05. Antara Hadroh dan Nasyid

133 64 58
                                    

Bismillah, selamat membaca readers:)
Utamakan Vote, komen, and follow yaa karena semua itu gratis tis tis(⁠◠⁠‿⁠◕⁠)

Boleh sambil play lagu Bidadari Surga oleh Syakir Daulay ft Adiba Khanza biar makin uwuuuu

***

"Perempuan yang mengutamakan akhiratnya memang langka. Dan aku menemukan yang langka itu ada pada dirinya."

Abelino Ivanov Elsiraaj





Sementara di tempat lain, perkumpulan lima orang yang tak lain adalah para grup Pandawa melihat penampilan Hadroh Mahabbaturrasul begitu memukau.

"Gilaaa bang sekeren itu Hadroh Mahabbaturrasul. Apalagi para vokalisnya bang bisalah kita PDKT ajak duet," ucap seseorang diantara mereka pada teman di sampingnya.

Temannya itu hanya bergeming tak menjawab. 'Dia kan ukhti yang gue temuin pas di aula akhwat.'

'Ternyata dia vokalis hadroh. Mana ga kaleng-kaleng lagi suara emasnya pas ngaji. Bener-bener istimewa si teteh ukhti.' Laki-laki itu terus bermonolog dalam hati memperhatikan para Mahabbaturrasul yang yang telah selesai perform. Lebih tepatnya retina lelaki tersebut terus memperhatikan Jinan dari kejauhan.

"Woyyy Abel! Abelino! Ngelamun mulu dari tadi! Mikirin apa sih lo?" Tanya temannya tadi.

Lelaki yang terus memperhatikan Jinan tadi adalah seorang Abelino. Dia adalah vokalis Pandawa Grup. Grup musik terkenal yang digandrungi oleh para pemudi. Mereka pun sama-sama diundang untuk membawakan Nasyid atau lagu-lagu religi di walimahan Gus Afif dan Ning Aida.

Abelino berdecak. "Apaan sih Zan, gangguin aja lu! Gue lagi liat bidadari berwujud manusia," ucap Abelino.

"Hah? Siapa bosqu? Emang ada bidadari disini?" Tanya teman Abelino yang celingukan bernama Ezan.

"Ada cuyy, noh vokalis hadroh yang berjilbab hitam lebar itu, Maasyaa Allah pokonamah." tunjuk Abelino ke arah Jinan berada.

"Gustiii tatadi teh elu merhatiin ukhti ukhti itu. Parah lu Bel." Ezan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tapi emang iya sih, cakep juga tu si teteh, plus keren banget suara nya."

"Lo tau gak Zan? Tadi pas gue mampir ke rumah ndalem nemuin si Afif, gue sempet liat tu cewek lagi ngaji diem-diem di aula akhwat. Enakeun euy suaranya. Limited edition banget lah," Ucap Abelino penuh kekaguman.

"Idaman bener si teteh itu. Bawaannya adem kalo liat dia. Bener-bener ciptaan Tuhan yang istimewa." Tak henti-hentinya lelaki bule bernama Abelino itu tersenyum memperhatikan Jinan.

Ezan menertawakan perkataan Abelino. "Elaahh bang Abel, demen lu ama si teteh ukhti itu? Mustahil lu dapetin dia yang maasyaa Allah buat lu yang astagfirullah."

Abelino menoyor jidat Ezan. "Parah lu Zan, bukannya mendukung malah menjatuhkan temen sendiri," ucap Abelino.

Ezan hanya tertawa melihat ekspresi Abelino yang melotot ke arahnya.

"Udahlah Bel, jangan terus lu liatin tu ukhti, ambyar ntar lu. Dah mending kita siap-siap bentar lagi perform bagian kita." Ajak Ezan menghentikan obrolan mereka.

ANTA RUUHI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang