14. Ketegangan yang memuncak

96 48 85
                                    

بســــم الله الرحمن الرحيــــم

اللهم صلى على سيدنا محمد

Selamat hari Senin readers umiii
Gimana kabarnya? Semoga dirimu selalu baik dan dipertemukan dengan hal-hal yang baik🤍
Aamiiin.....

Jangan lupa tekan bintangnya yah, berikan komenan mu yang manis daripada memberi gombalan sadis
Ehh mwehehe

S E L A M A T M E M B A C A

📚📚📚

Laa tahjan, innallaha ma'ana.
Allah bersama kita, pertolongannya akan datang jika bukan dengan waktu yang cepat, namun akan datang di waktu yang tepat.

Anta Ruuhi

————————————


Allahu Akbar Allahu Akbar..

Azan magrib berkumandang. Seorang lelaki yang merupakan kakaknya Jinan memakai setelan kaus pendek dan sarung polos. Dirinya baru saja selesai berwudhu untuk melaksanakan salat magrib.

Rakaat demi rakaat selesai dilakukan. Setelah salam, dan berzikir, kakaknya Jinan itu beranjak dari tempat salatnya menuju ke ruang tengah.

"Si ade udah maghrib gini kenapa can datang-datang nya? Kamana heula budak teh." Kakak Jinan berkata, menghawatirkan adiknya itu. Ia mencari nama kontak Jinan di ponselnya dan menelpon adiknya itu. Namun sayangnya, nomer sang adik tidak aktif.

"Tumben banget ga aktif. Ya Allah, napa perasaan ku ga enak yah? Astagfirullah semoga Engkau melindungi Jinan." A Jio, kakaknya Jinan merasa gelisah menanti sang adik pulang.

"Aku telpon Bu Lilis aja lah siapa tau masih di TPQ," ucap a Jio sambil menekan tombol panggilan di nomer Bu Lilis.

Tersambung.

"Halo, assalamu'alaikum bu Lilis, maaf saya mengganggu ibu," ucap a Jio membuka percakapan.

"Wa'alaikumussalam, iya a Jio tidak ganggu kok, ada apa menelpon saya?" Tanya Bu Lilis di seberang telepon, yang merupakan rekan guru di tempat TPQ Jinan.

"Maaf Bu, saya mau tanya, kira-kira ade saya Jinan masih ada di TPQ? Soalnya dia belum pulang ke rumah," ujar kakak Jinan dengan perasaan yang panik.

"Eh, justru saya yang mau tanya a Jio. Jinan hari ini ga datang ke TPQ, kenapa ya? Umi Jinan juga ga ngasih kabar apapun. Tadi anak-anaknya rariweuh karena uminya ga hadir jadi saya yang handle kelas." Jelas Bu Lilis di telepon.

Degh.

A Jio, kakaknya Jinan kaget mendengar penjelasan Bu Lilis. Rasa cemas terhadap adik satu-satunya itu semakin mencuat.

'Astagfirullah,'

"Halo, halo a Jio, masih ada disana?"

A Jio mengerjap setelah bergeming tak menjawab. "Ehh, iya Bu, maaf tadi ada sesuatu. Iya Bu Lilis makasih infonya yah, Jinan kayaknya ke pondok atau ke rumah temannya." A Jio berkata untuk menyembunyikan kekhawatirannya.

"Oh iya atu, bikin khawatir aja a. Saya tutup dulu gapapa? Anak saya tiba-tiba rewel maaf sebelumnya."

"Iya Bu, sekali lagi makasih dan maaf juga saya mengganggu Bu Lilis."

ANTA RUUHI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang