siang ini Mala sedang berada di kelasnya, untuk mengikuti pendalaman materi sebelum koas untuknya berlangsung. memang sih pendalaman ini hanya untuk mahasiswa transfer, jadi tidak semua calon dokter yang akan mengikuti koas itu mendapatkan bimbingan kembali, rata-rata yang lainnya akan memulai koas di minggu depan serentak di beberapa rumah sakit yang berbeda.

Pendalaman materi ini juga di bagi menjadi dua, praktek langsung yang tentunya akan di pandu oleh para dokter residen dan ada juga pembahasan teori sebagai pengingat.

Saat ini terlihat Mala sedang fokus mendengarkan dan mencatat materi yang di sampaikan profesor yang ada di depan sana, pembahasan hari ini tentang bagian penyakit dalam, Menurutnya bagian ini begitu rumit.

Hingga kelas di bubarkan, Mala masih mencatat poin-poin yang ada di papan tulis ke dalam notesnya kemudian ia memfotonya barangkali ada yang kurang dalam mencatat. Sebelum di bubarkan juga profesornya itu sempat memberikan slide powerpoint yang telah disampaikan.

Hingga ia selesai mencatat, dirinya kembali melihat seseorang yang pernah ia temui ketika melakukan pendaftaran mahasiswa transfer tempo lalu.

Mala menghampiri keduanya, ia ingin sekali berkenalan, mengingat mereka akan menjadi rekan sejawat.

"Hallo, maaf ganggu kalian, sebelumnya kita pernah berpapasan" ucapnya sambil mencolek bahu seorang wanita yang saat ini masih terduduk di kursi kelas itu, wanita itu sempat menengok ke arah Mala dan kepada pria di sampingnya.

"Ia, maaf siapa ya? Maaf aku kurang memperhatikan sekitar" jawab wanita itu.

"Perkenalkan aku Mala, mahasiswa transfer juga" jawabnya ramah, ia ikut duduk di samping wanita itu dan mengulurkan tangannya.

"Oh iya aku Diana dan ini Dimas" ucapnya tunjuk kepada pria di sampingnya, "ini saudara kembarku, kami kembar tapi engga identik, salam kenal ya Mala" ucap wanita itu, mereka berjabat tangan untuk mengakrabkan diri. "Mala pindahan dari mana?" Tanyanya Diana penasaran.

"Aku pindahan dari Amerika, kalau kalian?"

"Kami pindahan dari Singapura. Ayah kami baru saja di pindah tugaskan disini" jawab wanita itu yang bernama Diana. "kalau enggak keberatan kita sambil ke kantin saja yuk ngobrolnya, sambil makan siang" ucap Dimas yang berdiri dari kursinya yang di ekori oleh Diana dan Mala untuk keluar dari kelas.

"Boleh, tunggu sebentar, aku cek ponselku dulu" Mala berhenti sebentar sembari merogoh kantongnya untuk mengambil ponsel, ia mencari keberadaan Afni diluar namun hasilnya nihil. Ia sih memang sudah tiga jam juga ia berada di dalam kelas. Afni juga hanya bisa berjaga di luar saja tidak bisa ikut masuk.

Mala mengecek aplikasi berkirim pesan WhatsApp nya itu, ternyata sudah ada chat yang belum dia baca sekitar tiga puluh menit lalu.

Pak Teddy

"Kamu hari ini pulang jam berapa ya?"

"Sekitar jam lima pak, kenapa pak?"

"Hari ini Afni di panggil komandannya di batalyon, jadi saya yang akan jemput kamu, tolong kabari sebelumnya ya kalau sudah mau di jemput"

"Oke pak nanti aku kabarin"

Mala menyimpan kembali ponselnya ke dalam kantung celana dan menghampiri Diana dan Dimas yang menunggunya di koridor seberang.

"Jadi Mala nanti dapat koasnya dimana?" Tanya Diana setelah mereka memesan makanannya. Saat ini Dimas sedang memakan baksonya, Mala sedang menyantap gado-gado, dan Diana sedang menunggu ketopraknya jadi.

Ajudan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang