01. LAPANGAN SMANSA

365 17 0
                                    

⚠️DON'T BE SILENT READER⚠️

Multi media : lagu teman sejati dari HIVI ♡!

Happy reading.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

01. LAPANGAN SMANSA

"Hidup gak melulu harus dengan orang yang sama. Analoginya begini, setiap orang ada masanya dan setiap masa pasti ada orangnya. Terlalu klise kalau mau stuck dengan yang itu-itu aja."

-Dipta Pramudya.

__🦋__

Pagi ini suasana di SMANSA lebih heboh dari biasanya. Hari pertama siswa-siswi kelas 10 bersekolah. Ditambah lagi terlihat beberapa laki-laki dengan seorang perempuan, sedang berjalan santai di tengah lapangan. Berbagai atensi tertuju kepada mereka. Ada yang menatap kagum, penasaran, dan ada juga yang menatap tidak suka. Terkhusus beberapa perempuan yang iri kepada Bailla. Beberapa perempuan yang menyukai Keenan, namun tidak pernah sampai karena pemenangnya adalah Bailla Rakhayana.

"Woi, Alam!"

Dari arah kanan, terlihat dua orang laki-laki berjalan menghampiri.

"Buset, udah join KAZARS aja lo, Al," celetuk salah satu dari dua laki-laki tadi, seraya melakukan tos dengan Alam. "Bang." Kemudian beralih pada Keenan dan teman-temannya.

Dua laki-laki tersebut merupakan teman Alam dari sekolah menengah pertama. Gilang Jastara dan Dipta Pramudya.

"Ketua KAZARS selanjutnya," canda Aidan.

"Gue ikut seleksi anggota intinya, bang, haha...." Laki-laki yang satunya ikut menimpali. Gilang.

"Kenapa gak wakil ketua aja?" Tanya Fahlen, si wakil ketua KAZARS.

"Waduh! Takut gak amanah gue, bang. Alam noh, bang! Lebih amanah."

"Bola basket aja diperjuangin, apa lagi KAZARS dan SMANSA. Iya gak, Al?" tambah Dipta.

"Alam ketuanya." Kesembilan lelaki itu sontak berseru heboh, disertai tepukan tangan setelah mendengar ucapan Keenan.

Gilang yang katanya ingin ikut seleksi anggota inti KAZARS tadi, menepuk leher bagian belakang Alam sebanyak dua kali. "Udah dikasih restu sama ketuanya langsung, Al."

"Cuma kebetulan ketemu di jalan aja tadi. Ada yang di luar KAZARS juga, seangkatan sama kita." Alam menghentikan pembicaraan mengenai ketua beserta jajaran KAZARS selanjutnya. Dia tidak berharap di sana. Baginya, nanti ikut tim basket SMANSA saja sudah cukup.

"Oh, iya?"

Matthew, Kafka dan Erion kembali memperkenalkan diri kepada Gilang dan Dipta, begitupun sebaliknya.

Alam dan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang